1. Seorang pasien
perempuan berusia 27 tahun, datang Bpm dengan keluhan terlambat haid selama 4
minggu. Saat bidan melakukan anmnesis, ia mengeluh selalu mual dan muntah
dipagi hari. Hasil pemeriksaan di ketahu KU pasien baik, TD 110/70 mmHg, Nadi 84 kali/menit, frekuensi
pernapasan 24 kali/menit, suhu tubuh 36oC. Pemeriksaan penunjang
untuk mendukung diagnosis kasus tersebut adalah ....
a.
Urine HCG
b. Urine aseton
c. Urine reduksi
d. Urine protein
e. Urine glukosa
Pembahasan :
pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
untuk menegakkan diagnosis pasien tersebut adalah pemeriksaan urine HCG.
Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kadar HCG dalam tubuh. HCG (human choronic
gonadotrophin) adalah suatu hormon yang dihasilkan embrio. Hormon ini akan
meningkatkan dalam urin dan darah
seminggu setelah masa konsepsi. Hormon HCG dilepaskan kedalam darah ibu dan
bergerak mengengelilingi ovum, kemudian masuk kedalam indung telur. Hal
tersebut mengakibatkan peningkatan progesteron yang berfungsi menahan haid
berikutnya.
2.
Seorang perempuan
berusia 27 tahun, status obstetri G1P0A0, usia kehamilan 10 minggu datang ke
poliklinik kandungan. Ia mengeluh mual muntah setiap makan. Hasil pemeriksaan
KU pasien bai, yakni TD 110/80 mmHg, nadi 88 kali/menit pernapasan 20
kali/menit, dan suhu tubuh 36,5oC, cara mengatasi keluhan pada
pasien tersebut adalah....
a. Mengkonsumsi makanan asam
b. Mengkonsumsi makanan pedas
c. Mengkonsumsi cokelat sedikit-sedikit
d.
Makan sedikit-sedikit tapi sering
e. Mengkonsmsi makanan bersantan
Pembahasan
:
Tindakan untuk mengatasi keluhan pasien
tersebut adalah dengan makan sedikit-sedikit
tapi sering. Makanlah dalam jumlah sedikit, tetapi sering dan jangan
makan dalam jumlah porsi besar karena justru akan menimbulkan rasa mual pada
pasien. Sebaiknya, pasien pasien tetap makan walaupun kondisi perut tidak enak.
Pasien dianjurkan makan 5-6 kali sehari dengan jumlah porsi yang lebih sedikit
untuk menghindari perut yang kosong. Pada umumnya, hiperemesis gravidarum
terjadi pada ibu primigravidarum ( ibu yang hamil untuk pertama kalinya) atau
tergantung pada hormon pada sicalon ibu. Ada ibu hamil yang merasa mual,
muntah, pusing dan badannya terasa lemah, namun adajuga yang merasa
kehamilannya biasa saja. Gejala-gejala ini dapat dikurangi dengan hal-hal
berikut:
a. Mengkonsumsi makanan yang bernutrisi selama
kehamilan
b. Memperbanyak minum air putih
c. Menerapkan pola makan yang sedikit tapi sering
d. Sebaiknya, pasien selalu menyediakan makanan
selingan seperti roti atau biskuit
e. Pasien bisa mengkonsumsi teh jahe serta permen
segar untuk mengurangi rasa muntah
f. Bidan bisa menganjurkan ibu untuk beristirahat
dan tidak melakukan aktivitas berat
g. Menciptakan suasana yang aman, nyaman, rileks
dan bersih agar bisa mengurangi rasa cemas pasien sehingga bisa melewati
kehamilannya dengan tenang.
3.
Seorang perempuan
berusia 22 tahun, status obstetri G1P0A0, dan usia kehamilan 13 minggu, datang
ke BPM mengeluh mual dan muntah. Data ynag diperoleh dari pemeriksaan KU ibu
baik, TD 110/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, da suhu 37oC.
Pendidikan kesehatan yang diperlukan untuk pasien tersebut adalah....
a. Senam hamil
b. Perawatan payudara
c.
Nutrisi (gizi)
d. Mobilisasi
e. Kebutuhan istirahat
Pembahasan
:
Pendidikan kesehatan yang diperlukan untuk ibu
pada kasus tersebut adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi
(gizi). Selama ibu mengalami mual dan muntah, ibu akan mengalami gangguan
pemenuhan cairan elektolit tubuh. Oleh karena itu, bidan harus memberikan
konseling nutrisi (gizi) seperti perlunya ibu mengkonsumsi zat besi,
karbohidrat kompleks, protein, dan
beberpa jenis vitamin.
4.
Bidan merujuk
pasien berusia 28 tahun, status obstetri G1P0A0, dan usia kehamilan 36 minggu
ke RSUD dengan kondisi pasien tidak sadar serta mengalami kejang-kejang. Hasil
pemeriksaan TD 160/110 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, frekuensi pernapasan
16 kali/menit, DJJ tidak teratur serta terdapat edema pada wajah, tangan, dan
kaki. Berdasarkan data subjuktif pasien, diagnosis yang sesuai dengan tersebut
adalah....
a.
Eklampsia
b. Preeklampsia berat
c. Preeklampsia ringan
d. Preeklampsia sedang
e. Superimposed Preeklampsia
Pembahasan
:
Terdapat empat konvulsi eklampsia sebagai
berikut :
a. Pada tingkat awal,
mata penderita
eklampsia akan terbuka tanpa refleks melihat, kelopak mata seakan bergetar,
tangan dan kepala pasien berputar kekiri atau kekanan.
b. Tingkat
kejang tonik
Pada tingkat
kejang tonik, pasien mengalami distorsi atau wajah terlihat kaku dan membiru
(sianosis). Otot juga menjadi kaku, bola mata menonjol, kaki membengkok
kedalam, tangan menggenggam, terjadi henti nafas, dan lidah tergigit. Keadaan
ini berlagsung selama 15-30 detik.
c. Tingkat kejang klonik
Pada tingkat
kejang klonik, semua otot bagian tubuh pasien berkntraksi secara kaku dan
berulang-ulang dengan tempo yang cepat. Kelopak mata pasien menutup kaku dan
rahang terbuka/tertutup secara tiba-tiba. Apabila kejang tidak segera diatasi,
pasien dapat terlempar dari tempat tidurnya. Seringkali lidah pasien tergigit,
keluar airliur yang berbusa dan terkadang disertai darah. Wajah pasien
membengkak, sianosis, ada bercak darah pada mata, serta pasien bisa tidak
sadarkan diri. Kondisi ini berlangsung 1-2 menit.
d. Tingkat koma
Pada tingkat
koma, pasien tidak sadarkan diri dalam jangka waktu beberapa lama, tergantung
tingkat keparahan eklampsia. Lama koma pada pasien berbeda-beda, tergantung
tekanan darah, nadi, dan suhu tubuh pasien. Pada penderita tingkat ini, pasien
akan mengalami inkontinensia di ikuti degan oliguria, terkadang terjadi
aspirasi dan muntah. Ketiga pasien sudah sadarkan diri, biasanya sebagian besar
pasien mengalami disorientasi dan sedikit gelisah (kebingungan).
5.
Seorang pasien
perempuan berusia 25 tahun, dengan usia kehamilan 36 minggu, datang ke BPM
diantar oleh sumainya. Kondisi tidak sadar dan mengalami kejang-kejang. Hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan, didapatkan TD 180/110 mmHg, nadi 100
kali/menit, pernapasan 15 kali/menit, DJJ irregular, terdapat edema pada wajah,
tangan, dan kaki. Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan pada kasus
tersebut adalah....
a.
Aseton urine
b. HCG urine
c. Protein urine
d. Reduksi urine
e. Glukose urine
Pembahasan
:
Pemeriksaan
penunjang yang harus dilakukan adalah pemeriksaan kadar aseton dalam urine.
Dikatakan mengalami proteinuria apabila konsentrasi protein dalam urin sebesar
0,19 gram/liter (> + 2 dengan cara dipstick) atau ditemukan kadar protein
lebih dalam 2 kali pemriksaan spesimen urin yang diberi jarak minimal 6 jam.
Pada spesimen urin 24 jam , dikatakan proteinuria apabila konsentrasi protein
mencapai 0,3 gram/24 jam. Kadar protein dalam urin yang tinggi pada ibu hamil
merupakan salah satu gejala preeklampsia dan eklampsia. Tambahan pula, pasien
tersebut juga mengalami hipertensi, edema dan kejang-kejang.
6.
Seorang peempuan
berusia 32 tahun, status obstetri G2P1A0 datang ke puskesmas untuk memeriksakan
kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan abdomen, diketahui TFU pasien setinggi
pusat. Usian kehamilan pasien tersebut adalah
a. 20 minggu
b.
24 minggu
c. 28 minggu
d. 30 minggu
e. 32 minggu
Pembahasan :
Metode penentuan
usia kehamilan di atas menggunakan metode perkiraan TFU melalui palpasi fundus
dan membandingkan dengan patokan ketentuan sebagai berikut.
Usia kehamilan |
Tinggi fundus uteri |
12 minggu |
1/3 diatas simpisis |
16 minggu |
½ simpisis-pusat |
20 minggu |
2/3 diatas simpisis |
24 minggu |
Setinggi pusat |
28 minggu |
1/3 diatas pusat |
34 minggu |
Setengah pusat PX |
36 minggu |
Setinggi PX |
40 minggu |
2 jari dibawah PX |
Berdasarkan tabel
diatas, apabila TFU setinggi pusat maka usia kehamilan diperkirakan sekitar 24
minggu.
7.
Seorang perempuan
berusia 20 tahun, usia kehamilan 34 minggu datang ke BPM diantar oleh
keluarganya dalam kondisi tidak sadar dan mengalami kejang kejang. Hasil
pemeriksaan tekanan darah 180/110 mmHg, nadi 100 kali/menit,pernapasan 16kali/
menit, DJJ irreguler, serta terdapat penimbunan cairan pada wajah,tangan dan
kaki. Penatalaksaan yang tepa pada kasus tersebut adalah
a. Merujuk ke rumah sakit
b.
Memberikan MgSO4 dan merujuk
kerumah sakit
c. Memberikan yazepam dan merujuk kerumah sakit
d. Memasang infus dan merawat diBPM sampai sehat
e. Memberikan MgSO4 dan yazepam serta
merujuk kerumah sakit
Pembahasan :
Pemberian
magnesium sulfat ini di utamakan unuk pasien degan gangguan fungsi orga organ
penting. Misalnya, untuk mengatur tekanan darah, memperbaiki asidosis, mencegah
terjadinya dekompensasi kordis, dan mempertahankan pentilasi paru-paru.
8.
Seorang perempuan
berusia 30 tahun, status obstetri G2P1A0, usia kehamilan 28 minggu, datang ke
RSUD dengan keluhan mengeluarlan darah banyak berwarna merah segar dari jalan lahir,
namun tidak disertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan keadaan umum lemah, pucat,
dan DJJ regular 155 kali/menit. Berdasarkan pemeriksan USG, plasenta terletak
di segmen bawah rahim. Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah....
a. Plasenta akreta
b.
Plasenta
previa
c. Solusio plasenta
d. Plasenta inkreta
e. Retensio plasenta
Pembahasan :
Plasenta previa
terjadi ketika plasenta berada pada segmen bawah uterus. Hal tersebut
menyebabkan tertutupnya sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.
Seharusnya, plasenta terletak di bagian fundus atau di atas rahim, namun bisa
juga sedikit ke kanan atau ke kiri. Beberapa faktor dan etiologi dari plasenta
previa tidak diketahui. Akan tetapi, terdapat faktor pendorong terjadinya
plasenta previa yang dinyatakan sebagai berikut.
a. Faktor riwayat plasenta previa sebelumnya
b. Faktor riwayat seksio caesaria
c. Faktor riwayat aborsi
d. Faktor kehamilan ganda
e. Faktor usia ibu yang lebih dari 35 tahun
f. Faktor ubu dengan multiparitas
g. Faktor riwayat tindakan kuratase
h. Faktor adanya gangguan anatomis seperti tumor
pada rahim sehingga permukaan plasenta menyempit
i. Faktor trauma kehamilan
j. Faktor adanya jaringan rahim pada tempat yang
bukan sebenarnya, misalnya dari indung telur setelah kehamilan yang sebelumnya
(kehamilan ektoppik)
k. Faktor sosial ekonomi endah dan gizi buruk
9.
Seorang
perempuanberusia 27 tahun, dengan usia kehamilan 38 minggu, datang kepuskesmas
diantar oleh ibunya. Saat dilakukan anamnesis, pasien mengeluh mules yang makin
sering. Hasil pemeriksaan diketahui KU
baik, TD 110/70 mmHg, nadi 80 kali/menit, pernapasan 24 kali/menit, TFU 30 cm
dan kepala sudah masuk 2/5. Berdasarkan hasil VT diketahui portio tipis lunak,
pembukaan servick 8 cm, selaput ketuban masih utuh, presentasi kepala dan
penurunan di H-III. Diagnosis untuk pasien tersebut adalah....
a.
Inpartu kala 1
fase laten
b. Inpartu kala
1 fase aktif
c.
Inpartu kala 1
aktif akselari
d.
Inpartu kala 1
fase aktif deselerasi
e.
Inpartu kala 1
fase laten memanjang
Pembahasan :
Pasien
dapat dikatakan telah mengalami inpartu kala 1 apabila sudah mengalami
pembukaan servick dan kontraksi teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40
detik.
10.
Seorang perempuan
berusia 21 tahun, usia kehamilan 40 minggu datang ke BPM. Pasien mengeluh
mules-mules yang semakin sering. Hasil pemeriksaan diketahui KU baik, TD 100/70
mmHg, nadi 80 kali/menit, pernapasan 24 kali/ menit, TFU 30 cm, kepala sudah
masuk 2/5, hasil VT pembukaan serviks 8 cm, selaput ketuban masih utuh.
Perkiraan penurunanan kepala janin sesuai dengan kasus di atas adalah....
a. Hodge I
b. Hodge II
c.
Hodge III
d. Hodge IV
e. Hodge V
Pembahasan
:
Berdasarkan kondisi inpartu pasien tersebut,
dengan kepala janin sudah masuk 2/5 maka diperkirakan telah terjadi penurunan
hodge III (H-III) atau bagian terbesar kepala janin sudah masuk kepanggul
pasien. Bidang hodge berfungsi untuk menentukan seberapa jauh bgaian terdepan
janin yang masuk ke rongga panggul dan ditentukan dengan bidang khayal panggul
sebagai berikut:
a. Hodge I adalah ketika posisi terdepan janin
sejajar dengan PAP
b. Hodge II adalah posisi bagian terdepan janin
sejajar dengan posisi hodge I melalui pinggir simpisis.
c. Hodge III adalah ketika posisi bagian terdepan
janin sejajar dengan posisi hodge I stinggi spina ishiadika
d. Hodge IV adalah ketika posisi bagian terdepan
janin sejajar dengan posisi hodge I setinggi os cocygis.
11.
Seorang perempuan
berusia 27 tahun, baru saja melahirkan bayinya secara spontan di BPM, sedangkan
plasenta belum lahir, TFU masih setinggi pust dan sudah terdapat tanda-tanda
pelepasan plasenta. Diagnosis pada kasus tersebut adalah....
a. Inpartu kala V
b. Inpartu kala IV
c.
Inpartu kala III
d. Inpartu kala II
e. Inpartu kala I
Pembahasan
:
Kondisi pasien tersebut yang baru saja
melahirkan bayinya, namun TFU masih setinggi pusat dan plasenta masih belum
keluar. Maka diagnosis yang tepat adalah inpartu kala III. Inpartu kala III
dimulai ketika bayi sudah lahir dan di akhiri dangan lahirnya plasenta.
Pepelapasan plasenta yang normal addalah ¼ - ½ jam setelah bayi dilahirkan.
12.
Bidan melakukan
pertolongan pesalinan pada seorang perempuan usia 21 tahun. Pasien hamil anak
pertama dengan usia kehailan 38 minggu. Setelah dilakukan pimpinan persalinan,
kepala bayi lahir,namun tidak terjadi putaran paksi luar dan bahu menekan
perenium. Tindakan segera yang dilakukan bidan pada kasus tersebut adalah
a. Perasat brach
b. Perasat muller
c.
Perasat mcrobert’s
d. Perasat pragh terbalik
e. Persat klasik
Pembahasan:
Teknik mcrobert di awali dengan memposisikan
ibu untuk terlentang, kemudian memfleksikan ke 2 paha sehingga lutut menjadi
sedekat mungkin ke dada, dan lakukan aduksi ( kedua kaki mengarah keluar).
Setelah itu, pada ibu dilakukan episiotomi yang cukup lebar sehingga akan
memudahkan bahu posterior melewati promontorium dan masuk edalam panggul.
Selanjutnya, beri tekanan pada suprasimpfisis ke arah posterior menggunakan pangkal
tangan sehingga bahu antarior masuk kealam simfisis dalam waktu bersamaan,
lakukan tarikan pada kepala jain ke arah posterior kaudal dengan mantap.
13.
Bidan melakukan
asuhan kali III pada perempuan berusia 24 tahun dengan status obestetri A0
setelah bayi lahir, kemudian diberikan suntikan oksitosin 10 U/IM. Pasien di
beri tindakan PTT, namun plasenta belum lepas. Selanjutnya, 15 menit kemudian
diberikan okitosin ke 2. Setelah 15 menit, plasenta masih belum lepas dan tanpa
adanya perdarahan pervagina. Diagnosis pada kasus diatas dalah
a. Atonia uteri
b. Infersio uteri
c.
Retensio plasenta
d. Robekan jalan lahir
e. Solusio plasenta
Pembahasan :
Retensio plasenta adalah belum lahir atau
tertahan nya plasenta hingga 30 menit atau lebih setelah bayi lahir.
14.
Bidan melakukan
asuhan kala IIIpada seorang pasien berusia 27 tahun, dengan status obstetri
P1A0. Setelah bayi lahir, pasien diberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM dan
tindakan PTT, namun plasnta belum lepas. Tindakan yang harus bidan lakukan
terkait dengan kasus tersebut adalah....
a. Melakukan manual plasenta
b. Melakukan kompresi bimanual interna
c. Menunggu dan mengobservasi 16 menit lagi
d.
Memberikan oksitosin ke-2 sebanyak 10 IU/IM
e. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
Pembahasan
:
Oksitosin berfungsi merangsang timbulnya
kontraksi rahim sehingga plasenta terdorong keluar. Dalam beberapa kasus
seperti seperti retensio plasenta,
tindakan ini memang perlu dilakukan.
15.
Seorang perempuan
berusia 32 tahun telah melahirkan anak ke-3 secara spontan di rumah sakit
bersalin. Bidan telah memberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM pada pukul 3.32
WIB, kemudian dicoba penegangan tali pusat, tetapi plasenta belum lepas. Pada
pukul 4.00 WIB, plasenta masih belum lepas dan tampak ada perdarahan
pervaginam. Tindakan yang harus dilakukan bidan pada kasus tersebut
adalah....
a.
Reposisi uteri
b. Manual
plasenta
c.
Kompresi bimanual
interna
d.
Kompresi bimanual
eksterna
e.
Melakukan masase
fundus uteri
Pembahasan :
Manual plasenta adalah tindakan
pelepasan plasenta secara manual dari tempat implantasinya pada dinding uterus,
kemudian mengeluarkannya dari kavum uteri. Pelepasan plasenta dilakukan dengan
tindakan inflasi dan manipulasi, yaitu tangan bidan atau penolong persalinan
dimasukkan langsung kedalam kavumm uteri.
16.
Seorang pasien
perempuan berusia 49 tahun datang ke BPM dengan keluhan sering pusing, merasa
panas, nyeri pada persendian, sering berkeringat, keluar keringat pada malam
hari, mengalami dispareunia saat bersenggama, dan sudah tidak haid selama 2
bulan. Diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut adalah....
a.
Senium
b. Menopause
c.
Klimakterium
d.
Pramenopause
e.
Postmenopause
Pembahasan :
Berdasarkan
keluhan-keluhan pasien seperti sering pusing, merasa panas, nyeri pada
persendian, sering berkeringat, berkeringat pada malam hari, mengalami
disperaunia saat bersenggama, dan sudah tidak haid selama 2 bulan makan
diagnosis kasus ini adalah pasien mengalami masa menopause. Menopause merupakan
keadaan yang pasti dialami oleh setiap wanita dan buakn suatu masalah
kesehatan. Menopause adalah keadaan ketika seorang wanita tidak mengalami
menstruasi dalam waktu satu tahun.
17.
Seorang bayi
berusia dua bulan dibawa oleh ibunya ke puskesmas untuk diimunisasi. Hasil
pemriksaan berat badan 4.500 gram. Dilihat dari kartu KMS, bayi tersebut baru
saja mendapat imunisasi HB0 dan polio 1. Jenis imunisasi yang harus diberikan
pada bayi dalam kasus ktersebut....
a.
DPT 1
b. BCG
c.
Campak
d.
DPT 2
e.
HB 2
Pembahasan :
Vaksin BCG optimal diberikan ketika
bayi berusia 2-3 bulan. Apabila vaksin BCG diberikan setelah usia 3 bulan , uji
tuberkulin perlu dilakuan. Akan tetapi, bila tidak memungkinkan dilakukan uji
tuberkulin, bayi tersebut perlu diobservasi selama 7 hari. Bila terdapat reaksi
lokal cepat ditempat suntikan makan perlu dievaluasi lebih lanjut (diagnostik
TB).
18.
Seorang bayi
laki-laki berusia 9 bulan dibawa ibunya ke puskesmas untuk diimunisasi campak.
Hasil pemeriksaan berat badan 7.500 gram, kondisi bayi sehat, dan belum pernah
menderita campak sebelumnya. Cara penyuntikan imunisasi yang tepat pada kasus
tersebut adalah....
a.
Subkutan
b. Intravena
c. Intrakutan
d. Intramuskular
e. Peroral
Pembahasan
:
Cara penyuntikan imunisasi campak adalah
dengan melalui subkutan atau dibawah kulit pada daerah lengan atas sebelah luar
atau 1/3 bagian dari bahu, daerah dada, paha sebelah luar, serta daerah sekitar
umbilikus.
19.
Seorang perempuan
usia 26 tahun datang ke rumah bersalin. Pasien mengatakan telah melahirkan anak
pertamanya 40 hai yang lalu dan ia belum pernah menggunakan kontrasepsi. Hasil
pemeriksaan terdapat varises dan hipertensi. Alat kontrasepsi yang cocok untuk
perempuan dalam kasus tersebut adalah....
a. Pil
b.
IUD
c. Suntik
d. Implan
e. MOW
Pembahasan
:
Kontrasepsi IUD ini sangat efektif untuk
mencegah kehamilan , tidak mem[erngaruhi BB ibu, tidak mengganggu kelancaran
pemberian ASI. Setelah melahirkan pun ibu boleh menggunakan kontrasepsi ini,
selama ia tidak mengalami infeksi pada vagina.
20.
Seorang perempuan
postpartum berusia 25 tahun dirujuk oleh bidan ke rumah sakit karena mengalami
perdarahan akibat adanya luka pada jalan lahir yang mengenai seluruh perineum
sampai mukosa rektum. Derajat robekan perineum kasus tersebut adalah...
a. Grade I
b. Grade II
c. Grade III
d.
Grade IV
e. Grade V
Pembahasan :
Robekan perineum
grade IV telah mengenai mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot
perineum, otot sfringter anus,dan rektum.
21.
Seorang ibu
berusia 31 tahun datang ke puskesmas untuk mengimunisasi bayinya yang berusia 2
bulan. Hasil pemeriksaan bidan didapatkan kondisi bayi baik, vital sign dalam
batas normal, dan bidan akan melakukan imunisasi BCG kepada bayinya. Cara
penyuntikan imunisasi dalam kasus tersebut adalah
a. Intramuskular
b. Intravena
c.
Intrakutan
d. Sublingual
e. Subkutan
Pembahasan
:
Penyuntikan imunisasi BCG dilakukan dengan
cara intrakutan, yaitu melalui lapisan dermalkulit dibawah epidermis seperti
lengan bawah bagian dalam, dada atas, dan bagian punggung di bawah skapula.
Pada umumnya, larutan yang digunakan hanya dalam jumlah sedikit. Misalnya, pada
imunisasi BCG hanya digunakan 0,05 ml. Cara ini serng digunakan untuk uji
alergi dan penapisan tuberkolosis. Untuk penapisan tuberklosis, biasanya
dilakukan pada lengan kiri, sedangkan lengan kanan untuk uji lainnya.
22.
Seorang ibu
berusia 27 tahun, status obstetri P1A0, dan pstpartum 12 hari, mengeluh
payudaranya nyeri bila disentuh, bengkak, dan masih menyusui bayinya secara
eksklusif. Hasil pemeriksaan menunjukan adanya inflamasi dan kemerahan pada
payudara sebelah kiri. Diagnosis pada kasus tersebut adalah
a. Bendungan payudara
b. Tumor payudara
c. Mastitis
d.
Abses payudara
e. Kangker payudara
Pembahasan
:
Abses payudara disebabkan oleh infeksi dari
bakteri terdapat kumpulan nananh dibagian bawah kulit payudara. Gejala abses
payudara ini diantaranya payudara membengkak, merah, dan nyeri bila disentuh.
Penanganan nya dapat dilakukan tindak medis dengan mengeluarkan nanah. Apabila
mengalami hal ini, sebaiknya ibu menghentikan pemberian ASI hingga payudara kembali
sehat. Untuk mencagah terjadinya abses payudara, ibu harus melakukan teknik
menyusui yang benar, yaitu dengan menjaga kebersihan payudara, mencuci tangan
sebelum dan sesudah menyusui, serta menyusui secara bergantian pada kedua
payudara untuk mecegah terjadinya peradangan.
23.
Seorang perempuan
berusia 33 tahun melahirkan di BPM. Setelah 2 jam postpartum, bidan melakukan
pemeriksaan dan didapatkan uterus tidak berkontraksi setelah terdapat
perdarahan dari jalan lahir. Selain itu, diketahui TD 90/70 mmHg,suhu tubuh
36.5◦ C, pernapasan 18 kali/menit dan nadi 80 kali/menit. Diagnosis
pada kasus tersebut adalah
a.
Atonia uteri
b. Retensio plasenta
c. Solusio plasenta
d. Inversio uteri
e. Prolaps uteri
Pembahasan
:
Atonia uteri merupakan keadaan ketika uteri
tidak berkontraksi setelah 15 detik dilakukanpemijatan fundus uteri (plasenta
tidak lahir). Dalam keadaan ini, uterus tidak mampu menghentikan perdarahan
terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir berikut
ini hal hal yang menyebabkan terjadinya atoia uteri.
a. Multiparitas, yaitu kondisi uterus yang lemah
dan terlalu sering melahirkan anak.
b. Pembesaran uterus yang berlebuhan, misalnya
dipengaruhi oleh hidramnion, hamil ganda, bayi lahir besar.
c. Mioma uteri, yaitu pasien yang di diagnosis
mengidap mioma sehingga menimbulkan perdarahan dan menggagu kontraksi termasuk
retraksi miometrium.
d. Anestesi yang lama menyebabkan relaksasi
miometrium berlebihan.
e. Penanganan yang salah pada kala plasenta menyebabkan
pemisahan sebagian plasenta yang mengakibatkan pedarahan.
f. Disfungsi uterus, yaitu atonia uteri primer
atau biasa di sebut intrinsik uterus.
g. Partus lama, yaitu kelemahan akibat partus
lama, cenderung berkontraksi lemah pasca persalinan, dan keletihan ibu untuk
bertahan akibat perdarahan yang dialami.
24.
Seorang perempuan
berusia 36 tahun melahirkan di BPM. Setelah 2 jam postpartum, bidan melakukan
pemeriksaan dan didapatkan uterus tidak berkontraksi, terdapat perdarahan dari
jalan lahir, TD 90/70 mmHg , suhu 36,5◦C , pernapasan 18 kali/menit.
Tindakan segera yang harus dilakukan bdan berdasarkan kasus tersebut adalah
a. Manual plasenta
b. Eksplosisasi rahim
c.
Kompresi bimanual interna
d. Memberikan tampon pada vagina
e. Merujuk
Pembahasan:
Tindakan kompresi bimanual interna (KBI)
bertujuan mengurangi jumlah perdarahan pada kasus atonia uteri.
25.
Bidan melakukan
kunjujngan rumah pada seorang perempuan berusia 34 tahun P3A0 postpartum 6
hari. Hasil pemeriksaan didalaptkan TTV dalam batas normal dan TFU 2 jari diatas
simfisis. Asuhan yang diberikan bidan pada pasien tersebut adalah
a.
Memastikan involusi uterus berjalan dengan
normal
b. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
uteri
c. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan
d. Pemberian ASI awaloleh ibu
e. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
hipotermia
Pembahasan:
Setelah persalinan, bidan harus memantau dan
mastikan ivolusi uterus berjalan dengan normal, uterus berkontraksi dengan
baik, tinggi fundus uteri berada di bahah umbilikus, dan tidak terjadi perdarahan
abnormal. Involusi uterus atau atau pengerutan uterus adalah suatu proses
ketika uterus kembali kekondisi sebelum hamil denga berat sekitar 60 gram.
26.
Seorang perempuan
berusia 21 tahun datang ke rumah sakit, mengeluh mulas ingin melaikan. Hasil
pemeriksaan TTV dalam batas normal, pemeriksaan dalam di dapatkan pembukaan 5
cm dan ketuban (+). Hasil observasi pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 09.00
wib his 3 kali/10 menit/ 30” dan DJJ 145 kali/ menit. Kondisi yang dialami
pasisen berdasarkan hasil observasi kasus tersebut adalah....
a. Atonia uteri
b.
Inersia uteri
c. Inversio uteri
d. Tetania uteri
e. Aksi uterus inkoordinasi
Pembahasan
:
Inersia uteri adalah keadaan ketika kekuatan
his tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong janin
kebawah. Dalam keadaan ini, kekuatan his lemah dan frekuensi nya jarang.
Berikut ini di jabarkan hal ha yang menyebabkan terjadinya inersia uteri.
a. Kehamilan postmatur
b. Tenaga kesehatan salahmelakukan pimpinan
persalinan dn emberian obat obat penenang.
c. Faktor herediter, emosi, dan
ketakutan,kelainan uterus bikornis unikolis dan ruang uterus yang terlalu
renggang
d. Faktor herediter, emosi dan ketakutan ibu
e. Pasien dengan keadaan umum kurang baik seperti
anemia
f. Bagian terbawah janin tidak rapat dengan
segmen bawah rahim.
27.
Seorang perempuan
berusia 39 tahun, dengan status obstetri P4A1, postpartum 3 minggu, mengeluh
demam tinggi hngga menggigil, nyeri pada bagian perut bawah, dan merasa
kembung. Berdasarkan hasil pemeriksaan di dapat TD 110/80 mmHg. Nadi 100
kali/menit, pernapasan 25 kali/menit, suhu 39◦C, PD cavum douglas menonjol dan fungsi kavum
douglas berisi pus.diagnosis pada kasus tersebut adalah
a. Metritis
b. Peritonitis
c.
Abses pelvis
d. Mastitis
e. Selulitis
Pembahasan
:
Abses pelvis merupakan penyakit radang
panggul atau infeksi saluran reproduksi bagian atas. Abses pelvis ini dapat
memengaruhi lapisan endometrium, saluran tuba, indung telur, otot rahim,
parametrium,dan rongga panggul.
28.
Seorang perempuan
berusia 36 tahun, status obstetri P3A0 dengan postpartum 2 minggu, datang ke
BPM dengan keluhan demam menggigil, nyeri pada bagian perut bawah, lochea
berbau, serta mengeluarkan nanah. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 100/80 mmHg,
nadi 110 kali/menit, pernapasan 25 kali/menit, suhu tubuh 38,5 oC,
dan terdapat nyeri tekan uterus. Diagnosis untuk pasien tersebut adalah....
a.
Metristis
b. Peritonitis
c. Abses pelvis
d. Mastitis
e. Selulitis
Pembahasan :
Miometritis atau radang miometrium adalah
infeksi pada uterus yang terjadi setelah persalinan. Metritis ini merupakan
salah satu penyebab terbesar dari kematian ibu. Penyakit ini merupakan lanjutan
dari endometritis sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis. Gejalanya
berupa demam menggigil, nyeri bagian perut bawah, lochea berbau, dan
mengeluarkan nanah.
29.
Seorang perempuan
berusia 37 tahun, status obstetri P3A1, postpartum 2 minggu, datang ke BPM
dengan kelluhan demam menggigil, mual muntah, dan nyeri pada bagian perut
bawah. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 100/80 mmHg, nadi 110 kali/menit,
pernapasan 24 kali/menit, suhu tubuh 39,5oC, dan bising usus (-).
Diagnosis untuk kasus tersebut adalah....
a. Metristis
b.
Peritonitis
c. Abses pelvis
d. Mastitis
e. Selulitis
Pembahasan :
Peritonitis
adalah suatu keadaan dengan adanya peradangan pada peritoneum. Peritoneum
merupakan lapisan tipis pada organ-organ perut dan terletak didalam dinding
perut. Gejala dari peritonitis diantaranya demam menggigil, mual muntah, dan
nyeri pada bagian perut bawah.
30.
Seorang perempuan
berusia 36 tahun, status obstetri P3A0, postpartum 4 minggu, mengeluh nyeri
pada bagian perut, disuria, serta frekuensi dan urgensi miksi meningkat. Hasil pemeriksaan diketahui TTV dalam batas
normal. Diagnosis yang tepat pada pasien tersebuut adalah....
a. Metristis
b. Peritonitis
c. Abses pelvis
d. Mastitis
e.
Sistitis
Pembahasan :
Sistitis adalah
keadaan dengan adanya peradangan pada kandung kemih. Sebagian besar peradangan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri.
31.
Seorang perempuan
berusia 43 tahun, usia kehamilan 24 minggu, datang ke BPM dengan keluhan nyeri
perut, sekret vagina cair dan berbau, serta demam tinggi. Hasil pemeriksaan
didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 97 kali/menit, pernapasan 24 kali/menit, suhu
tubuh 38,5 oC, DJJ 165 kali/menit, dan terdapat cairan ketuban
keluar pervaginam. Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah....
a. Servisitis
b. Peritonitis
c.
KPD (Ketuban Pecah Dini)
d. Vaginitis
e.
Amnionitis
Pembahasan
:
KPD merupakan keluarnya air dari vagina ketika
usia kehamilan diatas 22 minggu. KPD ini dapat terjadi pada kehamilan prematur
(usia kehamilan belum mencapai 37 minggu) atau kehamilan cukup bulan (usia
kehamilan sudah memasuki 37 minggu). KPD disebabkan oleh infeksi pada selaput
ketuban sehingga ketuban mudah pecah.
32.
Seorang perempuan
berusia 36 tahun, usia kehamilaln 19 minggu, datang ke BPM dengan keluhan kram
pada perut bagian bawah dan perdarahan bercak dari kemaluannya. Hasil
pemeriksaan didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 97 kali/menit, pernapasan 24
kali/menit, suhu tubuh 37,5oC dan serviks tertutup. Diagnosis yang
tepat pada pasien tersebut adalah....
a. Abortus komplit
b. Abortus insipiens
c.
Abortus imminens
d. Abortus inkomplit
e. Abortus mola
Pembahasan :
Abortus imminens merupakan komplikasi kehamilan yang paling
sering terjadi. Keadaan ini memeberikan pasien beban emosional serius dan
meningkatkan resiko terjadinya keguguran, kelahiran prematur, BBLR, kematian
perinatal, perdarahan antepartum, dan KPD. Gejala dari abortus imminens
diantarnya muncul keluhan kram pada perut bagian bawah, adanya perdarahan
keluar dari vagina dan sreviks tertutup.
33.
Seorang perempuan
berusia 36 tahun, usia kehamilaln 19 minggu, datang ke BPM dengan keluhan kram
pada perut bagian bawah dan perdarahan bercak dari kemaluannya. berdasarkan
Hasil pemeriksaan didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, pernapasan 24
kali/menit, suhu tubuh 37,5oC dan belum terjadi ekspulsi atau
pengeluaran hasil konsepsi. Pada pemeriksaan dalam terlihat serviks terbuka.
Diagnosis pada kasus tersebut adalah....
a. Abortus komplit
b.
Abortus insipiens
c. Abortus imminens
d. Abortus inkomplit
e. Abortus mola
Pembahasan :
Abortus insipiens
merupakan abortus yang terjadi ketika usia kehamilan belum mencapai 20 minggu,
namun sudah terjadi pembukaan serviks. Gejalanya dapat berupa perdarahan sedang
hingga berat dan nyeri kram pada perut bagian bawah. Dalam keadaan ini, kehamilan
tidak dapat dipertahankan lagi.
34.
Seorang perempuan
berusia 37 tahun, kehamilan 19 minggu, datang ke BPM dengan keluhan kram pada
perut bagian bawah dan perdarahan dari kemaluannya. Hasil pemeriksaan diketahui
TD 120/80 mmHg, nadi 88 akli/menit, pernapasan 24 kali/menit, suhu tubuh 37,5oC,
ekspulsi sebagian hasil konsepsi, dan pemeriksaan dalam serviks terbuka.
Diagnosis pada kasus tersebut adalah....
a. Abortus komplit
b. Abortus insipiens
c. Abortus imminens
d.
Abortus inkomplit
e. Abortus mola
Pembahasan :
Pada abortus
inkomplit, biasanya terjadi perdarahan yang banyak dan kontraksi rahim sehingga menimbulkan rasa
nyeri pada perut.
35.
Seorang perempuan
berusia 32 tahun, usia kehamilan 19
minggu, datang ke BPM dengan keluhan kram pada perut bagian bawah dan
perdarahan dari kemaluannya. Hasil pemeriksaan diketahui TD 120/80 mmHg,
dennyut nadi 88 kali/menit, pernapasan 24 kali/menit, suhu 37,5oC.
Riwayat ekspulsi hasil konsepsi dan pemeriksaan dalam serviks terbuka.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah....
a.
Abortus komplit
b. Abortus insipiens
c. Abortus imminens
d. Abortus inkomplit
e. Abortus mola
Pembahasan
:
Pada Abortus komplit, perdarahan yang terjadi
hanya sedikit karena seluruh bagian janin telah keluar melalui mulut rahim.
Umumnya pasien abortus komplit memiliki riwayat ekspulsi hasil konsepsi.
36.
Seorang pasien
berusia 39 tahun, usia kehamilan 18 minggu, datang ke BPM dengan keluhan kram
pada perut bagian bawah, dan tejadi
perdarahan. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg,denyut nadi 88 kali/menit,
pernapasan 24 kali/menit, suhu 37,5oC, dan TFU lebih besar dari usia
gestasinya. Pada pasien terdapat sindroma mirip preeklampsia, tidak terdengar
DJJ, keluar jaringan seperti anggur, serta hasil pemeriksaan dalam serviks
terbuka. Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah....
a. Abortus komplit
b. Abortus insipiens
c. Abortus imminens
d. Abortus inkomplit
e.
Abortus mola
Pembahasan :
Abortus mola juga
sering disebut dengan hamil anggur. Pada hamil
anggur, umumnya rahim lebih besar daripada usia kehamilan yang
seharusnya dan tidal ditemukan hasil konsepsi atau janin.
37.
Seorang perempuan
berusia 38 tahun, ppostpartum 3 minggu, datang ke BPM mengeluh nyeri pada
tungkai. Dari hasil pemeriksaan didaptkan suhu tubuh 39oC, dengan
homan sign (+). Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah....
a. Infeksi nifas
b. Parametritis
c.
Tromboplebitis
d. Peritonitis
e. Endometris
Pembahasan
:
Tromboplebitis merupakan terjadinya penggumpalan darah dalam pembuluh
vena sehingga menimbulkan peradangan. Trombolplebiitis yang dialami pasien
tersebut adalah tromboplebitis femoralis karena menyerang pembuluh darah vena
pada tungkai.
38.
Seorang perempuan
berusia 28 tahun inpartu kala 1 fase aktif datang ke BPM. Berdasarkan hasil
pemeriksaan diketahui abdomen teraba kepala janin 3/5 diatas simpisis pubis
dengan portio tippis lunak, pembukaan 8 cm, selaput ketuban utuh, serta teraba
fontanela anterior dan orbita. Presentasi janin pada kasus tersebut adalah....
a.
Presentasi muka
b.
Presentasi dahi
c.
Presentasi dagu
d. Presentasi
kepala
e.
Presentasi bokong
Pembahasan :
Berdasarkan
kasus diatas, hasil pemeriksaan diketahui abdomen teraba kepala janin 3/5
diatas simpisis pubis dengan portio tippis lunak, pembukaan 8 cm, selaput
ketuban utuh, serta teraba fontanela anterior dan orbita, maka presentasi janin
tersebjt adalah presentasi kepala.
39.
Seorang perempuan
berusia 28 tahun, inpartu kala 1 fase aktif datang ke BPM. Berdasarkan hasil
pemeriksaan diketahui abdomen teraba lekukan antara oksiput dan punggung,
portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, teraba muka mulut dan
rahang, serta jari tangan sudah masuk ke mulut rahim. Presentasi janin pada
kasus tersebut adalah....
a. Presentasi
muka
b.
Presentasi dahi
c.
Presentasi dagu
d.
Presentasi kepala
e.
Presentasi mulut
Pembahasan :
Berdasarkan kasus diatas hasil
pemeriksaan diketahui abdomen teraba lekukan antara oksiput dan punggung,
portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, teraba muka mulut dan
rahang, serta jari tangan sudah masuk ke mulut rahim. Maka presentasi janin
adalah presentasi muka.
40.
Seorang perempuan
berusia 30 tahun, datang ke BPM diantar oleh tetangganya dengan terburu-buru.
Bidan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dalam pasien. Didapatkan
hasil tenaga kontraksi atau his 3 kali dalam 10 menit per 45 detik, DJJ 148
kali/menit, pembukaan 6 cm, ketuban (+), presentasi kepala UUK kanan depan,
penurunan H II +, molase tidak ada, dan kandung kemih penuh. Tindakan yang
harus segera dilakukan bidan untuk membantu kemajuan persalinan tersebut
adalah....
a. Menganjurkan ibu mobilisasi
b.
Memecahkan ketuban melakukan induksi
c. Memecahkan ketuban dan mobilisasi
d. Lakukan kateterisasi dan menganjurkan
mobilisasi
e. Menganjurkan ibu BAK kekamar mandi dan
mobilisasi
Pembahasan :
Untuk membantu
kemajuan persalinan pada kasus tersebut, bidan harus memecah-mecahkan ketuban
dan melakukan induksi. Setelah memecahkan ketuban, bidan harus memastikan tidak
ada keterlambat tindakan induksi. Induksi persalinan bertujuan untuk merangsang
terjadinya persalinan. Adapun beberapa alasan yang mengindikasi pasien
mendapatkan tindakan tersebut sebagai berikut.
a. Saat ketuban sudah pecah, persalinan belum
dapat dilakukan.
b. Kelahiran prematur
c. Pasien mengalami hipertensi gestasional yang
disertai eklampsia
d. Pasien mengalami diabetes melitus gestasional
yang tidak dapat dikendalikan
41.
Seorang perempuan
berusia 21 tahun melahirkan spontan di BPM. Bayi lahir langsung menangis, warna
kulit merah, pernapasan teratur, dan gerakan aktif. Setelah diperiksa terlihat
TFU 2 jari diatas pusat, tidak teraba bagian janin, kontraksi baik, dan kandung
kemih penuh. Perioritas tindakan pada pasien tersebut adalah....
a. Lakukan kateterisasi
b. Suntik oksitosin 20 IU/IM
c. Suntik oksitosin 10 IU/IM
d.
Kateterisasi dan suntik oksitosin 10 IU/IM
e. Kateterisasi dan suntik oksitosin 20 IU/IM
Pembahasan :
Jika kanddung kemih dalam kondisi penuh,
pemeriksaan kandung kemih daoat menggunakan kateter nelaton ateril atau deteksi
tingat tinggi. Selanjutnya, dilakukan pemberian oksitosin untuk tindakan
penegangan tali pusat terkendali (PTT) dengan menahan fundus uteri secara
dorsokranial (kearah atas dan kebelakang).
42.
Bidan melakukan pertolongan
persalinan pada seorang perempuan berusia 22 tahun. Bayi lahir spontan langsung
menangis, warna kulit merah, pernapasan teratur, dan gerakan aktif. Sesudah itu
bayi dikeringkan dan diletakan diatas perut ibu, palpasi tidak ada janin kedua
dan oksitosin telah diberikan. Tindakan selanjutnya yang dilakukan bidan
adalah....
a. IMD
b. Resusitasi
c. Pemeriksaan fisik
d. Manajemen aktif kala III
e.
Jepit potong ikat tali pusat
Pembahasan :
Pertama-tama,
tali pusat dijepit menggunakan klem sekitar 3 cm dari pusat bayi mendorong. Isi
tali pusat didorong kearah distal dan dijepit kembali pada 2 cm dari klem
pertama dengan 1 tangan. Gunting tali pusat diantara 2 klem tersebut. Hati-hati
jangan sampai mengenai perut bayi. Setelah itu , ikat tali pusat menggunakan
benang DTT pada 1 sisi, kemudian pada sisi lainnya di lingkari kembali benang
tersebut dan buat simpul kunci.
43.
Sorang perempuan
berusia 19 tahun, melahirkan spontan pervaginam di puskesmas. Hasil pemeriksaan
plasenta lahir lengkap, TFU sepusat, kontraksi lembek, kandung kemih penuh, dan
perdarahan 300 cc. Tindakan yang harus dilakukan pada ibu tersebut adalah....
a. Kateterisasi
b. Suntik mathergin 0,2 mg
c. Suntik oksitosin 10 IU/IM
d.
Kateterisasi dan suntik mathergin 0,2 mg
e. Kateterisasi dan suntik oksitosin 10 IU/IM
Pembahasan :
Kateterisasi
bertujuan untuk mengosongkan kandung
kemih, sedang kan pemberikan mathergin 0,2 mg untuk menghentikan
perdarahan.
44.
Seorang perempuan
berusia 19 tahun, usia kehamilan 10 minggu, dirujuk bidan ke RS. Pasien
mengeluh perdarahan bercak dan nyeri perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan
Vital sign diketahui TD 90/60 mmHg, nadi 110 kali/menit, dan dilakukan douglas
funksi dan terdapat darah yang tidak membeku. Diagnosis yang tepat untuk pasien
tersebut adalah....
a. Abortus komplit
b. Abortus inkomplit
c. Kehamilan mola
d.
Kehamilan ektopik
e. Kehamilan ektopik terganggu
Pembahasan :
Kehamilan ektopik
atau kehamilan diluar kandungan merupakan keadaan ketika sel telur yang telah
dibuahi tidak mampu menempel pada rahim, namun melekat pada tempat lain (tuba
palopii, dalam rongga perut atau di indung telur).
45.
Seorang bayi
berusia 5 hari dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan malas menyusu dan
tidur terus. Hasil pemeriksaan kulit bayi berwarna kuning di daerah wajah,
vital sign dala batas normal, dan pemeriksaan penunjang menunjukan kadar
bilirubin 6 mg/dl. Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah....
a. Kern ikterus
b. Ikterus patologis
c.
Ikterus fisiologis
d. Hepatitis A
e. Hepatitis B
Pembahasan :
Ikterus
fisiologis ini ditandai dengan terjadinya hiperbilirubin. Keadaan ini merupakan
gejala fisologis dan normal dialami oleh BBL. Walaupun begitu, ikterus yang
disebabkan oleh penyakit atau infeksi perlu diwaspadai oleh orangtua. Sindrom ini
timbul pada hari kedua atau hari ketiga. Pada hari ke 5-6, gejalanya terlihat
lebih jelas, kemudian menghilang pada hari ke 7 atau ke 10. Kadar bilirubin
serum pada bayi cukup bulan tidan lebih dari 12 mg/dl dan pada BBLR tidak lebih
dari 10 serta akan menghilang pada hari 14.
46.
Seorang perempuan
berusia 22 tahun inpartu kala 1 fase aktif dirujuk bidan ke RS. Hasil
pemeriksaan bidan di RS didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, suhu
tubuh 37oC, pernapasan 24 kali/menit, pemeriksaan abdomen kepala teraba
dibagian atas, DJJ terdengar diatas pusat 140 kali/menit, PD portio tipis
lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban utuh, teraba rektum dan penurunan H-III.
Presentasi janin pada kasus tersebut adalah....
a.
Presentasi kaki
b. Presentasi muka
c. Presentasi vertex
d. Presentasi bokong murni
e. Presentasi sempurna
Pembahasan :
Presentasi
kaki yng dikatakan sunsang apabila
kepala janin berada di fundus dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.
47.
Seorang perempuan
berusia 24 tahun, hamil anak pertama dengan usia kehamilan 12 minggu, datang
kepuskesmas dengan keluhan perut terasa mulas, keluar darah sedikit darah dari
jalan lahir, hasil palpasi TFU sesuai dengan usia kehamilan, VT terdapat
perdarahan dari kanalis servikalis, dan kanalis servikalis masih tertutup. Nasihat
yang seharusnya diberikan bidan pada pasien tersebut adalah
a. Banyak makan
b.
Istirahat baring
c. Pemeriksaan USG
d. Pemeriksaan CTG
e. Pemeriksaan rontgen
Pembahasan :
Istirahat baring sangat dalam penangan kasus
ini. Dengan istirahat baring, aliran darah akan lebih baik dan ransangan
mekanik pada pasien juga berkurang. Selain itu, pasien juga tidak di
perbolehkan melakukan aktivitas fisik yang berat atau melakukan hubungan
seksual.
48.
Seorang perempuan
berusian 39 tahun mengaku telah melahirkn anak ke 4 dua hari yang lalu di RS.
Saat ini dia mengeluh pusing dan englihatan kurang jelas. Menurut pengakuannya,
saat hamil 8 bulan tekanan darahnya meningkat. Hasil pemeriksaan didapatkan TD
150/110 mmHGg, protein urin++, dan pada ekstremitas bawah terlihat edema.
Diagnosis medis yang paling tepat pada kasus tersebut adalah....
a. Eklampsia
b. Hipertensi
c.
Preeklampsia berat
d. Preeklampsia ringan
e. Preeklamsia sedang
Pembahasan :
Preeklamsia
adalah penyakit yang diatndai dengan gejala hopertensi, edema ,dan protein
urin. Hasil tersebut sesuai dengan gejala yang dialami pasien yaitu, TD 150/110
mmHGg, protein urin ++, dan pada ekstremitas bawah terlihat edema.
49.
Seorang perempuan
berusia 26 tahun datang ke RS dengan keluhan tidak haid selama 3 bulan. Pasien
mengeluh mual pada pagi hari. Ia mengatakan anak pertamanya baru berusia 1
tahun. Pasien menggunakan kb Pil, tetapi tidak rutin setiap hari karena lupa.
Hail pemriksaan bidan diketahui TD 110/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, teraba
ballotement, dan pemeriksaan Hb 12 gram/dl.
Tindakan yang akan anda berikan pada kauss tersebut adalah...
a.
Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan HSG
c. Pemeriksaan urine
d. Pemeriksaan darah
e. Pemeriksaan radiologi
Pembahasan :
Pemeriksaan USG
merupakan tindakan untuk melihat keadaan janin dengan menggunakan frekuensi
gelombang suara tinggi yang dipantulkan pada tubuh ibu. Dengan menggunakan USG,
dapat diketahui perkembangan bayi, usia kehamilan, pertumbuhan, dan mengetahui
ancaman adanya ancaman keguguran.
50.
Seorang perempuan
berusia 32 tahun datang ke BPM mengakui ini kehamilan cukup bulan. Pasien
mengeluh keluar darah segar dari kemaluan 2 jam yang lalu, namun tidak disertai
mules. Berdasarkan hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal dan inspekulo
keluar darah dari ostium. Rencana
tindakan yang dilakukan pada kasus tersebut adalah....
a. Posisi terlentang
b. Pemberian relaksasi
c. Kolaborasi dengan SpA
d.
Pertolongan persalinan di BPM
e. Rujuk ke fasilitas yangs sesuai (dengan
fasilitas lengkap)
Pembahasan :
Rencana
pertolongan persalinan disiapkan bidan
untuk memantau keadaan ibu dan janin serta mewaspadai kemungkinan terjadinya
komplikasi. Selain itu, bidan juga diharuskan emberi dukungan moril dan rasa
nyaman kepada ibu yang sedang melakukan persalinan.
51. Seorang
perempuan berusia 29 tahun datang ke BPM, mengeluh penglihatan kabur sejak tadi
malam 1 minggu yang lalu hanya pusing
dan bengkak saja. Pasien belum memeriksakan dirinya. Saat ini usia kehamilannya
39 minggu hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 160/110 mmHg dan protein
urine ++. Diagnosis bidan yang sesuai dengan hasil pemeriksaan terhadap kasus
tersebut adalah….
a. PER
b.
PEB
c. Eklampsia
d. Hipertensi esensial
e. Hipertensi kronik
Pembahasan :
Dari data pasien yang menyebutkan adanya
gejala penglihatan kabur, pusing, bengkak, pada bagian tubuh tertentu tekanan
darah 160/110 mmHg dan protein urine ++ maka diagnosisnya adalah pasien
mengalami PEB.
52. Seorang perempuan 27 tahun ke RS dengan
masalah penglihatan kabur sejak kemari. Tiga hari yang lalu, pasien hanya
merasa pusing saja, dan pasien juga belum memeriksakan dirinya. Saat ini usia
kehamilan pasien 38 minggu. Hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darh 160/110
mmHg dan protein urine ++ . Pada pasien, bidan segera melakukan penatalaksanaan
untuk mencegah terjadinya kejang. Penatalaksanaan awal kasus tersebut adalah….
a. Setiap 24 jam
b. Nifedipine 12 jam kemudian
c. Pemberian pematangan paru
d. MgSO4 (20%) 12 gram secra IM
e.
MgSO4 (40%) 4 gram secara bolus
Pembahasan:
Penatalaksaan kasus PEB pada bumil adalah
dengan meberikan MgSO4 (40%)
4 g secara bolus. Bolus adalah cara penyuntikan dengan menggunakan
spuit.
53. Seorang
perempuan berusia 34 tahun, datang ke BPM dengan keluhan keluar lendir campur
darah dari kemaluan, perut terasa mulas, dan mengaku hamil cukup bulan.
Berdasarkan pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan servik 3 cm, ketuban utuh,
serta dibalik selaput ketuban teraba tali di pusat janin dan berdenyut. Posisi
yang dianjurkan sesuai dengan kasus tersebut adalah…
a.
Dorsal rekumben
b. Trendelenburg
c. Litotom
d. Supine
e. Sims
Pembahasan :
Posisi yang dianjurkan bidan pada pasien
tersebut, yaitu posisi dorsal rekumben. Posisi dorsal rekumben adalah posisi
dengan pasien berbaring terlentang dan kedua lutut ditarik atau direnggangkan
di atas tempat tidur.
54. Seorang
perempun berusia 27 tahun, datang ke puskesmas untuk melahirkan. Usia kehamilan
cukup bulan. Pukul 8 pagi dilakukan pemeriksaan dalam dan diketahui pembukaan
servik 3 cm, histerjadi 2 kali dalam 10 menit selama 35 detik. Empat jam
berikutnya pembukaan servik tetap 3 cm. Setelah itu, 4 jam berikutnya pembukaan
servik 5 cm. keputusan klinis yang tepat pada kasus tersebut adalah…
a. Segera melakukan induksi
b.
Observasi dilatasi servik dengan partograf
c. Melakukan pemeriksaan dalam sewaktu-waktu
d. Segera pecahkan ketuban untuk mepercepat
pembukaan servik
e. Segera merujuk apabila dilatasi servik dikanan
garis waspada partograf
Pembahasan
:
Berdasarkan hasil pemantauan pembukaan
servik pasien awalnya 3 cm histerjadi 2 kali dalam 10 menit selama 35 detik, 4
jam berikutnya pembukaan servik tetap 3 cm. Setelah itu 4 jam berikutnya
pembukaan servik 5 cm maka keputusan klinis yang tepat adalah observasi
dilatasi servik dengan partograf.
55. Seseorang perempuan berusia 28 tahun datang
ke BPM mengatakan bahwa ia hamil anak ketiga dan belum pernah keguguran. Hasil
anamnesis didapatkan ibu tidak ingat HPHT, pergerakan janin pertama kali
dirasakan ibu kemarin berdasarkan data diatas usia kehamilan ibu tersebut
adalah…
a. 16 minggu
b.
17 minggu
c.
18 minggu
d.
19 minggu
e.
20 minggu
Pembahasan :
Berdasarkan data riwayat kehamilan pasien,
dengan status obstetrik G3P2A0 dan pasien baru merasakan pergerakan janin
kemarin maka dapat disimpulkan usia kehamilan masuk usia 16 minggu.
56. Seorang
perempuan berusia 29 tahun, 2 minggu postpartum, saat bidan melakukan kunjungan
kerumahnya ia mengeluh demam selama 2 hari. Payudara terasa panas, tegang dan
nyeri ibu tidak berani untuk menyusui. Hasil pemeriksaan di dapatkan keadaan
umum ibu lemah dan tampak kesakitan suhu tubuh 38,5o C payudara merah,
dan bengkak. Fondus uteri tidak teraba dan adanya pengeluaran lochea alba. Diagnosis yang tepat dari
kasus tersebut adalah…
a. Bendungan ASI
b. Peradangan
c. Fisiologis
d.
Mastitis
e. Infeksi
Pembahasan :
Dari data berikut pasien mengeluh demam selama
2 hari payudara teraba panas, tegang dan nyeri. Pasien tidak dapat berani untuk
menyusui. Apabila ASI tidak dikeluarkan dan menyebabkan pembengkakan payudara
terkena infeksi.
57. Seorang
perempuan berusia 34 tahun status obstetri G4P2A1, usia kehamilah 32 minggu
datang ke BPM dengan keluhan pendarahan banyak dari jalan lahir sejak satu jam
yang lalu, dan perut terasa mulas. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan TTF
dalam batas normal, TFU 32 cm teraba kepala belum masuk pintu atas panggul
kehitaman. Tindakan awal yang harus dilakukan terhdap kasus tersebut adalah…
a. Tirah baring
b. Memberikan O2
c. Memberikan infus RI
d. Memantau pendarahan
e.
Mempersiapkan rujukan
Pembahasan:
Tindakan awal yang dilakukan bidan terhadap
kasus pasien pendarahan dijalan lahir adalah mempersiapkan rujukan. Segera
rujuk pasien pendarahan ke RS terdekat untuk mendapatkan penanganan fasilitas
yang lengkap dan memadai.
58. Seorang
perempuan berusia 33 tahun status obstetri G4P2A1, usia kehamilan 32 minggu
datang ke bidan praktek dengan keluhan pendarahan banyak dari jalan lahir sejak
satu jam yang lalu dan perut terasa mulas. Berdasarkan hasil pemeriksaan
didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal TFU 32 cm teraba kepala belum
masuk pintu atas panggul pintudan denyut jantung janin 134 kali per menit.
Pendarahan yang keluar terlihat berwarna merah kehitaman diagnosis yang tpat
pada kasus tesebut adalah…
a. Rupture uteri
b.
Plasenta previa
c. Solusio plasenta
d. Mola hydatidosa
e. Insersi velamentosa
Pembahasan :
Diagnosis kasus pasien diatas adalah plasenta previa.
Plasenta previa merupakan pendarahan yang terjadi pada masa kehamilan atau saat
persalinan. Pendarahan pada saat kehamilan dan persalinan dapat membahayakan
nyawa ibu. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan penanganan khusus pada kasus
plasentaprevia.
59. Seorang
perempuan berusia 33 tahun datang ke BPM, aterm anak kedua. Pasien mengeluh
mulas seperti ingin BAB dan bertambah banyaknya lender darah yang keluar dari
jalan lahir. Hasil pemeriksaan didapatkan TTF dalam batas normal TFU 38 cm,
bagian terendah janin kepala, penurunan 1/5, DJJ 142 kali/menit,hasil VT:PORTIU
tidak teraba, ketuban (-) H III (+) penunjuk UUK pada pukul 1, dan H b 10
gr/dl. Tindakan yang tepat untuk menangani kasus tersebut adalah ….
a. memimpin II
b. Ibu diperbolehkan duduk
c. Menganjurkan ibu miring ke kiri
d.
Memosisikan ibu dorsalrekumber
e. Menganjarkan teknik meran efektif
Pembahasan :
Tindakan yang harus dilakukan pada pasien
tersebut, yakni memosisikan ibu dorsalrekumber
60. Pada
saat kunjungan rumah hari ke 3, ibu mengeluh ASI baru keluar sedikit dan
putting terasa nyeri ketika menyusui . ibu menjadi takut menyusui bayinya.
Hasil pemeriksaan didapatkan tanda tanda vital dalam batas normal dan putting
susu ibu tampak lecet kemerahan. Tindakan yang harus bidan dilakukan pada kasus
tersebut adalah
a. Merujuk ibu untuk pengobatan
b. Menganjurkan ibu tetap menyusui bayinya
c. Menganjurkan ibu membersihkan putting dengan
air hangat
d.
Menganjurkan ibu istirahat menyusi hingga
putingnya sembuh
e. Menganjurkan ibu menggunakan susu formula
sementara
Pembahasan :
Ibu yang mengalami putting lecet biasanya
disebabkan oleh posisi menyusui yang tidak benar. Penyebabnya mulut bayi tidak
mencakup seluruh putting atau areola sehingga ia menggigit pada bagian pangkal,
tengah, dan ujung putting.
61. Seorang perempuan, dengan 1 obsterti P1A0
, postpartum 6jam, mengeluh keluar darah dalam jumlah banyak dari jalan lahir.
Berdasarkan hasil pengkajian, diperoleh dari data pusat, konjungtiva anemis,
fundus uteri tidak teraba, kontraksi uterus kurang baik, kandung kemih kosong,
dan kondisi luka jahitan baik. Diagnosi yang tepat pada kasu tersebut adalah …
a. Atonea uteris
b. Inkontinensia urine
c. Sisa plasenta
d. Anemia
e.
Pendarahan postpartum
Pembahasan :
Berdasarkan data pasien yang mengeluarkan
darah dalam jumlah banyak dari jalan lahir, muka pucat dan konjungtiva anemis
maka diagnosi pasie tersebut adalah pendarahan postpartum.
62. Seorang
perempuan berusia 20 tahun melahirkan bayi yang sehat minggu lalu di RS
bersalin dan pulang ke rumahnya 2 hari setelah melahirkan. Ibu dakam keadaan
baik baik saja selama beberapa hari pertama, kemudian ibu menjadi mudah
menangis, tidak sabar bila bayinya sulit menyusui dan merasa ia bukan ibu yang
baik. Ibu merasa suaminya tidk mencintainya lagi. Kondisi yang sedang dialami
oleh ibu tersebut adalah…
a.
Postpartum blues
b. Perubahan emosi
c. Psikosis postpartum
d. Depresi postpartum
e. Reaksi neurosis obsesif
Pembahasan :
Pasien yang mudah menangis, tidak sabar bila
bayinya agak sulit menyusui, khawatir ia bukan ibu yang baik, dan merasa
suaminya tidak lagi mencintainya merupakan gejala postpartum blues. Postpartum blues atau gangguan mental pasca melahirkan adalah perubahan
keadaan psikologis pada ibu yang terjadi karena keadaan barunya.
63. Seorang
perempuan dengan status obstetri G3P2A, usia kehamilan mencapai 12 minggu,
datang ke puskesmas dengan keluhan perdarahan pervaginam sejak 4 hari yang
lalu. Hari pertama perdarahan hanya berupa bercak-bercak darah seperti akan
menstruasi. Pada hari ketiga perdarahan hanya berupa bercak-bercak darah
seperti di perut bagian bawah. Saat ini ibu masih mengalami perdarahan banyak,
mulas, dan kondisinya semakin lemah. Diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut
adalah…
a.
Abortus imminens
b. Abortus inkomplit
c. Abortus komplit
d. Missed abortion (abortius tertunda)
e. Abortus habitualis
Pembahasan :
Kemungkinan diagnosis pasien yang mengalami
perdarahan dan disertai rasa kram di perut bagian bawah adalah abortus
imminens. Abortus imminens ini merupakan abortus pada tingkat permulaan.
Gejalanya berupanyeri, adanya perdarahan pervaginam, namun jalan lahir masih
tertutup dan janin atau hasil konsepsi dalam keadaan baik di dalam Rahim.
64. Seorang
perempuan berusia 37 tahun status obstetri P4A0, postpartum 6 minggu, datang ke
bidan praktik mandiri dengan tujuan ingin menggunakan kontrasepsi. Riwayat
persalinan anak terakhir, ibu mengalami preeclampsia dan perdarahan. Pasien
merasa trauma untuk hamil lagi dan berencana untuk menggunakan kontrasepsi
mantap. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk terlaksanya pelayanan kontrasepsi
pilihn ibu tersebut adalah…
a. Tidak ada kontrasepsi yang sesuai untuk ibu
b.
Persetujuan tindakan medic dari pasangannya
c. Ibu tertekan karena memiliki anak yang banyak
d. Riwayat persalinan dengan penyulit
preeclampsia
e. Kurang bahagia dengan kehidupan rumah
tangganya
Pembahasan :
Persyaratan harus dipenuhi untuk terlaksanany
pelayanan kontrasepsi mantap adalah dengan mendapatkan persetujuan tindakan
medik (pemasangan KB kontap) dari pasangan pasien. Tindakan ini dilakukan
sukarela, namun tetap resmi. Bidan melakukan tatap muka dan membuat perjanjian
bersama pasien dengan menandatangani formulir persetujuan tindakan medik.
65. Seorang
bayi telah lahir spontan 2 hari lahir yang lalu di RS, gerakan bayi aktif, TTV
normal, BB 3.000 gr, dan PB 49 cm. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan
kelainan. Selain itu, dilakukan pemeriksaan reflex dengan cara menyentuh bagian
pipi bayi dan bayi memberikan respons dengan cara mengikuti arah jari. Nama
refleks yang dilakukan bidan adalah…
a.
Reflex rooting
b. Reflex Babinski
c. Reflex sucking
d. Reflex grapsing
e. Reflex moro
Pembahasan :
Tindakan bidan dengan cara menyentuh pipi bayi
dan bayi memberikan respons dengan cara mengikuti arah jari merupakancerminan
dari reflex rooting. Reflex ini terjadi jika pipi bayi disentuh maka kepalanya
akan bergerak dan menghadap kea rah datangnya rangsangan. Setelah itu, mulutnya
akan terbuka seakan-akan mencari puting ibunya. Setelah 3-4 bulan, reflex ini
akan hilang dengan sendirinya.
66. Seorang
perempuan berusia 30 tahun baru saja melahirkan 6 jam yang lalu. Bayi menangis
keras, warna kulit merah, gerak aktif, dan BBL 2.900 gr. Penatalaksanaan yang
harus dilakukan terhadap bayi tersebut adalah….
a. Memandikan
b.
Mengerikan
c. Menghisap lender
d. Memotong tali pusat
e. Inisiasi menyusu dini
Pembahasan :
Penatalaksanaan yang harus dilakukan bidan
terhadap bayi tersebut adalah segera mengeringkan permukaan tubuh bayi untuk
mencegah bayi kehilangan panas yang disebabkan oleh cairan ketuban. Hal ini
juga merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai pernapasan.
67. Seorang
perempuan berusia27 tahun, status obstetri P1A0, telahmelahirkan bayi secara
spontan 30 menit yang lalu di RS. Bidan telah melakukan penyuntikan oksitosin 1
dan 2, serta melakukan masase uterus. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan
ibu mengalami perdarahan, plasenta lahir lengkap dan kandung kemih kosong.
Diagnosis yang tepat pada ibu tersebut adalah…
a. Solusi plasenta
b.
Robekan serviks
c. Sisa plasenta
d. Atonia uteri
e. Inversion uteri
Pembahasan :
Diagnosis dari kasus perdarahan yang terjadi
pada pasien tersebut adalah robekan serviks. Sebenarnya, persalinan memang
selalu menimbulkan luka pada jalan lahir berupa robekan jalan lahir. Hal inlah
yang menyebabkan perdarahan pasca persalinan. Robekan pada serviks biasanya
disebabkan oleh kontraksi uterus yang lemah.
68. Seorang
perempuan berusia 32 tahun, status obstetri G2P1A0, datang ke BPM dengan
keluhan mulas, keluar lender bercampur darah dan cairan berwarna jernih. Hasil
pemeriksaan diketahui KU baik, TTV normal, his 3 kali/10 menit selama 45”, DJJ
144 kali/menit, pembukaan 8 cm, ketuban (-), dan teraba tali pusat di samping
kepala. Diagnosis yang tepat pada ibu tersebut adalah….
a. Inpartu kala I dengan KPD
b. Inpartu kala I dengan fisiologi
c. Inpartu kala I dengan tali pusat terkemuka
d. Inpartu kala I dengan fase aktif memanjang
e.
Inpartu kala I dengan tali pusat menumbung
Pembahasan :
Diagnosis dari kondisi pasien tersebut adalah
inpartu kala I dengan tali pusat menumbung. Kondisi ini terdeteksi dari letak tali
pusat bayi yang teraba di samping kepala. Tali pusat menumbung tidak
membahayakan ibu dan tidak menyulitkan persalinan, tetapi berbahaya bagi janin.
Keselamatan janin tergantung dari derajat serta lamanya kompresi tali pusat
serta interval antara diagnosis dan kelahiran bayi.
69. Seorang
pasien berusia 30 tahun telah melahirkan bayi sehat dan normal di RS.
Berdasarkan pemeriksaan diketahui TTV ibu norma. Saat ini bidan sedang
melakukan pemeriksaan pengeluaran plasenta dengan cara meletakkan tangan dan memberi
tekanan pada atas simfisis, serta menegangkan tali pusat. Apabila tali pusat
masuk artinya belum lepas, namu jika diam atau maju artinya sudah lepas. Namun
metode pengeluran plasenta yang dilakukan oleh bidan tersebut adalah…
a.
Kustner
b. Klein
c. Strassman
d. Duncan
e. Schultze
Pembahasan :
Penerapan metode pengeluaran plasenta yang
digunakan oleh bidan tersebut adalah motode kustner.
70. Seorang
perempuan berusia 26 tahun datang ke RS untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien
mengaku sedang mengalami anak kedua. Hasil pengkajian diketahui pasien tidak
mendapat haid sejak dua bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan didapatkan TTV dalam
batas normal. Waktu ANC ulang yang dianjurkan untuk pasien tersebut adalah…
a. Satu minggu lagi
b. Dua minggu lagi
c. Tiga minggu lagi
d.
Empat minggu lagi
e. Lima minggu lagi
Pembahasan :
Pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
ANC kembali, yaitu empat minggu lagi. Berdasarkan jadwal kunjungan antenatal,
ada kisaran jangka waktu periksa. Beberapa kisaran jangka waktunya sebagai
berikut.
·
Satu kali
kunjungan selama trimester pertama (TM 1) (< minggu ke-14)
·
Satu kali
kunjungan selama trimester kedua (TM 2) (antara minggu ke-14 sd 28)
·
Dua kali
kunjungan selama trimester ketiga (TM 3) (antara minggu ke-28 sd 36, dan >
minggu ke-36)
71. Seorang
pasien dengan status obstetri G1P0A0 dan usia kehamilan 20 minggu datang ke BPM
untuk melakukan ANC yang pertama kalinya. Hasil pemeriksaan diketahui pasien
dalam keadaan normal. Asuhan kebidanan yang diberikan oleh bidan adalah
memberikan imunisasi tetanus toksid. Tujuan tindakan yang dilakukan oleh bidan
tersebut adalah…
a. Mencegah tetanus pada ibu
b. Mencegah tetanus pada bayi
c. Mencegah tetanus pada petugas
d.
Mencegah tetanus pada ibu dan bayi
e. Mencegah tetananus pada petugas dan ibu
Pembahasan :
Imunisasi TT diberikan kepada calon ibu
sebanyak dua kali secara booster dengan tujuan untuk memberikan kekebalan pada
ibu dan bayinya dari penyakit tetanus.
72. Seorang
paien berusia 37 tahun, hamil pertama dengan usia kehamilan 38 minggu, datang
ke BPM mengeluh perutnya sudah mulas dan sering keluar darah berlendir dari
vagina. Berdasarkan pemeriksaan diketahui KU pasien baik, TTV normal, his 3
kali/10 menit dan terjadi sebanyak 45 kali, TFU 32 cm, DJJ 148 kali/menit, PD
v/u taka da kelainan, portio lunak, pembukaan 8 cm, ketuban (+), presentasi
kepala 3/5, posisi UUK kanan depan, penurunan H III, serta tidak moulage.
Penilaian imbang foto pelvis pasien tersebut adalah…
a.
Baik
b. Luas
c. Cukup
d. Kurang
e. Sedang
Pembahasan :
Berdasarkan data hasil pemeriksaan pasien maka
imbang fotompelvis pasien tersebut adalah dalam keadaan baik. Pada kasus di
atas, imbang foto pelvis menunjukkan letak janin memanjang, tidak ada moulage
atau perubahan bentuk kepala bayi menyesuaikan dengan bentuk panggul ibu,
meskipun telah ada penurunan kepala dengan letak ubun-ubun kepala di kanan
depan.
73. Seorang
ibu berusia 26 tahun, hamil pertama dengan usia kehamilan 38 minggu, datang ke
bidan mengeluh perut sudah mulas dan sering keluar darah lender dari vagina.
Berdasarkan pemeriksaan diketahui KU pasien baik, TTV normal, his 3 kali 10
menit/45”, TFU 32 cm, DJJ 148 kali/menit, PD v/u tak ada kelainan, portio
menurun lunak, pembukaan 8 cm, ketuban (+), presentasi kepala 3/5, posisi UUK
kanan depan, penurunan H III, dan moulage tidak ada. Rencana asuhan kebidanan
untuk persalinan pasien tersebut adalah…
a. Observasi, his, dan DJJ
b. Observasi, KU, TTV, dan DJJ
c. Observasi, his, DJJ, PD 2 jam kemudian
d. Observasi, his, DJJ, dan kemajuan persalinan
e.
Observasi, his, DJJ, dan kemajuan persalinan
Pembahasan :
Rencana asuhan kebidanan untuk pasien tersebut
ialah observasi, his, DJJ, dan kemajuan persalinan. Observasi bertujuan untuk
memantau kemajuan persalinan saat pembukaan. Pemantauan his adekuat dilakukan
setiap 30 menit dan pemeriksaan DJJ bertujuan untuk mengetahui kondisi janin,
posisi persalinan, serta memantau tindakan selanjutnya jika terjadi gawat
janin. Kemudian pemantauan kemajuan persalinan dengan partograf bertujuan untuk
perencanaan meneran agar bayi dapat menemukan jalan lahir.
74. Seorang
ibu berusia 26 tahun, hamil pertama dengan usia kehamilan 38 minggu, datang ke
bidan mengeluh perutnya sudah mulas dan sering keluar darah lender dari vagina.
Berdasarkan pemeriksaan didapatkan KU baik dan TTV normal. Selanjutnya, bidan
akan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien tersebut. Data penting yang harus
dikaji untuk menegakkan diagnosis pasien tersebut adalah…
a. Keluhan utama
b. KU dan tanda-tanda vital
c. TFU, presentasi, penurunan, TBJ
d.
TFU, TBJ, DJJ, penurunan bagian terendah janin
e. His, TBJ, presentasi, DJJ, pembukaan dan
penurunan
Pembahasan :
Data yang harus dikaji dari pemeriksaan fisik
untuk menegakkan diagnosis pasien tersebut adalah pemeriksaan TFU, TBJ, DJJ,
serta penurunan bagian terendah janin saat punctum maksimum untuk mengetahui
posisi terjelas mendengarkan DJJ.
75. Seorang
perempuan berusia 31 tahun, status obstetri G2P1A0, dan usia kehamilan 38
minggu, datang ke BPM dengan keluhan perutnya sudahmerasa ingin meneran. Dari
vagina keluar cairan berwarna putih keruh. Berdasarkan hasil pemeriksaan
diketahui KU baik, TTV normal, his 4 kali/10 menit/55”, DJJ 148 kali/menit,
hasil periksa dalam portio tidak teraba, ketuban (-), presentasi kepala, posisi
UUK depan, penurunan H III, dan moulage tidak ada. Rencana asuhan kebidanan
pada pasien tersebut adalah…
a. Informasukan hasil pemeriksaan
b.
Informed consent dan pimpin partus normal
c. Menggunakan APD, cuci tangan, dan menyiapkan
alat
d. Informed consent dan bombing meneran saat ada
his
e. Mendekatkan alat, pakai APD, melakukan PD
ulang
Pembahasan :
Rencana asuhan kebidanan pada pasien tersebut
adalah mengadakan informed consent dan memimpin partus normal. Informed consent
dibuat untuk mendapatkan persetujuan pasien atau keluarga tentang tindakan
medis yang akan dilaksanakan, seperti persalinan normal atau dengan operasi.
76. Seorang
pasien berusia 25 tahun melahirkan bayi kedua di BPM. Bayi lahir spontan
menangis kuat, warna kulit merah, dan gerakan aktif. Setelah itu, bayi langsung
dikeringkan dan diselimuti. Tindakan yang harus segera dilakukan bidan adalah…
a. Masase uterus
b. Suntik methergin 0,2 mg/IM
c. Suntik oksitosin 10 unit/IM
d. Palpasi dan suntik oksitosin 10 unit
e.
Memotong dan mengikat tali pusat serta IMD
Pembahasan :
Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh
bidan setelah bayi dikeringkan adalah memotong tali pusat, mengikat tali pusat,
dan melakukan IMD. Tindakan ini dilakukan dengan prosedur tahap asuhan
kebidanan sayang ibu untuk menyelamatkan hidup ibu dan bayi.
77. Seorang
pasien berusia 23 tahun datang ke RS, mengaku hamil 8 bulan, serta mengeluh
mudah lelah dan pusing. Hasil pemeriksaan didapatkan TTV dalam batas normal dan
konjungativa pucat. Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk menegakkan
diagnosis pasien tersebut adalah…
a.
Hemoglobin
b. Hitung leukosit
c. Glukosa urine
d. Golongan darah
e. Pemeriksaan protein urine
Pembahasan :
Berdasarkan gejala pada pasien yang mengeluh
mudah lelah, pusing, dan kongjungativa pucat, pemeriksaan penunjang yang harus
dilakukanbidan adalah pemeriksan kadar hemoglobin. Jika kadar hemoglobin <
12 gr/dl (bagi wanita hamil) maka pasien kemungkinan mengalami anemia dalam
kehamilan.
78. Seorang
perempuan berusia 29 tahun, status obstetri G2P1A0, dan usia kehamilan 39
minggu, datang ke BPM mengeluh ingin BAB dan keluar lendir darah dari jalan
lahir. Hasil pemeriksaan diketahui TTV dalam batas normal, TFU 38 cm, bagian
terendah janin kepala, DJJ (+) 142 kali/menit, his 4 kali /10 menit 45”, VT:
portio tidak teraba, ketuban (-), dan H III. Asuhan kebidanan yang tepat pada
kasus tersebut adalah….
a. Lakukan rujukan ke RS dengan baksokuda
b. Pimpin ibu mengejan saat his selama 2 x 30
menit
c. Pimpin ibu mengejan saat his selama 2 x 60
menit
d. Pemberian infus RL 500 ml dengan tetesan 16
tetet/menit
e.
Lakukan amniotomi dan pimpin mengejan sampai
anak lahir
Pembahasan :
Asuhan kebidanan yang tepat pada kasus
tersebut adlah melakukan amniotomi dan pimpin pasien mengejan sampai janin
lahir. Langkahnya adalah dengan membuat robekan kecil pada selaput amnion,
kemudian robekan tersebut akan melebar secara spontan akibat dorongan cairan
ketuban dan tekanan darah dari dalam rongga amnion. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah perekaman pada saat pemantauan janin dan mempercepat proses
persalinan.
79. Seorang
perempuan berusia 31 tahun melahirkan anak kedua satu minggu yang lalu, datang
ke BPM. Pasien mengeluh demam dan nyeri di bagian bawah perut serta keluar
darah agak berbau busuk selama empat hari. Hasil pemeriksaan fisik diketahui
suhu tubuh 38,5oC, tekanan darah 100/60 mmHg, denyut nadi 80
kali/menit, dan pernapasan 20 kali/menit. Tinggi fundus uteri berada pada
pertengahan simfis pusat. Diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut
adalah…
a. Sistitis
b.
Metritis
c. Mastitis
d. Peritonitis
e. Pielonefritis
Pembahasan :
Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut
adalah metritis atau infeksi uterus pada saat persalinan. Metritis disebabkan
oleh kuman yang masuk ke dalam alat-alat genital ketika proses persalinan dan
nifas sehingga menimbulkan peradangan pada uterus.
80. Seorang
pasien berusia 22 tahun datang ke RS, menyatakan terlambat haid 2 bulan serta
mengeluh sering mual terutama pada pagi hari dan kadang disertai muntah. Saran
yang dianjurkan bidan untuk mengatasi keluhan tersebut adalah…
a. Makan makanan ringan tinggi lemak saat bangun
pagi
b. Makan makanan ringan tinggi protein saat
bangun pagi
c. Makan makanan ringan tinggi zat besi saat
bangun pagi
d. Makan makanan ringan tinggi kalsium saat
bangun pagi
e.
Makan makanan ringan tinggi karbohidrat
Pembahasan :
Dari
beberapa keluhan yang mengatakan mual dan muntah maka yang dianjurkan bidan
untuk mengatasi keluhan tesebut adalah dengan mengonsumsi makanan ringan tinggi
karbohidrat saat bangun pagi karena dapat membantu menghilangkan rasa mual.
Pasien juga dianjurkan makan sesering mungkin walaupun porsinya sedikit agar
kebutuhan ibu dan janin tetap tercukupi.
81. Seorang
bayi lahir di BPM dengan BB lahir 3.250 gr. Bayi tampak sehat, gerakan bayi
aktif, kulit kemerahan dan menangis kuat. Pada bayi ditemukan benjolan di
kepala, teraba lunak dan melewati sutura. Diagnosis pada bayi tersebut adalah…
a. Caput vakum
b. Cephal hematoma
c. Trauma lahir kepala
d.
Caput succedaneum
e. Perdarahan intrakarnial
Pembahasan :
Benjolan yang ditemukan pada kepalabayi
mengindikasikan bayi mengalami caput succedaneum. Caput succedaneum adalah
kondisi dengan adanya edem pada kulit kepala anak yang disebabkan oleh tekanan
dari jalan lahir kepada kepala anak.
82. Bidan
berkolaborasi dengan kader dalam mengadakan posyandu bayi dan balita di wilayah
kerjanya. Dari 25 bayi balita yang berkunjung, 8 diantaranya berada di bawah
garing merah dan terdpat 12 yang belum
mendapatkan vaksinasi campak karena ibu khawatir bayinya mengalami demam tinggi
setelah diberikan vaksinasi. Langkah yang dilakukan bidan untuk menangani kasus
tersebut adalah…
a. Menyelenggarakan musyawarah masyarakat desa
b. Menyosialisasikan bersama tokoh masyarakat
c. Meningkatkan kemitraan dengan kader
d.
Mengadakan pendekatan keluarga
e. Melakukan survey mawas diri
Pembahasan :
Pendekatan keluarga merupakan proses dengan
meberikan pemahaman kepada masyarakat tentang prosedur imunisasi campak dan
efek sampingnya. Sebaiknya, dalam dalam menjelaskan hal tersebut bidan dan
kader menggunakan bahsa yang komunikatif dan mudah dimengerti.
83. Bidan
melakukan kolaborasi dengan kader untuk mengadakan posyandu bayi dan balita di
wilayah kerjanya. Dari 25 bayi dan balita yang berkunjung, 8 diantaranya berada
di bawah garis merah dan terdapat 12 bayi yang belum mendapatkan vaksinasi
campak karena ibu khawatir bayinya mengalami demam tinggi setelah diberikan
vaksinasi. Pendidikan kesehatan yang tepat untuk kasus tersebut adalah…
a. Kejadian ikutan pascaimunisasi
b. Deteksi dini tumbuh kembang
c.
Lima imunisasi dasar lengkap
d. Nutrisi bergizi dan seimbang
e. Stimulasi tumbuh kembang
Pembahasan :
Pendidikan dasar ksehatan bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap yang harus
diberikan pada anak. Lima ilmu dasar terdiri dari BCG, DPT, Hepatitis B, polio,
dan campak.
84. Seorang
bayi laki-laki baru saja lahir di BPM dalam tidak menangis, warna kulit
kebiruan, dan tonus otot lemah. Setelah dilakukan langkah awal resusitasi, bayi
pernapasan, frekuensi jantung > 100 kali/menit, dan warna kulit
akrosianosis. Tindakan bidan selanjutnya yang tepat untuk kasus tersebut
adalah…
a.
Pemberian oksigen dengan sungkup (5-10 liter)
b. Ventilasi tekanan positif 20 kali dalam 30
detik
c. Asuhan bayi baru lahir normal
d. Observasi tanda vital
e. Merujuk
Pembahasan :
Dengan memberi oksigen dengan sungkup (5-10
liter), terapi oksigen diberikan pada bayi yang mengalami gangguan ventilasi
pada seluruh area paru, pasien dengan pertukaran gas, pasien gagal jantung, dan
membutuhkan terapi oksigen guna mencegah hipoksia pada bayi.
85. Bidan di puskemas menerima bayi laki-laki
berusia 8 bulan yang datang diantar keluarga
dengan keluhan sudah 3 hari yang lalu bayi rewel dan menangis menjerit
ketika hendak dipasangkan popok/celana. Berdasarkan hasil pemeriksaan
fisik,terdapat ruaam kemerahan di area pantat dan genetalia bayi. Asuhan yang
tepat diberikan pada kasus tersebut adalah…
a. Memberi lotion calamine
b. Menaburkan bedak salisil
c. Kompres iodine
d.
Mengolesi salep zink oksida
e. Rendam dengan permanganate kalium
Pembahasan
:
Salep zink oksida dapat membantu meredakan
radang dang iritasi. Selama perawatan iritasi kulit bayi, ibu dianjurkan untuk
memilih pakaian dan popok yang berbahan lembut, tipis, dan dingin seperti bahan
katun atau campuran.
86. Bidan
melakukan kunjungan rumah pada ibu yang bersalin 4 hari yang lalu. Diketahui BB
lahir bayinya 2.700 gr. Dari hasil anamnesis, ibumenyatakan sudah dua hari bayi
malas menyusu. Pada pemeriksaan didapatkan berat badan bayi menjadi 2.550 gr
dan kulit bagian atas bayi berwarna kekuningan. Asuhan yang tepat pada kasus
tersebut adalah…
a. Menganjurkan ibu untuk membangunkan bayi tiap
2 jam
b.
Menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi
c. Mengajarkan ibu teknik menyusui bayi
d. Mengajarkan ibu perawatan payudara
e. Meberikan susu tambahan
Pembahasan :
Asuhan kebidanan yang tepat untuk
kasus di atas adalah menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi. Oleh karena
itu, dibutuhkan bantuan sinar matahari untuk memecah sel darah merah menjadi
sempurna. Waktu terbaik untuk menjemur bayi sekitar pukul 08.00 sampai 09.00
pagi.
87. Bidan
melakukan konjungan pada rumah seorang perempuan berusia 24 tahun yang baru
melahirkan bayi laki-laki berusia 2 hari. Bayi tersebut belum mendapatkan ASI
karena ASI belum keluar sehingga bayi diberikan susu formula. Hasil pemeriksaan
didapakan TTV bayi dalambatas normal, bayi terlihat tenang, suhu tubuh ibu 36,5oC,
dan ibu mengalami edema pada salah satu payudaranya. Asuhan yang tepat
diberikan bidan pada kasus tersebut adalah…
a. Memberikan MP-ASI
b. Melakukan breast care
c. Menganjurkan ibu istirahat cukup
d.
Menganjurkan ibu memandikan bayi
e. Menganjurkan ibu kontakskin to skin
Pembahasan :
Breast care bertujuan untuk memelihara
kesehatan payudara yang dilakukan secara sadar dan teratursehingga ibu dapat
mempersiapkan pemberian ASI.
88. Bersih
dan membuang limbah atau sampah tidak pada tempatnya. Pendidikan kesehatan yang
diberikan bidan pada keluarga ….
a. Istirahat cukup
b. Pengobatan diare
c. Pola makan gizi seimbang
d.
Pola hidup bersih dan sehat
e. Penyedian tempat sampah
Pembahasan :
Pola hidup bersih dan sehat adalah perilaku
yang diterapkan dalam menjaga kesehatannya.
Baik untuk sendiri maupun orang lain
90. Seorang
perempuan berusia 23 tahun, usia kehamilan 9 bulan, datang ke puskesmas untuk
pemeriksaan kehamilannya. Setelah dilakukan peninjauan terhadap pemeriksaan
kunjungan sebelumnya, bidan memberikan info yang akurat tentang resiko dan
keuntungan juga membuat pasien dalam memilih apa yang terbaik untuk diri dan
bayinya berdasarkan nilai serta kepercayaan. Prinsip utama asuhan kebidanan
yang dilakukan bidan tersebut adalah …
a. Kehamilan adalah proses yang normal
b. Pemberdayaan
c.
Otonomi
d. Jangan membahayakan
e. Tanggung jawab
Pembahasan :
Prinsip utama yang dilakukan bidan pada pasien
tersebut adalah prinsip otonomi. Dalam prrinsip otonomi yang berhak mengambil
keputusn adalah pasien sendiri dan keluarganya.
91.
Bidan 24 tahun ,
bekerja di sebuah desa dan baru bekerja selama dua bulan bidan tersebut
melakukan pendataan dan di temukkan banyak ibu bersalin komplikasi karena tidak
mempunyai biaya untuk persalinan. Desa tersebut juga mengalami kekurangan donor
darah dan transfortasi kesehatan untuk merujuk pasien komplikasi kehamilan
kerumah sakit terdekat, serta rendah nya partisipasi suami dalam proses
persalinan istrinya.tindakan yang di lakukan bidan untuk menyikapi kasus
tersebut adalah...
a. Pembentukkan Ambulanse siaga
b. Pembentukkan donor darah
c.
Pembentukkan desa siaga
d. Pembentukkan suami siaga
e. Pembentukkan tabulin
Pembahasan:
Untuk menyikapi
hal tersebut, bidan perlu melakukan kordinasi bersama kepala desa dalam
mengatasi masalah komplikasi kehamilan melalui pembentukkan desa siaga.
masyarakat desa siaga memiliki keinginan dan kemampuan dalam mencegah serta
menangani masalah-masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan kesehatan
secara mandiri.
92.
Memastikan ibu
memberikan ASI dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan
menyusui di berikan pada ....
a. 6-8 Jam Postportum
b.
6 hari Postportum
c. 2 minggu postpartum
d. 6
minggu postpartum
e. 10 minggu postpartum
Pembahasan:
Memastikan ibu
memberikan ASI dengan baik dan benar serta tidak adanya tanda-tanda kesulitan
menyusui di berikan pada hari porstpartum.
93.
Asuhan pada 6
hari postpartum dapat di berikan juga ketika melakukan kunjungan nifas, yaitu
ketika...
a. 2 jam
postpartum
b. 6 – 8 jam postpartum
c.
2 minggu postpartum
d. 6 minggu postpartum
e. 3 bulan pasca melahirkan
Pembahasan:
Asuhan 6 hari
postpartum dapat di berikan juga ketika melakukan kunjungan nifas, yaitu ketika
2 minggu posrtpartum.
94.
Asuhan yang dapat
di berikan pada enam minggu postpartum adalah ...
a. Memastikan infolusi uterus berjalan dengan
lancar
b. Memastikan ibu mendapatkan makanan yang
bergizi dan cukup cairan
c. Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan
hipotermi
d.
Menanyakkan penyulit-penyulit yang di alami
ibu selama masa nifas
e. Mendeteksi dan melakukan perawatan penyebab
dari pendarahan
Pembahasan:
Asuhan
yang dapat di berikan pada 6 minggu postpartum adalah menanyakan ibu mengenai
kesulitan yang di alami pada masa nifas.
95.
Konseling perawatan
bayi baru lahir di berikan oleh bidan pada kunjungan nifas ke....
a. Kunjungan awal
b. Kunjungan 1
c.
Kunjungan II
d. Kunjungan III
e. Kunjungan IV
Pembahasan:
Konseling
mengenai cara merawat bayi baru lahir di rumah di berikan oleh bidan pada
kunjungan nifas ke – II
96.
Setelah melakukan
pertolongan persalinan , sebaiknya bidan menjaga serta melakukan pengawasan
kesehatan ibu dan bayi sekurang kurang nya selama...
a. 2 Jam
b.
8 Jam
c.
12 Jam
d.
24 Jam
e.
Tidak perlu di
lakukan
Pembahasan:
Setelah melakukan
pertolongan persalinan ,bidan sebaiknya melakukan perawatan pada ibu dan bayi,
terutama selama 2 jam pertama pasca persalinan hingga kondisi ibu serta bayi
kembali normal dan sehat.
97.
Saluran besar di
bawah AREOLA yang melebar kemudian mengarah pada puting dan bermuara keluar
adalah ...
a. Alveolus
b. Korvus
c.
Sinus Laktiferus
d. Duktus Laktiferus
e. Papila
Pembahasan :
Sinus laktiferus
merupakan saluran besar yang melebar di bawah AREOLA dan pada puting serta
bermuara keluar. ASI dapat keluar dengan bantuan dari kontraksi otot polos pada
saluran dinding ALVEOLUS dalam payudara
98.
Hormon yang
berfungsi memengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli dalam laktis adalah....
a.
Human placental
lactogen
b.
Estrogen
c. Progesteron
d.
Prolaktin
e.
Oksitasin
Pembahasan:
Progesteron
adalah hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan ukuran setelah melahirkan,
hormon ini akan menurun sehingga produksi ASI meningkat.
99.
Proses
laktogenesis terdiri dari .... tahap
a.
1
b.
2
c. 3
d.
4
e.
5
Pembahasan:
Proses
laktogenesis atau proses pembentukkan laktogen terdiri dari 3 tahap laktogenesis
I, II ,dan III.
100.
Penambahan dan
pembesaran lobulus-alveolus terjadi pada tahap....
a. Laktogenesis
I
b.
Laktogenesis II
c.
Laktogenesis III
d.
Laktogenesis IV
e.
Laktogenenis V
Pembahasan:
Penambahan dan pembesaran
lobulus-alveolus terjadi pada tahap laktogenis I. Tahap ini merupakan fase
terakhir kehamilan . pada tahap laktogenis I, ASI pertama yang bewarna kuning (
kolostrum) di bentuk.