Skripsi Minat Siswa Terhadap Pelajaran IPS Bab 3

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Metode dan Bentuk Penelitian
       1.      Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran yang bersangkutan. Dengan menggunakan  metode yang tepat akan memperoleh hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, sebab metode penelitian merupakan petunjuk yang memberikan arah, corak, dan tahapan kerja suatu penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut, Hadari Nawawi (2007:65) mengemukakan bahwa “metode pada dasarnya berarti cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa, metode adalah cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam tujuan penelitian”.
Suharsimi Arikunto (2006:151) mengatakan bahwa “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Berdasarkan pengertian di atas, Hadari Nawawi (2007:65) mengatakan bahwa penggunaan metode yang tepat berarti:
a.       Menghindari pemecahan masalah dengan cara berfikir yang spekulatif dalam mencari kebenaran ilmu pengetahuan.
b.      Menghindari cara pemecahan masalah atau cara berfikir yang bersifat irial and error.
c.       Meningkatkan sifat objektif dalam menggali kebenaran ilmu pengetahuan.


Selanjutnya Hadari Nawawi (2007:65) menyatakan metode dibagi menjadi empat, yaitu “metode filosofis, metode deskriptif, metode historis, atau dokumenter, dan metode eksperimen”. Kemudian menurut Sumadi Suryabarata (2011:73) menyatakan ada Sembilan metode penelitian, yaitu:
a.       Metode historis
b.      Metode deskriptif
c.       Metode perkembangan
d.      Metode kasus dan penelitian lapangan
e.       Metode korelasional
f.       Metode kasus dan komperatif
g.      Metode eksperimental sungguhan
h.      Metode eksperimen semu
i.        Metode tindakan
Dari kedua pendapat di atas, metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif. Peneliti memilih metode deskriptif karena metode deskriptif menggambarkan keadaan suatu objek secara rinci dan dan berdasarkan fakta dilapangan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Hadari Nawawi (2007:67) bahwa “metode deskriptif digunakan bertujuan untuk membuat langkah-langkah secara sistematis mengenai gejala-gejala yang terdapat di dalam masalah yang diselidiki”. Sedangkan Suryabrata (2011:75) mengatakan bahwa “tujuan metode deskriptif adalah untuk membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Sejalan dengan hal tersebut, maka menurut Hadari Nawawi (2007:67) mengatakan bahwa “metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/objek peneliti (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, sebagaimana adanya”.
Digunakannya metode deskriptif dalam penelitian ini karena peneliti ingin mengungkapkan data-data atau fakta-fakta di lapangan dengan apa adanya yang dikumpulkan pada saat penelitian dilakukan, yang berkenaan dengan analisis minat siswa terhadap pelajaran IPS terpadu pada kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Bengkayang.
     2.      Bentuk Penelitian
Dalam suatu penelititan selain dituntut untuk dapat menggunakan metode yang tepat, dituntut pula untuk mampu menggunakan bentuk penelitian yang tepat. Menurut Hadari Nawawi (2007:68) menggolongkan tiga macam bentuk penelitian dalam hubungan penggunaan metode deskriptif, yang meliputi:
a.       Survei (survey studies)
b.      Studi hubungan (interelatationship studies)
c.       Studi perkembangan (developmental studies)
Berdasarkan pendapat di atas bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei (survey studies). Menurut Hadari Nawawi (2007:69) “survei (survey studies) adalah suatu bentuk penelitian yang mengungkapkan suatu objek secara menyeluruh”. Penelitian ini selain bertujuan untuk memaparkan data tentang objeknya, juga untuk mengiterpretasikan dan membandingkan dengan ukuran standar tertentu yang sudah ditetapkan.
Menurut Hadari Nawawi (2007:69) ada beberapa jenis studi yang dapat dikelompokkan sebagai bagian dari penelitian yang disebut survei adalah:
a.       Survei kelembagaan (institusional survey)
Survei ini dilakukan dengan mengambil objek yang berupa lembaga tertentu yang terdapat dimasyarakat. Misalnya : survei sekolah, survei keluarga, survei pengadilan, survei toko buku dan lain-lain. Melalui survei ini diusahakn untuk menemukan data yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kegiatan operasional lembaga yang diselidiki.
b.      Analisis jabatan/pekerjaan (job analysis)
Analisis ini pada dasarnya bermaksud untuk menemukan gejala-gejala yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan secara berdaya guna dan berhasil guna.
c.       Analisis dokumenter (documentary analysis)
Analisis dokumen dilakukan untuk mengungkapkan informasi-informasi yang berguna dibidang masing-masing. Di dalam analisis dokumen, data yang diungkapkan menyangkut bahan-bahan yang belum terlalu lama sehingga belum dikelompokkan sebagai peninggalan sejarah.
d.      Analisis isi (content analysis)
Analisis isi dalam penelitian dilakukan untuk mengungkapkan isi sebuah buku yang yang menggambarkan situasi penulis dan masyarakatnya pada waktu buku itu ditulis.
e.       Survei pendapat umum (public opinion survey)
Pendapat umum berupa sikap dan beberapa kecendrungan lain yang berlaku dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat luas, terutama mengenai kebijaksanaan yang akan ditetapkan. Penelitian tentang pendapat umum biasanya mempergunakan interview sebagai alat pengumpul data.
f.       Survei kemasyarakatan (community survey)
Penelitian ini sering juga disebut penelitian sosial yang maksudnya untuk mengungkapkan aspek atau beberapa aspek tertentu dalam kehidupan masyarakat. Melalui penelitian ini dikumpulkan data untuk mengambil kesimpulan tentang pendapat, keinginan, kebutuhan, kondisi dan lain-lain di dalam masyarakat mengenai aspek yang diselidiki.

Berdasarkan jenis studi yang dikelompokkan ke dalam survei yang dijelaskan oleh pendapat di atas maka peneliti menggunakan jenis survei kelembagaan (institisional survey) dan analisis dokumenter (documentary analisis). Peneliti menggunakan survei kelembagaan karena tempat atau objek yang diteliti adalah sekolah sedangkan analisis dokumenter adalah survei terhadap daftar hasil nilai harian siswa serta perangkat pembelajaran dan lain-lain.
     3.      Sumber Data Penelitian
Dalam setiap penelitian, data sangatlah penting guna memecahkan masalah yang diteliti. Penggunaan data dalam penelitian disesuaikan dengan masalah yang akan dipecahkan dan tujuan yang akan dicapai. Menurut Sugiyono (2011:297) mengatakan “penentuan sumber data pada penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang kemudian setelah peneliti di lapangan”. Arikunto (2006:114) “sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Jadi dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sumber data merupakan keterangan atau informasi tempat peneliti memperoleh data.
Sehubungan dengan itu maka data yang peneliti gunakan berasal dari lokasi penelitian berdasarkan fakta-fakta yang nampak sebagaimana adanya. Adapun sumber data dalam penelititan ini adalah:
a.       Informan
Sugiyono (2011:298) mengatakan bahwa “sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian”. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini antara lain adalah:
1.      Guru mata pelajaran IPS terpadu kelas VIIc Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang, yaitu ibu Dwi Saparianti S.E yang bersedia menjadi narasumber, karena ia sebagai guru yang bertugas mengajar pelajaran IPS Terpadu yang memberikan informasi baik itu berupa data, wawancara, dan observasi yang dilakukan peneliti ketika ia mengajar di kelas.
2.      Siswa dan siswi kelas VIIc Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang, yang telah bersedia untuk diwawancara dan diobservasi saat kegiatan belajar berlangsung. Adapun yang menjadi narasumber observasi adalah siswa-siswi kelas VIIc Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang yang berjumlah 25 orang siswa dan yang menjadi narasumber saat wawancara adalah 5 orang siswa.
b.      Tempat
Tempat atau lokasi penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian, serta merupakan salah salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti. Informasi mengenai kondisi dari lokasi, peristiwa atau tempat dimana aktivitas dilakukan, bisa digali melalui sumber tempatnya. Pada penelitian ini yang menjadi sumber tempat dalam penelitian adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang karena dalam penelitian ini akan mengamati kegiatan belajar mengajar pelajaran IPS Terpadu di kelas VIIc Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang.
c.       Dokumen
Sugiyono (2011:329) mengatakan bahwa “dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dan dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar patung, film, dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa dokumen adalah sumber data primer yang berupa bahan tertulis dan dalam hal ini sumber dokumen yang diperoleh oleh peneliti seperti Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maupun buku yang digunakan dalam proses pembelajaran.


B.     Teknik dan Alat Pengumpul Data
      1.      Teknik Pengumpul Data
Dalam setiap penelititan diperlukan juga teknik dan alat pengumpul data yang relevan agar pemecahan masalah dapat mencapai tingkat validitas dan reliabilitas yang memungkinkan diperoleh hasil yang objektif. Terdapat beberapa macam teknik dan alat pengumpul data, dan penggunaannya sesuai dengan keperluan analisa dan tujuan penelitian. Penentuan atau pemilihan teknik dan alat pengumpul data yang salah dapat berakibat data yang diperlukan tidak akurat dan valid. Menurut Hadari Nawawi (2007:100) terdapat enam bentuk teknik pengumpul data, yaitu:
a.       Teknik observasi langsung
b.      Teknik observasi tidak langsung
c.       Teknik komunikasi langsung
d.      Teknik komunikasi tidak langsung
e.       Teknik pengukuran
f.       Teknik studi dokumenter
Sedangkan menurut Sugiyono (2011:193) ada beberapa teknik pengumpul data, yaitu “interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya”.
Dari kedua pendapat di atas, teknik pengumpul data yang peneliti gunakan adalah 3 (tiga) teknik pengumpul data, yaitu observasi langsung, komunikasi langsung dan teknik studi dokumenter. Adapun  teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Observasi langsung
Nasution (Sugiyono, 2011:310) mengatakan bahwa “observasi adalah dasar sebuah ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat berkerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh dengan observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas”.
Observasi adalah aktifitas yang dilakukan terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
Dalam hal ini peneliti akan melakukan observasi langsung di tempat penelitian, yaitu di Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang, untuk memperoleh data yang sesuai di lapangan yang digunakan dalam penelitian ini.
b.      Teknik komunikasi langsung
Menurut Hadari Nawawi (2007:95) mengatakan bahwa “teknik komunikasi langsung adalah cara mengumpulkan data seorang peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan atau tatap muka (face to face) dengan sumber data, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi yang sengaja di buat untuk keperluan tersebut”. Berdasarkan pendapat tersebut berarti teknik komunikasi langsung adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan hubungan dengan subjek penelitian.
Adapun dalam penelitian ini peneliti akan berkomunikasi langsung dengan guru mata pelajaran IPS terpadu, serta siswa dan siswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang, yang menjadi informan dalam penelitian ini.
c.       Teknik Studi Dokumenter
Mahmud (2011:123) mengatakan bahwa “dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa, dan berguna bagi sumber data, bukti, informasi kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar ditemukan, dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki”.
Sugiyono (2011:329) mengatakan “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.  Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Studi dokumentasi yang dilakukan peneliti yaitu pengumpulan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah penelitian.  
Dengan demikian, dalam teknik dokumentasi sumber  informasinya berupa bahan-bahan  tertulis  atau  tercatat.  Berdasarkan  pendapat tersebut, peneliti dalam hal ini menggunakan teknik  dokumentasi  berupa foto-foto, Program Tahunan, Program Semester, Silabus, dan Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  (RPP) di Kelas  kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang.
       2.      Alat Pengumpul Data
Untuk mendapatkan data yang akurat di lapangan dalam penelitian ini akan menetapkan beberapa alat sebagai alat pengumpul data adalah sebagai berikut:
a.       Pedoman observasi
Pedoman observasi adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban yang akan dipilih oleh observer. Kemudian alternatif jawaban yang disediakan berupa “YA” dan “TIDAK” yang cukup hanya memberikan tanda chek list (√) terhadap alternatif jawaban yang dianggap sesuai oleh observer sendiri. Zuldafrial (2010:49) menyatakan “chek list adalah suatu daftar yang berisi nama-nama subjek dan faktor-faktor yang hendak diselidiki, yang dimasukkan untuk mensistematiskan catatan observasi”. Adapun responden yang akan diobservasi dalam penelitian ini adalah guru dan siswa/siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang.
Dalam pelaksanaan observasi dapat dilakukan dalam beberapa cara, salah satunya adalah dengan menggunakan observasi sistematik. Menurut Hadari Nawawi (2007:111) “observasi sistematik disebut juga observasi berkerangka (structured observation), yang diselenggarakan dengan menentukan secara sistematik faktor-faktor yang akan diobservasi lengkap dengan kategorinya”.
Menurut Agus Salim (2006:14) observasi dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1.      Tahap pertama adalah pemilihan setting
2.      Selanjutnya adalah pengumpulan data
3.      Observer harus bersikap netral dan objektif
4.      Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data
b.      Panduan wawancara
Panduan wawancara adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk mendapatkan jawaban secara lisan. Adapun responden yang diwawancarai adalah guru IPS  terpadu, dan beberapa siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang.
Menurut Saebani (2008:192-193) ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1.      Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
2.      Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
3.      Mengawali atau membuka alur wawancara
4.      Melangsungkan alur wawancara
5.      Menginformasikan iktisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6.      Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
7.      Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh

Langkah-langkah dalam wawancara yang telah diuraikan di atas adalah langkah-langkah yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.
c.       Dokumentasi
Dokumentasi adalah sumber-sumber data yang meliputi catatan atau laporan resmi, buku teks, buku referensi, dan sebagainya. Dalam penelitian ini yang menjadi alat dokumentasi adalah buku nilai, silabus dan RPP. Buku nilai ini berupa daftar nilai hasil ulangan harian IPS terpadu  yang diperoleh siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang dan perangkat pembelajarannya didapat dari guru mata pelajaran IPS terpadu.
     3.      Validitas Data
Data-data yang telah dikumpulkan dari sumber data tidak semuanya akurat, sehingga dibutuhkan suatu teknik tepat untuk menguji keabsahan data. Untuk menguji data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi. Menurut saebani (2008:189) “triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Teknik triangulasi berarti peneliti menggunakan teknik pengumpul data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
a.      Triangulasi Teknik
Menurut Sugiyono (2011:330) menyatakan “triangulasi teknik ysitu, peneliti menggunakan teknik pengumpul data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama”. Peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama.
Dalam penelitian digunakan berbagai metode tersebut untuk memperoleh informasi tentang minat siswa terhadap pelajaran IPS terpadu kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang. Data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang berbeda melalui sumber yang sama tersebut, hasilnya akan dibandingkan dan ditarik kesimpulan sehingga menperkuat tingkat validitasnya.







b.      Triangulasi Sumber
Menurut Sugiyono (2011:330) mengatakan bahwa “triangulasi sumber adalah mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama”. Dalam hal ini data diambil dari beberapa sumber yaitu guru mata pelajaran IPS terpadu, siswa dan perangkat pembelajaran (silabus dan RPP). Dengan adanya perbandingan sumber inilah maka akan diketahui tingkat validasi dari data.




C.    Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif (Interactive Model Of Analisis). Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011:338) dalam model interaktif terdapat tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan, dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus. Ketiga kegiatan dalam analisis model interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut:

      1.      Reduksi Data (data reduction)
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data kasar yang muncul dalam catatan-catatan tertulis dilapangan. Menurut Sugiyono (2011:338) mengatakan “reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu”. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelititan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan menggorganisasikan data.
      2.      Penyajian Data (data display)
Penyajian data (data Display) adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam hal ini menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011:341) mengatakan “the most frequent from of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan pemahaman tentang penyajian data.
     3.      Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011:345) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang diambil akan ditangani secara longgar dan tetap terbuka sehingga sehingga kesimpulan yang semula belum jelas, kemudian akan meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan ini juga di verifikasi selama penelitian berlangsung dengan maksud-maksud menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokannya yang merupakan validitasnya.







DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A dan Prasetya, J T. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka.
Gunawan, R. 2013. Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta
Hakim, T. 2008. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: Total Grafika.
Mahmud. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Mukhtar. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Gaung Persada
Nawawi, H. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada Unyvesity Press.
Sabri, A. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Saebani, B.A. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Saleh, A.R dan Wahab, M.A. 2003. Psikologi Suatu Pengantar dalam Prespektif Islam. Jakarta: Kencana.
Salim, A. 2006.  Teori & Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana
Samion, AR. Dkk. 2010. Pedoman Oerasional Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan- Persatuan Guru Republik Indonesia. Pontianak: CV. Faruna Bahagia
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS (Konsep dan Pembelajaran). Bandung: Remaja Rosadakarya
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Syah, M. 2014. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekaktan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Taufani, C.K. 2008. Menginstal Minat Baca Siswa. Bandung: Globalindo.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Uzer, U. 1997.  Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Zuldafrial. 2010. Penelitian Kualitatif. Pontianak: Stain Press
Zuldafrial. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pontianak: Stain Press
Skripsi:
Irmadewi, M. 2013. Hubungan Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS Terpadu Materi Pokok Gejalaj-Gejala yang Terjadi Di Atmosfer. Pontianak: STKIP-PGRI Pontianak (skripsi tidak diterbitkan).
Mustika. 2013. Analisis Pemahaman Siswa Terhadap Perkembangan Masyarakat Indonesia Pada Masa Reformasi Sub Bab Konflik Antar Etniss di Sambas Tahun 1999 Sebagai Sumber Belajar Sejarah Kelas XII IPS SMA Negeri 08 Pontianak. Pontianak: STKIP-PGRI Pontianak (skripsi tidak diterbitkan).

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »