BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada
dasarnya Komunikasi data merupakan proses pengiriman dan penerimaan
data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti
komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah
jaringan, Baik lokal maupun yang luas,
seperti internet. Namun dalam proses pengiriman dan
penerimaan informasi tersebut bisa saja terjadi kesalahan, yaitu data yang
diterima tidak sesuai dengan yang dikirim, ataupun gagalnya pegiriman informasi
atau data. Sehingga dibutuhkannya Error Detection and Error Corection.
Kesalahan
adalah proses alami yang dapat terjadi pada tiap bagian dari system komunikasi
data. Namun demikian perlu adanya langkah-langkah bagi perbaikan melalui
evaluasi terhadap penyebab terjadinya kesalahan dan menyelidiki
kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesalahan dalam proses transmisi maupun data
terminal. Koreksi Kesalahan adalah deteksi
kesalahan dan rekonstruksi, data asli bebas dari kesalahan. Kanal
transmisi atau media simpan magnetic akan selalu memiliki batas. Agar
pengirim pesan bisa mengirim pesan secara utuh diperlukan
teknik pengkodean yaitu mengubah informasi secara utuh menjadi suatu
symbol ataurentetan symbol komunikasi sehingga bisa melewati kanal transmisi
dengan baik. Dalam perubahan informasi mngkin akan timbul kesalahan. Media
simpan magnetic, computer, semuanya memakai teknik deteksi atau
koreksikesalahan. Seperti dalam domain digital hanya ada dua bilangan yaitu 0
dan 1.Teknik ini berfungsi untuk mendeteksi dan mengoreksi. Kemudian
mengubahdari yang seharusnya 1 menjadi 0 atau sebaliknya. Apabila pesannya
hanya 1atau 0 saja, tetapi tidak bila berupa rentetan bilangan biner. Perlunya Error Detection dalam komunikasi data itu
sendiri adalah untuk mengontrol
terjadinya kesalahan sewaktu data dikirimkan atau berkaitan dengan cara untuk
mendeteksi bit yang error dan usaha untuk merubah bit yang error menjadi bit
yang benar
Sebuah checksum atau hash sum
adalah nama ukuran tetap dihitung dari blok data digital secara acak untuk
tujuan mendeteksi kesalahan yang terjadi selama transmisi atau penyimpanan.
Integritas data dapat diperiksa pada waktu berikutnya oleh recomputing checksum
dan membandingkannya dengan disimpan satu. Jika checksum tidak cocok, data itu
hampir pasti diubah (baik sengaja atau tidak sengaja). Prosedur yang
menghasilkan checksum dari data ini disebut checksum checksum fungsi atau
algoritma. Algoritma checksum yang baik akan menghasilkan hasil yang berbeda
dengan probabilitas tinggi saat data secara tidak sengaja rusak. Fungsi
checksum terkait dengan hash functions, fingerprints, randomization functions,
and cryptographic hash functions. Namun, masing-masing konsep memiliki
perhitungan sendiri-sendiri. Beberapa kode koreksi kesalahan didasarkan pada
checksum khusus yang tidak hanya mendeteksi kesalahan umum, tetapi juga
memungkinkan data asli dapat dikembalikan dalam kasus-kasus tertentu.
Alasan pemilihan
bahasa pemrograman C++ dalam Pembuatan Perancangan Aplikasi Error Detection dengan
Metode Checksum ini adalah kemudahan bahasa program itu sendiri seperti
mengkonversi data, karena setiap data yang kita masukkan langsung dapat kita
konversi tanpa melalui rumus – rumus tertentu dan struktur pembuatannya pun
sangat mudang disbanding bahasa program lainnya.
Permasalahan
Dari pembuatan makalah ini ada beberapa yang jadi pokok
permasalahan diantaranya :
·
Apa pengertian Checksum
?
·
Mengapa diperlukan Checksum?
·
Bagaimana cara mengkonversi bilangan
dalam sebuah program
·
Apa kekurangan dan kelebihan Checksum
itu sendiri?
Tujuan
Ada beberapa tujuan dalam pembuatan makalah ini diantaranya :
·
Untuk menambah pengetahuan tentang Checksum
·
Mengetahui apa pengertian Checksum.
·
Untuk mengetahui pembuatan program itu
sendiri.
·
Agar orang tau tentang apa itu Checksum
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam membuat Makalah ini kami berikan sedikit
penjelasan tentang Error Detection dan penggunaan bahasa program C++ sebagai
bahan acuan
pembuatan program checksum. Berikut adalah Penjelasan
tentang apa itu Error Detection dan sejarah bahasa
program C++ yang kami gunakan dalam makalah ini.
Pengertian Error Detection
Berdasarkan informasi yang didapat,
ada beberapa pengertian mengenai hal tersebut, yaitu :
- Proses pelacakan kesalahan selama transmisi data berlangsung, yaitu perubahan satu atau beberapa bit dari nilai “1″ ke “0″ atau sebaliknya. contoh : parity check, BSC, CRC.
- Kegiatan untuk memastikan bahwa data yang diterima sama dengan data yang dikirim.
- Adalah cara untuk mendeteksi bit yang error dan usaha untuk merubah bit yang error menjadi bit yang benar.
- Yaitu penerima mendeteksi error dan membuang PDU yang error.
Penyebab
terjadinya Error
Beberapa benyebab terjadinya Error
ini adalah :
Noise, baik black maupun white
noise.
Sinyal elektrik yang tidak sesuai.
Disebabkan oleh kebisingan atau
gangguan lain selama transmisi dari transmitter ke receiver.
Akibatnya
Terjadi perubahan pada data terkait,
yaitu :
0 berubah menjadi 1.
1 berubah menjadi 0
Teknik Error
Detection
Ada beberapa cara terkait dengan
bagaimanakah teknik Error Detection ini bekerja, yaitu :
Parity check, adalah menambahkan
sebuah bit pada setiap pengiriman sejumlah bit, sehingga jumlah bit bernilai 1
selalu genap atau ganjil. Parity bit tidak dapat mendeteksi kesalahan dalam
jumlah yang genap.
CRC (cyclic redundancy chek), adalah
method yang umum digunakan untuk mendeteksi error . CRC beroperasi pada sebuah
frame/block. Setiap block berukuran m bit yang akan dikirim akan dihitung CRC
checksumnya (berukuran r bit), kemudian dikirim bersama2 dengan frame (dengan
ukuran m+r bit).
Metode Echo,
merupakan metode deteksi yang paling sederhana digunakan dalam sistem
interaktif (yaitu bila ada operator yang memasukkan data). Operator memasukkan
data melalui terminal yang kemudian mengirimkannya ke komputer. Komputer
kemudian mengirimkannya kembali ke terminal dan ditampilkan pada layar.
Operator dapat melihat apakah data yang dikirmkannya benar.
Metode Deteksi Error Otomatis, untuk system komputer lebih dikehendaki system yang
melibatkan manusia sesedikit mungkin. Oleh karenya digunakan system yang
menggunakan bit parity yaitu bit tambahan yang digunakan untuk mendeteksi
kesalahan.
Terdapat 2 macam cara penambahan bit
pariti yaitu :
- Pariti ganjil (odd parity) yaitu Bit pariti yang ditambahkan supaya banyaknya bit “1” tiap karakter atau data ganjil.
- Pariti genap (even parity) yaitu Bit parity yang ditambahkan supaya banyaknya bit “1” tiap karakter atau data genap.
Dengan bit pariti ini kita mengenal
3 macam teknik deteksi kesalahan yaitu :
Framing Check, digunakan pada
tranmisi asinkron dengan adanya bit awal dan bit akhir. Data berada antara bit
awal dan bit akhir. Dengan memeriksa kedua bit ini dapat diketahui apakah data
di terima dengan baik. Transmisi sinkronisasi mempunyai berbagai bentuk bingkai
sesuai dengan ketentuan yang dipergunakan. Vertical Redundancy Check, Ini
merupakan cara melacak kesalahan yang pertama kali diketemukan. Dengan cara ini
setiap karakter yang dikirimkan (biasanya terdiri dari 7 bit) diberi tambahan 1
bit parity. Bit parity inilah yang akan diperiksa oleh penerima untuk
mengetahui apakah karakter yang dikirim tersebut benar atau salah. Cara ini
hanya dapat melacak kesalahan 1 bit dan karenanya hanya berguna untuk melacak
kesalahan yang terjadi pada pengiriman data berkecepatan menengah, karena pada
kecepatan tinggi, lebih besar kemungkinan terjadinya kesalahanbanyak bit. Ini
merupakan Metode pemeriksaan kesalahan per karakter dan digunakan pada system
yang berorientasi karakter misalnya terminal. Penerimaan memeriksa parity dari
karakter yang diterima, bila tidak sesuai dengan ketentuan maka akan diketahui
adanya kesalahan pada waktu penyaluran data. VRC mempunyai kekurangan yaitu
bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat melacaknya Karena paritinya akan
benar. Longitudinal Redundancy Check, Untuk memperbaiki kemampuan VRC biasanya
digunakan LRC untuk data dikirm secara blok. Di sini tidak saja per karakter
diperiksa paritinya, tetapi juga secara per blok. Cara ini menyerupai cara VRC
hanya saja penambahan bit parity tidak saja pada setiap akhir karakter, tetapi
juga pada akhir setiap blok karakter yang dikirmkan. Untuk tiap-tiap bit dari
seluruh blok karakter ditambahkan 1 bit parity termasuk juga bit parity dari
masing-masing karakter. Dengan cara ini maka kesalahan lebih dari satu bit juga
dapat diketemukan, sehingga kemungkinan terprosesnya data yang salah semakin
dikurangi. Juga Dikenal parity genap atau parity ganjil. Teknik ini menyebabkan
kecepatan pengiriman data dapat dipertinggi. Tiap blok punya satu karakter
khusus yang disebut blok check karakter (BCC) yang dibentuk dari bit uji
diatas. Pada waktu pengiriman BCC juga dikirm dan BBC ini dibandingkan dengan
BCC yang dibangkitkan sendiri oleh penerima pada saat menerima data blok
tersebut.
Sejarah C++
C++
adalah bahasa pemrograman komputer C++
dikembangkan di Bell Labs (Bjarne
Stroustrup) pada awal tahun 1970-an, Bahasa itu diturunkan dari bahasa
sebelumnya, yaitu BCL, Pada awalnya, bahasa tersebut dirancang sebagai bahasa
pemrograman yang dijalankan pada sistem Unix, Pada
perkembangannya, versi ANSI (American National Standart Institute) Bahasa pemrograman C menjadi versi dominan,
Meskipun versi tersebut sekarang jarang dipakai dalam pengembangan sistem dan
jaringan maupun untuk sistem embedded, Bjarne Stroustrup pada Bel labs pertama
kali mengembangkan C++ pada awal 1980-an, Untuk mendukung fitur-fitur pada C++, dibangun
efisiensi dan sistem support untuk pemrograman tingkat rendah (low level
coding). Pada C++ ditambahkan konsep-konsep baru seperti class dengan
sifat-sifatnya seperti inheritance dan overloading. Salah satu perbedaan yang
paling mendasar dengan bahasa C adalah dukungan terhadap konsep pemrograman
berorientasi objek (Object Oriented Programming).
Perbedaan Antara Bahasa pemrograman C dan C++
meskipun bahasa-bahasa tersebut menggunakan sintaks yang sama tetapi mereka
memiliki perbedaan, C merupakan bahasa pemrograman prosedural, dimana
penyelesaian suatu masalah dilakukan dengan membagi-bagi masalah tersebut
kedalam su-submasalah yang lebih kecil, Selain itu, C++ merupakan bahasa
pemrograman yang memiliki sifat Pemrograman berorientasi objek,
Untuk menyelesaikan masalah, C++ melakukan langkah pertama dengan menjelaskan
class-class yang merupakan anak class yang dibuat sebelumnya sebagai abstraksi
dari object-object fisik, Class tersebut berisi keadaan object,
anggota-anggotanya dan kemampuan dari objectnya, Setelah beberapa Class dibuat
kemudian masalah dipecahkan dengan Class.
Kelebihan Bahasa Pemrograman C++
C++ itu pada dasarnya bahasa C juga, nah kemampuan C yang utama itu adalah
seperti :
- Kode bahasa C++ dengan portabilitas dan fleksibilitas yang tinggi untuk semua jenis komputer.
- Bahasa Standard-nya ANSI bisa dipakai diberbagai platform.
- Kecepatan program jika dibanding dengan program yang sama buatan bahasa lain, relatif lebih cepat.
- Bahasa C++ tersedia hampir di semua jenis komputer.
- Bahasa C++ hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci (hanya terdapat 48 kata kunci).
- Dukungan pustaka fungsi dan kelas yang banyak sehingga memungkinkan pembuatan aplikasi makro.
- C++ adalah bahasa yang terstruktur, dengan demikian akan lebih mendukung OOP.
- Bahasa C++ termasuk bahasa tingkat menengah dan lebih dekat dengan bahasa mesin.
- Kode program bersifat reuseable, sehingga dapat digunakan kembali pada project lain dengan hanya menggunakan library dan file header.
- C++ dapat membuat aplikasi graphic processor berkualitas tinggi.
Kekurangan Bahasa Pemrograman C++
Tidak hanya kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh C++, tetapi juga memiki
kekurangan seperti:
- C++ tidak murni OOP sehingga kurang cocok untuk mengajarkan Konsep OOP karena kaidah-kaidah OOP dapat dilanggar. Dan di C++ ada konsep pointer yang sangat membingunkan, ini salah satu alasan mengapa C++ menjadi momok yg paling tidak disukai.
- C++ walapun tidak terpengaruh oleh Sistem Operasi tetapi tool untuk developmentnya harus spesific pada salah satu sistem operasi contoh Visual Studio hanya dapat berjalan di Windows. Alasan ini juga nantinya akan dapat menurunkan minat terhadap sistem operasi yang lain contohnya Linux. Apabila dalam praktiknya menggunakan Visual Studio maka otomatis akan menggunakannya juga dan pada akhirnya malas untuk mencoba sistem operasi yang lain.
- Implementasi C++ dalam teknologi IT pada saat sekarang sudah sangat sedikit sekali.
- “susah” untuk membuat sesuatu dengan C++ sehingga kepeminatannya dalam memperdalam Programming akhirnya harus kandas kecuali dengan inisitif sendiri mempelajari bahasa/teknologi lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Checksum
Checksum
adalah skema kesalahan-deteksi sederhana di mana setiap pesan yang dikirim yang
menghasilkan nilai numeric berdasarkan byte dalam pesan. Pengirim menempatkan
nilai yang dihitung dalam pesan (biasanya di header pesan ) dan mengirimkan
nilai pada pesan. Penerima menerapkan rumus yang sama untuk masing-masing
menerima pesan dan memeriksa untuk memastikan nilai numeric adalah sama. Jika
tidak, penerima dapat mengasumsikan bahwa pesan telah rusak dalam transmisi.
Jaringan
transmisi data yang sering menghasilkan kesalahan, seperti toggled, hilang atau
bit diduplikasi. Akibatnya, data yang diterima mungkin tidak sama dengan data
yang di kirim. Karena kesalahan transmisi ini, protocol jaringan yang
sangat sering menggunakan checksum untuk mendeteksi kesalahan tersebut.
Pemancara akan menghitung checksum dari data dan mengirimkan data bersama-sama
dengan checksum. Penerima akan menghitung checksum dari data yang diterima
dengan algoritma yang sama dengan pemancar.jika diterima akan dihitung checksum
tidak cocok, kesalahan transmisi telah terjadi. Jika terjadi kesalahan yang tidak
dapat dipulihkan , sisi penerima membuang paket. Tergantung pada protocol
jaringan, kehilangan data hanya diabaikan atau sisi pengirim kebutuhan untuk
mendeteksi kerugian ini.
Pada
Metode checksum, pengecekan dilakukan dengan melakukan penjumlahan pada
sekumpulan data dan kemudian mengcomplement jumlah tersebut, kemudian hasil
complement tersebut/checksum ditambahkan pada data sebagai sebuah karakter.
Kemudian pada reciever, akan dihitung ulang checksum-nya dan dilakukan
perbandingan nilai/jumlah data yang dikirimkan dengan checksum. Bila terjadi
perbedaan nilai antara kedua nilai ini, maka terjadi kesalahan/error dalam
pengiriman data. Pada dasarnya metode ini mirip dengan parity check,
perbedaannya adalah jumlah bit pada sums lebih besar dan hasil dari penjumlahan
data dengan checksum harus selalu dibuat nol.
Di
sisi pengirim:
- Unit data dibagi ke dalam k seksi yang masing-masing seksi berisi n-bit data.
- Semua seksi data tersebut ditambahkan menggunakan 1’s complement untuk mendapatkan jumlahnya.
- Jumlah tersebut kemudian dikomplemenkan dan menjadi nilai checksum.
- Checksum dikirim bersama dengan data sebagai unit terakhir dalam paket pengiriman.
Di sisi
penerima:
- Unit data yang diterima kembali dibagi ke dalam k seksi yang masing-masing seksi berisi b-bit data.
- Semua seksi unit data tersebut dijumlahkan menggunakan 1’s complement untuk mendapatkan jumlahnya.
- Jumlah tersebut kemudian dikomplemenkan.
- Jika hasilnya adalah nol, maka data diterima; jika tidak, data akan ditolak.
Tujuan
Pembuatan Checksum
·
Fungsi checksum yang berkaitan dengan
fungsi hash, sidik jari, fungsi pengacakan, dan fungsi hash kriptografi. Namun,
masing-masing konsep memiliki aplikasi yang berbeda dan oleh karena itu tujuan
desain yang berbeda. Periksa digit dan bit paritas adalah contoh khusus dari
checksum, sesuai untuk blok kecil data (seperti nomor Social Security, nomor
rekening bank, komputer kata-kata, byte tunggal, dll). Beberapa
error-correcting kode didasarkan pada checksums khusus yang tidak hanya
mendeteksi kesalahan umum tetapi juga memungkinkan data asli akan dapat
direalisasikan pada kasus-kasus tertentu.
·
Dapat digunakan sebagai pemeriksaan dari
suatu data yang dikirim atau yang disimpan, apakah telah berubah atau tidak.
Kekurangan dan Kelebihan dari Metode Checksum
Kelebihan dari metode Checksum:
- Mudah diimplemantasikan dalam software
- Memiliki kehadalan sistem yang cukup tinggi, yaitu sekitar 90%.
Kekurangan dari metode Checksum:
Kehandalan
sistem deteksi error yang masih lemah (walaupun lebih handal dibanding parity check)
karena tidak dapat mendeteksi unit data (bytes/words) yang urutannya
berantakan, tidak dapat mendeteksi unit data mana yang mengalami kesalahan.
Contoh
Kode Program Pembuatan Checksum menggunakan Bahasa C++
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
#include <iomanip.h>
#include <math.h>
using namespace std;
int main()
{
cout
<< "Masukkan Nim Anda: ";
char n[8];
cin
>> n[0];
cin
>> n[1];
cin
>> n[2];
cin
>> n[3];
cin
>> n[4];
cin
>> n[5];
cin
>> n[6];
cin
>> n[7];
cin
>> n[8];
cout
<< "Kode ASCII dari " << n ;
cout
<< "adalah : ";
cout
<< setiosflags(ios::showbase);
cout
<< hex << int(n[0]) << "
";
cout
<< hex << int(n[1]) << "
";
cout
<< hex << int(n[2]) << "
";
cout
<< hex << int(n[3]) << "
";
cout
<< hex << int(n[4]) << "
";
cout
<< hex << int(n[5]) << "
";
cout
<< hex << int(n[6]) << "
";
cout
<< hex << int(n[7]) << "
";
cout
<< hex << int(n[8]) << endl;
cout
<<"Hexadesimal/jumlah Byte dari "<< n<<"adalah
: "<< int(n[0] + n[1] + n[2] + n[3] + n[4] + n[5] + n[6] + n[7] +
n[8] ) << endl;
cout
<< resetiosflags(ios::showbase);
cout
<< resetiosflags(ios::showbase);
cout
<< "1's Complement " <<hex<< int(n[0] + n[1] + n[2]
+ n[3] + n[4] + n[5] + n[6] + n[7] + n[8]
)<< " adalah : ";
cout
<< int(~(n[0] + n[1] + n[2] + n[3] + n[4] + n[5] + n[6] + n[7] + n[8]
)&0xff) << endl;
cout
<< "2's Complement " <<hex<< int(n[0] + n[1] + n[2]
+ n[3] + n[4] + n[5] + n[6] + n[7] + n[8]
)<< " adalah : ";
cout
<< int((~(n[0] + n[1] + n[2] + n[3] + n[4] + n[5] + n[6] + n[7] +
n[8] )&0xff )+ 1) << endl;
cout
<< setiosflags(ios::showbase);
cout
<< "Checksum dari NIM " << n ;
cout
<< "adalah : ";
cout
<< hex << int((~(n[0] + n[1] + n[2] + n[3] + n[4] + n[5] + n[6] +
n[7] + n[8] )&0xff )+ 1);
cout<<"\n \n \n NAMA KELOMPOK :";
cout<<"\nNella Sagita (101102013) \n";
cout<<"Harrisa Dwi Oktaviani (101101991)\n";
cout<<"Prisusi Susanti (101102007) \n";
cout<<"\n \n \n \nTERIMA KASIH SUDAH MENGUNAKAN PROGRAM INI
\n \n \n";
}
Penjelasan
coding Program diatas
Langkah pertama pembuatan coding diatas ialah
mengetahui berapa banyak jumlah data yang diminta user. Contoh coding diatas
menggunakan 8 buah inputan untuk mengkonfersi NIM, selanjutnya kita akan
membuat pengulangan melalui 8 buat inputan menggunakan array. Kemudian
mengkonfersinya menjadi angka hexsadesimal dan mengkonversinya lagi menjadi 1’
complement dengan mengalikanya dengan angka 0 selanjutnya mengkonvesikanya lagi
menjadi 2’ complement dengan mengalikanya dengan angka 1, kemudian
mengkonversikanya menjadi checksum.
Include
Adalah
salah satu pengarah prepocessor directive yang tersedia pada C++.
Preprocessor selalu dijalankan terlebih dahulu pada saat proses kompilasi
terjadi. Bentuk umumnya :
# include <nama_file>
tidak diakhiri dengan tanda semicolon, karena bentuk
tersebut bukanlah suatu bentuk
pernyataan, tetapi merupakan
prepocessor directive. Baris tersebut
menginstrusikan kepada kompiler
yang menyisipkan file lain dalam hal ini file
yang berakhiran .h(file header)
yaitu file yang berisi sebagai deklarasi contoh yang digunakan dalam program
ini adalah:
·
#
include <iostream.h> : diperlukan pada program yang melibatkan objek cout
·
#
include <conio.h> : diperlukan bila melibatkan clrscr(),yaitu perintah
untuk membersihkan layar.
·
#
include <iomanip.h> : diperlukan bila melibatkan setw() yang bermanfaat
untuk mengatur lebar dari suatu tampilan data.
·
#
include <math.h> : diperlukan pada program yang menggunkan operasi sqrt
() yang bermanfaat untuk operasi matematika kuadrat.operasi matematika kuadrat.
Fungsi
main ()
Fungsi ini menjadi awal dan akhir
eksekusi program C++. main adalah nama judul fungsi.
Melihat bentuk seperti itu dapat
kita ambil kesimpulan bahwa batang tubuh program utama
berada didalam fungsi main( ).
Berarti dalam setiap pembuatan program utama, maka dapat
dipastikan seorang pemrogram
menggunakan minimal sebuah fungsi. Pembahasan lebih lanjut
mengenai fungsi akan diterangkan
kemudian. Yang sekarang coba ditekankan adalah kita
menuliskan program utama kita didalam sebuah
fungsi main().
Beberapa Fungsi Manipulator yang digunakan
dalam pembuatan program ini adalalah sebagai berikut :
- Fungsi char Deklarasi variable bertipe char
- Fungsi int Deklarasi variable bertipe integer
- Fungsi endl adalah Menyisipkan newline dan mengirimkan isi penyangga keluaran ke piranti keluaran
- Fungsi cin>> adalah untuk membaca data dari keyboard dan meletakkan ke sebuah variabel bernama var:
- Fungsi cout<< adalah untuk mencetak hasil kodingan kita ke layar monitor.
- Fungsi Tanda semicolon “ ; ” adalah untuk mengakhiri sebuah pernyataan. Setiap pernyataan harus diakhiri dengan sebuah tanda semicolon.
- Fungsi hex adalah untuk Mengonversi ke bilangan basis 16 (oktal), dec adalah untuk Mengonversi ke bilangan basis sepuluh, sedangkan oct adalah Mengonversi ke bilangan basis 8 (oktal).
- Penggunaan resetiosflags(ios::showbase) adalah untuk Menampilkan awalan 0x untuk bilangan heksadesimal atau 0 (nol) untuk bilangan octal sedangkan setiosflags(ios::showbase) adalah untuk kembali ke keadaan semula, setelah penggunaan resetiosflags(ios::showbase).
- Fungsi operator “+” adalah untuk penjumlahan.
Fungsi
dari Program diatas adalah untuk :
- Untuk mengetahui nilai angka dalam kode ASCII .
- Untuk mengetahui nilai Hexsadesimal dari angka yang kita masukkan.
- Untuk mengetahui hasil 1’ complement dan 2’ complement.
- Dan mengetahui hasil checksum dari nilai yang kita masukkan tadi.
- Mempermudah kita dalam mengkonversi secara cepat tanpa perlu menghitung secara manual untuk mendapakan hasil checksum.
Kesimpulan
Untuk Penutup dan Saran buat sendiri ya....!!!
Untuk Penutup dan Saran buat sendiri ya....!!!
DAFTAR PUSTAKA
- http://mahiralkhoir.wordpress.com/2009/12/20/cheksum-file-di-windows/
- http://woenxkatrox.blogspot.com/2012/04/programming-ndezo-checksum-checker.html
- http://fncblog.wordpress.com/
- http://id.wikipedia.org/wiki/C%2B%2B
- http://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_data-link
- http://www.scribd.com/doc/57339450/Error-Detection-Mti-Ui-2009
- http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CFkQFjAC&url=http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FLapisan_data-link&ei=_AjTT-_OMYrQrQetKj7Dw&usg=AFQjCNGS5nTJX7RzWjaraxzGGjYPzb0Uhw&sig2=0S2umzfhdXmL96_6OGbsYg