Kerusakan
Lingkungan Hidup Di Indonesia
Kerusakan terumbu karang di indonesia
Pentingnya Terumbu Karang
Terumbu
Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut utama.
Terumbu karang merupakan kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi satu
membentuk terumbu. Struktur tubuh karang banyak terdiri atas kalsium dan
karbon. Hewan ini hidup dengan memakan berbagai mikroorganisme yang hidup
melayang di kolom perairan laut.Terumbu karang adalah struktur hidup yang
terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai ke kondisi yang sekarang, terumbu
karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari jenis, dan kondisi
perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa milimeter saja per
tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saja saat ini paling tidak mulai
terbentuk sejak 450 juta tahun silam. Terumbu Karang menjadi rumah bagi ribuan
spesies makhluk hidup. Jika rumahnya saja dalam kondisi tidak baik atau bahkan
hancur, bisa dibayangkan berapa banyak makhluk hidup yang terancam punah.
Jenis-Jenis Terumbu Karang
1. Terumbu karang tepi ( fringing reefs)
Terumbu
karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari
pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan
pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses
perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya
bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada
pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh:
Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
2. Terumbu karang penghalang ( barrier
reefs )
Terumbu
karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km ke
arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter.
Terkadang membentuk
lagoon
(kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer.
Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan
membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan Tengah
(Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai
(Sulawesi Tengah).
3. Terumbu karang cincin ( atolls )
Terumbu
karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik
yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut
Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang
penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate
(Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua).
4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu ( patch reefs )
Gosong
terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat
island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam
kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan
berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal.
Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh)
Kondisi Yang Baik Bagi Terumbu
Karang
Terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan laut
dengan suhu 21° -29°C. Masih dapat tumbuh pada suhu diatas dan dibawah kisaran
suhu tersebut, tetapi pertumbuhannya akan sangat lambat. Karena itulah terumbu
karang banyak ditemukan di perairan tropis seperti Indonesia dan juga di daerah
sub tropis yang dilewari aliran arus hangat dari daerah tropis seperti Florida,
Amerika Serikat dan bagian selatan Jepang.Karang membutuhkan perairan dangkal
dan bersih yang dapat ditembus cahaya matahari yang digunakan oleh
zooxanthellae untuk berfotosintesis .Pertumbuhan
karang pembentuk terumbu pada kedalaman 18 - 29 m sangat lambat tetapi masih
ditemukan hingga kedalaman lebih dari 90 m.Karang memerlukan salinitas yang
tinggi untuk tumbuh, oleh karena itu, di sekitar mulut sungai atau pantai atau
sekitar pemukiman penduduk akan lambat karena karang membutuhkan perairan yang
kadar garamnya sesuai untuk hidup.
Fungsi Terumbu Karang:
1. Pelindung ekosistem pantai.
Terumbu
karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga mencegah terjadinya
abrasi dan kerusakan di sekitarnya.
2.Terumbu karang sebagai penghasil oksigen.
Terumbu
karang memiliki kemampuan untuk memproduksi oksigen sama sepertii fungsi hutan
di daratan, sehingga menjadi habitat yang nyaman bagi biota laut.
3.Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup.
Terumbu
karang menjadi tempat bagi hewan dan tanaman yang berkumpul untuk mencari
makan, berkembang biak, membesarkan anaknya, dan berlindung. Bagii manusia, ini
artinya terumbu karang mempunyai potensial perikanan yang sangat besar, baik
untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan, terumbu
karang yang sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per tahunnya. Sekitar 300 juta
orang di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang
4.Sumber obat-obatan
Pada
terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa menjadi
obat bagi manusia. Saat ini sudah banyak dilakukan berbagai penelitian mengenai
bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai
penyakit.
5.Objek wisata
Terumbu
karang yang bagus akan menarik minat wisatawan pada kegiatan diving, karena
variasi terumbu karang yang berwarna-warni dan bentuk yang memikat merupakan
atraksi tersendiri bagi wisatawan baik asing maupun domestik. Diperkirakan
sekitar 20 juta penyelam, menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun. Hal
ini dapat memberikan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar.
6. Daerah Penelitian
Penelitian
akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai dasar pengelolaan yang
lebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta
zat-zat yang terdapat di kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui
manusia sehingga perlu penelitian yang lebih intensif untuk mengetahuinya.
7. Mempunyai nilai spiritual
Bagi
banyak masyarakat, laut adalah daerah spiritual yang sangat penting. Laut yang
terjaga
karena terumbu karang yang baik tentunya mendukung kekayaan spiritual ini.
Manfaat dari Terumbu Karang
Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar
dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Jenis-jenis manfaat yang
terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat
langsung dan manfaat tidak langsung:
a. Pemanfaatan secara
langsung oleh manusia adalah pemanfaatan sumber daya ikan, batu karang,
pariwisata, penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung
di dalamnya
b.Pemanfaatan secara tidak langsung adalah seperti fungsi
terumbu karang
sebagai
penahan abrasi pantai, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya
KONDISI
TERUMBU KARANG DI INDONESIA
Persebaran dan Kondisi Terumbu Karang Indonesia adalah
negara kepulauan terbesar di dunia, dengan panjang garis pantai lebih dari
95.000 km, serta lebih dari 17.000 pulau. Terumbu karang yang luas melindungi
kepulauan Indonesia. Diperkirakan luas terumbu karang di Indonesia sekitar
51.000 km2.Ini belum mencakup terumbu karang di wilayah terpencil yang belum
dipetakan atau yang berada di perairan agak dalam. Terdapat 18% dari terumbu
karang di dunia berada di perairan Indonesia. Indonesia juga memiliki keanekaragaman
hayati yang tertinggi di dunia meliputi 590 jenis karang batu, 2500 jenis
Molusca, 1500 jenis udang-udangan dan lebih dari 2500 jenis ikan. Terumbu
karang di Indonesia memberikan keuntungan pendapatan sebesar US$1,6
milyar/tahun. Dengankondisi alam dan keanekaragaman hayati yang begitu banyak
yang dimilikiIndonesia, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Terumbu karangdi Indonesia yang sangat beragam dan bernilai, mengalami ancaman
yang sangat besar. Ketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya laut telah
menyebabkaneksploitasi besar-besaran dan kerusakan terumbu karang, terutama
yang berdekatan dengan pusat pemukiman penduduk.Selama 50 tahun terakhir,
proporsi penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari 10%
menjadi 50%. Hasil survei P2O LIPI pada tahun 2006 menyebutkan bahwa hanya
5,23% terumbu karang di Indonesia yang berada di dalam kondisi yang sangat
baik. Penangkapan ikan secara ilegal telah meluaske banyak pulau di Indonesia,
bahkan di daerah yang dilindungi. Hal ini bukan hanya mengakibatkan kerugian
ekonomi yang
sangat besar tapi juga kerusakan lingkungan yang sangat parah.Keberadaan pengelolaan dan institusi khusus untuk melindungi terumbu karang Indonesia sangatlah sedikit. Hingga tahun 1999, tidak ada institusi pemerintah yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya pesisir. Pemerintah Indonesia tidak dapat memenuhi target pengelolaan yang direncanakan, karena tidak adanya koordinasi serta kondisi politik yang bergejolak.Eksploitasi berlebihan pada sumber daya hayati sekarang ini menjadi isu kritis, dan menjadi masalah besar dalam manajemen keanekaragaman hayati khususnya keanekaragaman biota laut. Apalagi kerusakan terumbu karang (coral reef ) yang banyak menyita perhatian, karena perannya yang sentral dalam
sangat besar tapi juga kerusakan lingkungan yang sangat parah.Keberadaan pengelolaan dan institusi khusus untuk melindungi terumbu karang Indonesia sangatlah sedikit. Hingga tahun 1999, tidak ada institusi pemerintah yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya pesisir. Pemerintah Indonesia tidak dapat memenuhi target pengelolaan yang direncanakan, karena tidak adanya koordinasi serta kondisi politik yang bergejolak.Eksploitasi berlebihan pada sumber daya hayati sekarang ini menjadi isu kritis, dan menjadi masalah besar dalam manajemen keanekaragaman hayati khususnya keanekaragaman biota laut. Apalagi kerusakan terumbu karang (coral reef ) yang banyak menyita perhatian, karena perannya yang sentral dalam
ekosistem
laut.
Penyebab Kerusakan Terumbu Karang
Sejak
dahulu penduduk yang tinggal di dekat pantai berhubungan dengan terumbu karang
dalam kondisi yang harmonis. Namun dalam beberapa waktu terakhir ini, melalui
adanya teknologi baru dan naiknya permintaan terhadap produksi laut menyebabkan
terumbu karang menjadi obyek dari perusakan yang serius. Banyak ilmuwan melihat
bahwa penyebab utama kerusakan terumbu karang adalah manusia (anthropogenic
impact), misalnya melalui kegiatan tangkap lebih (over-exploitation) terhadap
hasil laut, penggunaan teknologi yang merusak (seperti potassium cyanide, bom
ikan, muro ami dan lain-lain), erosi, polusi industri dan mismanajemen dari kegiatan
pertambangan telah merusak terumbu karang baik secara langsung maupun tidak
langsung. Akar permasalahan dari timbulnya ulah manusia untuk merusak terumbu karang
adalah :
a. Kependudukan dan Kemiskinan
b.Tingkat Konsumsi Berlebihan dan Kesenjangan Sumber daya Alam.
c. Kelembagaan dan Penegakan Hukum. Rendahnya Pemahaman tentan Ekosisteme.
b.Tingkat Konsumsi Berlebihan dan Kesenjangan Sumber daya Alam.
c. Kelembagaan dan Penegakan Hukum. Rendahnya Pemahaman tentan Ekosisteme.
d. Kegagalan sistem Ekonomi dan
Kebijakan dalam Penilaian Ekosistem
Kerusakan Terumbu Karang Akibat
Pembangunan di Wilayah Pesisir
Wilayah
pesisir yang tidak dikelola dengan baik dapat mengancam keselamatan terumbu
karang akibat sedimentasi dan pencemaran perairan laut. Pengerukan, reklamasi,
penambangan pasir, pembuangan limbah padat dan cair, dan konstruksi bangunan,
semuanya dapat mengurangi pertumbuhan karang, bahkan menyebabkan pemutihan karang
dalam kasus-kasus yang berat. Ancaman terhadap terumbu karang akibat
pembangunan wilayah pesisir dianalisis berdasarkan jarak ke pusat pemukiman penduduk,
luas area pusat pemukiman, tingkat pertumbuhan penduduk, dan jarak ke pangkalan
udara, pertambangan, fasilitas pariwisata, dan pusat fasilitas selam.
Kerusakan Terumbu Karang Akibat
Pencemaran
·
Pencemaran
Laut
Aktivitas
di laut yang mengancam terumbu karang antara lain pencemaran dari pelabuhan,
tumpahan minyak, pembuangan bangkai kapal, pembuangan sampah dari atas kapal,
dan akibat langsung dari pelemparan jangkar kapal. Sedimentasi dan Pencemaran
DaratPenebangan hutan, perubahan tata guna lahan, dan praktek pertanian yang
buruk, semuanya menyebabkan peningkatan sedimentasi dan masuknya unsur hara ke
daerah tangkapan air. Sedimen dalam kolom air dapat sangat mempengaruhi
pertumbuhan karang, atau bahkan menyebabkan kematian karang. Kandungan unsur
hara yang tinggi dari aliran sungai dapat merangsang pertumbuhan alga yang
beracun.
·
Eksploitasi
Penangkapan
ikan secara berlebihanmemberikan dampak perubahan padaukuran, tingkat
kelimpahan, dan komposisi jenis ikan. Hal itu disebabkan ikan turut berperan di
dalam mencapai keseimbangan yang harmonis di dalam ekosistem terumbu karang.
Penangkapanbesar-besaran akan menyebabkan terumbukarang menjadi rapuh terhadap
gangguan dari alam maupun gangguan dari kegiatan manusia.Penangkapan ikan
dengan menggunakan racun dan pengeboman ikan merupakan praktek yang umum dilakukan,
yang memberikan dampak sangat negatif bagi terumbu karang. Penangkapan ikan
dengan racun akan melepaskan racun sianida ke daerah terumbu karang, yang
kemudian akan membunuh atau membius ikan-ikan. Karang yang terpapar sianida
berulang kali akan mengalami pemutihan dan kematian. Pengeboman ikan dengan
dinamit atau dengan racikan bom lainnya, akan dapat menghancurkan struktur terumbu
karang, dan membunuh banyak sekali ikan yang ada di sekelilingnya.
·
Perubahan
Iklim Global
Isu
mengenai global warming yang banyak dibicarakan, berdampak besar pada terumbu
karang. Peningkatan suhu permukaan laut telah menyebabkan pemutihan karang
(bleaching) yang lebih parah dan lebih sering. Peristiwa-peristiwa alam seperti
El Nino dan Tsunami juga menyebabkan kerusakan yang serius terhadap kelangsungan
hidup terumbu karang.
Dampak Dari Kerusakan Terumbu Karang
Ancaman
terhadap kelangsungan hidup terumbu karang, mengakibatkan kerusakan lingkungan
yang besar. Terumbu karang yang merupakan sentral dari ekosistem laut sangat
mempengaruhi kehidupan di laut. Komposisi oksigen di laut menjadi berkurang.
Banyak biota laut, baik hewan maupun tumbuhan akan ikut musnah jika terumbu
karang menjadi rusak. Selain itu, di daerah-daerah pesisir pantai akan mudah
terjadi abrasi, mengakibatkan perubahan lingkungan yang drastis dan membuat
tidak adanya perlindungan terhadap daerah pantai. Berbagai pencemaran yang
terjadi bukan hanya merusak laut tapi juga mengancam kesehatan manusia. Ikan
yang ditangkap dengan menggunakan racun kemudian di konsumsi sangat membahayakan
manusia.
Kerusakan terumbu karang di Indonesia terdapat :
·
Wakatobi Sulawesi
tenggara
·
Perairan Nusa Tenggara
Timur Yakni Kupang Dan Maumere
·
Di Perairan Bontang
Kuala
di
perairan Bontang
Kuala, dimana kerusakan terumbu karang mencakup faktor antropogenik (kegiatan
manusia) dan non antropogenik (perubahan ekologis, faktor alam) antara lain
menangkap ikan dengan menggunakan bom dan racun sianida, pengambilan karang
untuk bahan bangunan dan hiasanan akuarium, pemangsa karang Acanthaster planci
dan bleaching.
·
Nusa Penida Di Sanur
(Bali)
di
perairan Bali, kerusakan terumbu karang di Bali lebih dominan disebabkan oleh
kegiatan wisata bahari berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan lembaga konservasi
internasional, The Nature Conservation (TNC). Selain akibat aktivitas
wisata bahari kerusakan terumbu karang di Bali juga disebabkan oleh penangkapan
ikan yang tidak ramah lingkungan, pembuangan limbah yang bermuara ke laut, dan
pembangunan yang marak terjadi di wilayah pesisir terutama pembangunan hotel
dan fasilitas pariwisata lainnya.
UPAYA-UPAYA
UNTUK MENYELAMATKAN TERUMBU KARANG
1. Perlunya Kesadaran Manusia
Dalam
upaya menyelamatkan terumbu karang, yang paling utama adalah perlunya kesadaran
dari manusia untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang. Untuk itu,
diperlukan pemberian informasi, pengetahuan, dan wawasan mengenai terumbu
karang. Fungsi dari terumbu karang, manfaatnya, kondisi dari terumbu karang
saat ini, dan apa yang akan terjadi jika kerusakan terumbu karang ini terus
berlanjut. Dengan adanya pendidikan mengenai terumbu karang, maka akan ada rasa
memiliki sehingga manusia bisa peduli dan melindungi terumbu karang.
2. Peranan
pemerintah
Keikut sertaan pemerintah dalam
melestarikan terumbu karang sangat penting. Pemerintah sebagai pengatur dan
pengawas masyarakat. Pemerintah dapat menetapkan kebijakan dan peraturan
peraturan untuk menyelamatkan terumbu karang. Membuat rencana-rencana perbaikan
lingkungan yang sudah rusak dan mencegah kerusakan terumbu karang. Pemerintah
juga dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga atau organisasi- organisasi
lingkungan untuk menjaga kelestarian terumbu karang. Misalnya melakukan
kampanye-kampanye lingkungan hidup bekerjasama dengan media-media atau organisasi
seperti National Geographic Indonesia, WWF Indonesia, Yayasan Reef Check
Indonesia, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan Yayasan TERANGI
(Terumbu Karang Indonesia) dan lainnya untuk mengawasi kelangsungan hidup
terumbu karang. Baik mengawasi eksploitasi karena ulah manusia, pertumbuhan
terumbu karang yang sedang direstorasi, dan pengawasan daerah terumbu karang
yang terancam di Indonesia.Upaya restorasi adalah tindakan untuk membawa
ekosistem yang telah terdegradasi kembali menjadi semirip mungkin dengan
kondisi aslinya sedangkan tujuan utama restorasi terumbu karang adalah untuk
peningkatan kualitas terumbu yang terdegradasi dalam hal struktur dan fungsi
ekosistem. Mencakup restorasi fisik dan restorasi biologi. Restorasi fisik
lebih mengutamakan perbaikan terumbu dengan fokus pendekatan teknik, dan
restorasi biologis yang terfokus untuk mengembalikan biota berikut proses
ekologis ke keadaan semula.Pemerintah harus benar-benar merealisasikan
upaya-upaya untuk menyelamatkan terumbu karang. Pemerintah perlu bersikap tegas
mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi dan berusaha dengan sebaik-baiknya
melindungi terumbu karang yang juga merupakan aset Negara.
Solusinya
Penanganan nyata untuk
memperbaiki ekosistem terumbu karang yang marak dilakukan oleh lembaga
pemerintah, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat adalah dengan
membudidayakan terumbu karang, yakni dengan pemasangan terumbu karang buatan
(artificial reef) yang diprakarsai oleh Departemen Kelautan Perikanan.
1. Upaya
Perlindungan Lingkungan Secara Global
Perubahan
– perubahan lingkungan yang terjadi akan berdampak pada perubahan lingkungan secara global. Antara satu negara dengan negara lain
memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kerusakan
lingkungan. Banyak deklarasi-deklarasi yang disepakati
oleh banyak negara dalam upaya menyelamatkan lingkungan. Begitu pula
dengan menyelamatkan terumbu karang. Telah banyak
kesepakatan-kesepakatan yang telah disetujui oleh banyak
negara untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan. Yang paling terakhir dilakukannya World Ocean Conference (WOC) atau disebut juga Manado Ocean Declare
pada tanggal 11-15 Mei 2009 di Manado. Deklarasi ini disepakati
oleh 61 negara, termasuk negara-negara Coral Triangle Initiative Summit yang merupakan kawasan yang kaya akan
terumbu karang. Dalam deklarasi ini disepakati komitmen
bersama mengenai penyelamatan lingkungan laut dari ancaman global warming dan komitmen
program penyelamatan lingkungan laut secara berkelanjutan di tiap negara. Kampanye lingkungan hidup seperti ini sangat baik bagi
upaya penyelamatan lingkungan. Apalagi dilakukan secara
global yang menjaring banyak pihak sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan lebih
baik lagi.
Menurut saya solusi terbaik yang bisa kita lakukan
untuk menyelamatkan terumbu karang adalah:
- Terapkan prinsip 3 R
(reduce-reuse-recycle) dan hemat energi. Terumbu karang adalah ekosistem
yang sangat peka terhadap perubahan iklim. Kenaikan suhu sedikit saja
dapat memicu pemutihan
karang
(coral bleaching).
Mass coral bleaching dapat diikuti oleh kematian massal terumbu
karang, seperti yang terjadi di hampir seluruh kawasan tropis
- Buang sampah pada tempatnya.
Hewan laut sering terkait pada sampah-sampah sehingga mengganggu
gerakannya. Sampah plastik yang transparan banyak dibuktikan termakan oleh
penyu karena tampak seperti ubur-ubur. Sampah plastik ini akan mengganggu
pencernaanya. Dibanyak lokasi terumbu juga dijumpai karang dan biota laut
lainnya yang bersifat bentik, sessile (tidak dapat berpindah) yang mati
akibat tertutup lembaran-lembaran plastik. Ingat,plastik tidak hancur
dalam satu malam saja!
- Apabila Anda ingin berlibur,
pilih dan pastikan operator/agen/tour Anda menerapkan prinsip ramah
lingkungan.
- Bergabung dengan jejaring
informasi , milist-milist lingkungan, berbagi ilmu, informasi, pendapat,
dan saling berdiskusi, ajak orang lain untuk terlibat, membangun trend dan
gerakan, GAYA HIDUP yang ramah lingkungan.
- Bergabung dengan gerakan-gerakan sukarelawan, atau terlibat aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Ada berbagai kegiatan yang bisa rekan-rekan ikuti, seperti jaringan sukarelawan survei terumbu karang (JKRI), trip-trip penelitian, reboisasi, magang di lembaga pelestarian lingkungan dan lain-lainnya (volunteer Reef Check).
GAMBAR
KERUSAKAN TERUMBU KARANG
SUMBER
http://www.reefcheck.or.id/?page_id=618
http://rcindo.blogspot.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Coral_bleaching