Perencanaan
Strategis Bagi Wirausaha
Tantangan Strategis
Wirausaha
Ini dalah sedikit gambaran bahwa perusahaan kecil perlu juga
mengelola sterateginya agar mampu bersaing dengan para pemimpin pasar. Para
wirausaha telah lama mengenal dan melakukan perencanaan sterategis bagi
perusahaanya. Yakni suatu aktifitas formulasi rencana jangka panjang bagi
efektivitas pengelolaan peluang dan tantangan lingkungan usaha sesuai dengan
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perencanaan ini mencakup pendefinisian misi
perusahaan, tujuan yang ingin dicapai, pemilihan dan pengembangan sterategi dan
pengembangan sterategi dan penentuan
pedoman kebijakan. Pendeknya, bagaimana arah perusahaan dimasa datang, adalah
focus dari perencanaan sterategis ini.
Kebanyakan wirausaha membuat perencanaan yang cenderung
informal dan tidak sistematis. Kebutuhan perencanaan yang sistematis memang
bervariasi , tergantung pada corak, ukuran dan struktur bisnisnya.
Alas an untuk mempormalkan perusahaan adalah:
1.
Derajat ketidak pastian
2.
Tingkat persaingan (jumlah dan kualitas pesaing) yang makin
tinggi.
3.
Jumlah dan jenis pengalaman wirausaha (kurangnya pengalaman,
baik dalam teknologi, maupun bisnis)
B. Perencanaan Stategis
Ada lima langkah dasar yang harus di ikuti dalam perencanaan
strategis yaitu :
1.
Menguji/menganalisis lingkungan internal perusahaan dan
lingkungan eksternal (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman).
2.
Mempormulasikan sterategis perusahaan jangka panjang dan
pendek (misi, objektif, sterategi, dan kebijakan.
3.
Menerapkan rencana sterategi
(program, anggaran, prosedur).
4.
Mengevaluasi kinerja sterategi.
5.
Melakukan follow-up dengan beedback yang berkesinambungan.
Perencana
strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh lapisan organisasi
sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari
anggota organisasi.
Rencana
dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah
rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu
C.
Dimensi Utama Yang Mempengaruhi Kegiatan Perencanaan
Strategis Perusahaan
Ada lima faktor yang medorong kegiatan manajemen sterategis
suatu perusahaan yang sedang berkembang :
1.
Permintaan akan waktu manajemen sterategis, yaitu untuk
mengatur pengendalian dan pengarahaan perusahaan yang makin kompleks.
2.
Kecepatan pengambulan keputusan, sejalan dengan pengembangan perusahaan
menyebabkan jumlah dan frekuensi keputusan yang harus diambilo menejer puncak
makin meningkat.
3.
Problem politis internal, mengurangi dampak disfungsional
dalam pengambilan keputusan organisasi.
4.
Ketidakpastian lingkungan, faktor kunci yang mempengaruhi
kegiatan manajemen sterategis sejalan dengan meningkatnya siklus hidup produk
yang beraneka ragam.
5.
Visi wirausaha, perencanaan merupakan proses transformasi
visi dan ide wirausaha kedalam tindakan.
D. Kurangnya Perencanaan
Stategis
Menurut Robinson dan
Perce II (1984) ada lima alasan mengapa perusahaan enggan membuat perencanaan
sterategis :
1.
Keterbatasan waktu.
2.
Kurangnya pengetahuan
3.
Kurangnya keahlian/keterampilan
4.
Kurangnya kepercayaan dan keterbukaan (pada pihak lain, baik
di dalam maupun diluar perusahaan).
5.
Adanya presepsi bahwa
perencanaan itu tinggi biayanya, sehingga cenderung menghindari perencanaan.
E.
Perbedaan Perencanaan Strategis Antara Wirausaha dan Menejer
Bedanya :
Manajer biokrasi ècenderung membuat
pertanyaan sterategis sebagai berikut :
*Sumber daya apa yang saya kendalikan?
*Struktur apa yang menentukan hubungan organisasi kami dengan
pasar?
*Bagaimana saya dapat meminimalisasi dampak
organisasi lainnya terhadap kemampuan saya?
*Dan peluang apa yang tepat?
Sedangkan
-Tipikan wirausaha akan bertanyaè
-Dimana ada peluang?
-Bagaimana saya memanfaatkannya?
-Sumber daya apa yang saya butuhkan?
-Bagaimana saya dapat meningkatkan kendali atas
sumber daya tersebut?
-Dan struktur apa yang terbaik?
F.
Kaitan Perencanaan Sterategis dan Kinerja Perusahaan
Perusahaan yang menggunakan perencanaan sterategis akan lebih
efektif, dibandingkan yang tidak menggunakanya. Dan yang terpenting adalah
proses perencanaan itu sendiri sebagai
kunci kinerja yang berhasil bukan rencananya.
G. Beberapa Kesalahan Dalam
Perencanaan Sterategis
Micheal E. porter (1991) telah mencatat lima kesalahan fatal
para wirausaha pada tahap pengimplementasian sterategis.
1.
Salah memahami daya tarik suatu industry.
2.
Tidak ada keunggulan kompetitif yang nyata.
3.
Mengejar posisi kompetitif yang tidak terjangkau.
4.
Mengompromikan sterategi pertumbuhan
5.
Kegagalan dalam mengomunikasikan sterategi perusahaan secara
terbuka kepada karyawannya.
H. Kewirausahaan Strategis :
Roh Baru Bagi Perencanaan dan Manajemen Strategi
Miskinya entrepreneurship tentu berdampak sangat negative
bagi masa depan perusahaan.
Fenomena ini seiring tumpulnya perencanaan sterategis
perusahan tentu ada sesuatu yang salah. Dalam edisi khusus strategic manajement
journal (2011), para peneliti dari Texas di Austin menemukan bahwa Wealth creation berhubungan erat dengan
entrepreneurial activity. Mereka
menemukan, hanya perusahaan yang menciptakan semangat entrepreneurship-nya
diantara karyawanlah yang berhasil melakukan terobosan-terobosan radikal
dipasar, bahkan terobosan-terobosan dalam teknologi.
Jadi, inti dari strategic entrepreneurship adalah sederhana
saja, yaitu entrepreneurial mindset.
Manajemen strategi (strategic management) adalah
seperangkat keputusan dan tindakan yang digunakan untuk memformulasikan dan
mengimplementasikan strategi-strategi yang berdaya saing tinggi dan sesuai bagi
perusahaan dan lingkungannya untuk mencapai
alam
formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan
produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat
mempertinggi motivasi kerja mereka.
Penerapan manajemen strategi membuat manajemen
perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar
perusahaan.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen
strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada
yang tidak menerapkannya.
TEORI
KONSEP
STARTEGI
Pada bab
ini, akan mengeksplorasi manajemen strategi yang dianggap sebagai satu tipe
spesifik dari suatu perencanaan di dalam manajemen strategi ini.
Misalnya, jika ada minimal 2 perusahaan yang beroperasi dengan produk (barang
dan jasa) yang sama, maka salah satu di antaranya ingin keluar sebagai pemenang
dalam persaingan bisnisnya. Sebagai pemenang dalam dunia bisnis seringkali
diartikan mendapat pangsa pasar (market share) terbesar yang nantinya akan
mempunyai kekuatan monopoli dan jika monopoli dilarang oleh pemerintah, maka
minimal perusahaan tersebut menjadi perusahaan berstatus pemimpin atau penentu
harga (price setter atau price leader).
Masing-masing
pihak akan selalu berusaha untuk memenangkan persaingan dan melakukan analisis
tentang kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan
ancaman (threats) satu sama lain. Kelemahan dirinya dan ancaman dari perusahaan
pesaing akan selalu dianalisis dan diantisipasi yang kemudian akan diperbaiki
agar tidak mudah diserang atau ditundukkan oleh perusahaan pesaing.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa inti dari manajemen strategi adalah memenangkan persaingan.
Karena manajemen strategi selalu berusaha memenangkan persaingan, maka
mau tidak mau perusahaan harus senantiasa menganalisis diri dan memperbaiki
diri agar tampil lebih baik dari perusahaan pesaing.
Apa Itu Strategi?
▪ Menurut
KBBI, strategi adalah ilmu dan seni menggunakan
semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang
maupun damai.
▪ Secara
eksplisit, strategi adalah rencana tindakan yang menjabarkan alokasi
sumber daya dan aktivitas lain untuk menanggapi lingkungan dan membantu
organisasi mencapai sasarannya.
▪ Intinya strategi
adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk melaksanakan
aktivitas dengan cara berbeda dari pesaingnya.
Apakah Manajemen Strategi?
▪ Manajemen
strategi (strategic management) adalah seperangkat keputusan dan tindakan
yang digunakan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan strategi-strategi
yang berdaya saing tinggi dan sesuai bagi perusahaan dan lingkungannya untuk
mencapai sasaran organisasi.
▪ Beberapa
pertanyaan yang sering diajukan para manajer seperti:
1)
Perubahan dan tren apa yang terjadi pada lingkungan yang kompetitif?
2)
Siapakah konsumen kita?
3) Produk
atau pelayanan apa yang seharusnya kita tawarkan?
4)
Bagaimana kita dapat menawarkan produk dan pelayanan seefisien mungkin?
Jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan di atas dapat membantu manajer membuat pilihan
mengenai bagaimana memposisikan organisasi yang penuh dengan perusahaan
pesaing.
Tujuan
Manajemen Strategi
Melaksanakan
dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.
Mengevaluasi
kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai
penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
Senantiasa
memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan
eksternal.
Senantiasa
meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang ada.
Senantiasa
melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.
Manfaat
Manajemen Strategi
Aktivitas
formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi perusahaan.
Proses manajemen
strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi
kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar.
Keterlibatan
karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka
atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan dengan
demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka.
Penerapan manajemen strategi membuat manajemen
perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar
perusahaan.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen
strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada
yang tidak menerapkannya.
Strategi
Besar (Grand Strategy)
Adalah
rencana umum berupa tindakan-tindakan besar yang digunakan perusahaan untuk
meraih sasaran jangka panjang. Strategi besar dibedakan dalam 3 kategori:
Pertumbuhan
(Growth), dapat dilakukan secara internal meliputi pengembangan dari produk
baru atau produk lama yang mengalami perubahan dan secara eksternal dengan
memperoleh tambahan divisi bisnis atau diversifikasi yang artinya mengakuisisi
bisnis yang terkait dengan lini produk saat itu.
Stabilitas
(Stability) atau Strategi Diam, artinya adalah bahwa organisasi ingin tetap
berada pada ukurannya yang sama atau tumbuh perlahan dengan cara-cara yang
masih dapat dikendalikan.
Pemangkasan
(Retrenchment), berarti organisasi terpaksa melalui periode terjadinya
penurunan dengan penyusutan unit bisnis yang ada saat ini atau menjual atau
melikuidasi keseluruhan unit bisnis.
Strategi
Global
Di arena
internasional, perusahaan-perusahaan menghadapi dilema strategi antara
integrasi global dan tanggung jawab nasional (national responsiveness).
Organisasi harus memutuskan apakah ia ingin agar setiap afiliasinya bertindak
secara otonomi atau apakah aktivitas yang dilakukan harus distandarisasi dan
disentralisasikan di seluruh negara. Ada 3 kategori strategi global:
Strategi
Globalisasi (Globalization Strategy), merupakan standarisasi rancangan produk
dan strategi periklanan di seluruh dunia.
Strategi
Multidomestik (Multidomestic Strategy), adalah modifikasi desain produk dan
strategi periklanan untuk mengakomodasi kebutuhan spesifik dari masing-masing
negara. Maksudnya adalah perusahaan multinasional ada di sejumlah negara, namun
periklanan dan rancangan produknya disesuaikan dengan kebutuhan spesifik
masing-masing negara.
Strategi
Transnasional (Transnational Strategy), yaitu strategi yang mengkombinasikan
koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan fleksibilitas untuk memenuhi
kebutuhan spesifik pada berbagai negara.
Entrep reneurship (Kewirausahaa)
adalah proses menciptakan sesuatu nilai yang berbeda dengan mencurahkan waktu
dan upaya yang diperlukan, memikul risiko-risiko finansial, psikis dan sosial
yang menyertai, serta menerima penghargaan /imbalan moneter dan kepuasan
pribadi.
ENTREPRENEURIAL MINDSET
Definition of E-Mindset
Adalah
kerangka berpikir seseorang yang beorientasikan entrepreneurial, lebih memilih
untuk menjalani ketidakpastian daripada menghindari, melihat segala sesuatu
lebih sederhana daripada orang lain yang melihatnya secara kompleks, mau
belajar sesuatu hal yang datangnya dari pengambilan resiko
Entrepreneurship pada dasarnya merupakan
karakteristik perilaku seseorang. Entrepreneur bisa saja menunjukkannya hanya
selama tahap tertentu dalam karir mereka sehubungan den