BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode
dan Bentuk Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara kerja untuk
memahami objek yang menjadi sasaran yang bersangkutan. Dengan menggunakan metode yang tepat akan memperoleh hasil yang
sesuai dengan apa yang diharapkan, sebab metode penelitian merupakan petunjuk
yang memberikan arah, corak, dan tahapan kerja suatu penelitian. Sehubungan
dengan hal tersebut, Hadari Nawawi (2007:65) mengemukakan bahwa “metode pada
dasarnya berarti cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi dapat
dikatakan bahwa, metode adalah cara yang digunakan untuk memecahkan masalah
dalam tujuan penelitian”.
Suharsimi
Arikunto (2006:151) mengatakan bahwa “metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Berdasarkan
pengertian di atas, Hadari Nawawi (2007:65) mengatakan bahwa penggunaan metode
yang tepat berarti:
a.
Menghindari
pemecahan masalah dengan cara berfikir yang spekulatif dalam mencari kebenaran
ilmu pengetahuan.
b.
Menghindari
cara pemecahan masalah atau cara berfikir yang bersifat irial and error.
c.
Meningkatkan
sifat objektif dalam menggali kebenaran ilmu pengetahuan.
Selanjutnya Hadari Nawawi (2007:65)
menyatakan metode dibagi menjadi empat, yaitu “metode filosofis, metode
deskriptif, metode historis, atau dokumenter, dan metode eksperimen”. Kemudian
menurut Sumadi Suryabarata (2011:73) menyatakan ada Sembilan metode
penelitian, yaitu:
a.
Metode
historis
b.
Metode
deskriptif
c.
Metode
perkembangan
d.
Metode
kasus dan penelitian lapangan
e.
Metode
korelasional
f.
Metode
kasus dan komperatif
g.
Metode
eksperimental sungguhan
h.
Metode
eksperimen semu
i.
Metode
tindakan
Dari kedua pendapat di atas, metode
penelitian yang peneliti gunakan adalah
metode
deskriptif. Peneliti memilih metode deskriptif karena metode deskriptif menggambarkan
keadaan suatu objek secara rinci dan dan berdasarkan fakta dilapangan. Hal ini
diperkuat oleh pendapat Hadari Nawawi (2007:67) bahwa “metode deskriptif
digunakan bertujuan untuk membuat langkah-langkah secara sistematis mengenai
gejala-gejala yang terdapat di dalam masalah yang diselidiki”. Sedangkan Suryabrata (2011:75) mengatakan bahwa
“tujuan metode deskriptif adalah untuk membuat pecandraan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu.
Sejalan dengan hal tersebut, maka
menurut Hadari Nawawi (2007:67) mengatakan bahwa “metode deskriptif dapat
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/objek peneliti (seseorang,
lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
yang tampak, sebagaimana adanya”.
Digunakannya metode deskriptif dalam
penelitian ini karena peneliti ingin mengungkapkan data-data atau fakta-fakta di lapangan dengan apa adanya yang
dikumpulkan pada saat penelitian dilakukan, yang berkenaan dengan analisis minat siswa terhadap pelajaran IPS terpadu
pada kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan
Bengkayang.
2.
Bentuk
Penelitian
Dalam suatu penelititan selain dituntut untuk dapat
menggunakan metode yang tepat, dituntut pula untuk mampu menggunakan bentuk
penelitian yang tepat. Menurut Hadari Nawawi (2007:68) menggolongkan tiga macam
bentuk penelitian dalam hubungan penggunaan metode deskriptif, yang meliputi:
a. Survei
(survey studies)
b. Studi
hubungan (interelatationship studies)
c. Studi
perkembangan (developmental studies)
Berdasarkan pendapat di atas bentuk
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei (survey studies). Menurut Hadari Nawawi
(2007:69) “survei (survey studies) adalah
suatu bentuk penelitian yang mengungkapkan suatu objek secara menyeluruh”. Penelitian
ini selain bertujuan untuk memaparkan data tentang objeknya, juga untuk
mengiterpretasikan dan membandingkan dengan ukuran standar tertentu yang sudah
ditetapkan.
Menurut Hadari Nawawi (2007:69) ada
beberapa jenis studi yang dapat dikelompokkan sebagai bagian dari penelitian
yang disebut survei adalah:
a.
Survei
kelembagaan (institusional survey)
Survei ini
dilakukan dengan mengambil objek yang berupa lembaga tertentu yang terdapat
dimasyarakat. Misalnya : survei sekolah, survei keluarga, survei pengadilan,
survei toko buku dan lain-lain. Melalui survei ini diusahakn
untuk menemukan data yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk meningkatkan
kegiatan operasional lembaga yang diselidiki.
b.
Analisis
jabatan/pekerjaan (job analysis)
Analisis ini
pada dasarnya bermaksud untuk menemukan gejala-gejala yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan secara berdaya guna dan berhasil guna.
c.
Analisis
dokumenter (documentary analysis)
Analisis dokumen
dilakukan untuk mengungkapkan informasi-informasi yang berguna dibidang
masing-masing. Di dalam analisis dokumen, data yang diungkapkan menyangkut
bahan-bahan yang belum terlalu lama sehingga belum dikelompokkan sebagai
peninggalan sejarah.
d.
Analisis
isi (content analysis)
Analisis isi
dalam penelitian dilakukan untuk mengungkapkan isi sebuah buku yang yang
menggambarkan situasi penulis dan masyarakatnya pada waktu buku itu ditulis.
e.
Survei
pendapat umum (public opinion survey)
Pendapat umum
berupa sikap dan beberapa kecendrungan lain yang berlaku dalam kelompok tertentu
atau dalam masyarakat luas, terutama mengenai kebijaksanaan yang akan
ditetapkan. Penelitian tentang pendapat umum biasanya mempergunakan interview
sebagai alat pengumpul data.
f.
Survei
kemasyarakatan (community survey)
Penelitian ini
sering juga disebut penelitian sosial yang maksudnya untuk mengungkapkan aspek
atau beberapa aspek tertentu dalam kehidupan masyarakat. Melalui penelitian ini
dikumpulkan data untuk mengambil kesimpulan tentang pendapat, keinginan,
kebutuhan, kondisi dan lain-lain di dalam masyarakat mengenai aspek yang
diselidiki.
Berdasarkan jenis studi yang dikelompokkan ke dalam
survei yang dijelaskan oleh pendapat di atas maka peneliti menggunakan jenis
survei kelembagaan (institisional survey)
dan analisis dokumenter (documentary
analisis). Peneliti menggunakan survei kelembagaan karena tempat atau objek
yang diteliti
adalah sekolah sedangkan analisis dokumenter adalah survei terhadap daftar
hasil nilai harian siswa
serta perangkat pembelajaran dan lain-lain.
3.
Sumber
Data Penelitian
Dalam setiap penelitian, data sangatlah penting guna
memecahkan
masalah yang diteliti. Penggunaan data dalam penelitian disesuaikan dengan
masalah yang akan dipecahkan dan tujuan yang akan dicapai. Menurut Sugiyono
(2011:297) mengatakan “penentuan sumber data pada penelitian kualitatif masih
bersifat sementara dan akan berkembang kemudian setelah peneliti di lapangan”. Arikunto
(2006:114)
“sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.
Jadi dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sumber data merupakan
keterangan atau informasi tempat peneliti memperoleh data.
Sehubungan dengan itu maka data yang peneliti
gunakan berasal dari lokasi penelitian berdasarkan fakta-fakta yang nampak sebagaimana adanya. Adapun
sumber data dalam penelititan ini adalah:
a. Informan
Sugiyono (2011:298) mengatakan bahwa “sampel dalam
penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber,
atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian”. Adapun yang menjadi
informan dalam penelitian ini antara lain adalah:
1. Guru
mata pelajaran IPS terpadu kelas VIIc Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya
Kepulauan Kabupaten Bengkayang, yaitu ibu Dwi Saparianti S.E yang bersedia menjadi narasumber, karena ia
sebagai guru yang bertugas mengajar pelajaran IPS Terpadu yang memberikan
informasi baik itu berupa data, wawancara, dan observasi yang dilakukan
peneliti ketika ia mengajar di kelas.
2. Siswa dan siswi kelas VIIc Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya
Kepulauan Kabupaten Bengkayang, yang telah bersedia untuk
diwawancara dan diobservasi saat kegiatan belajar berlangsung. Adapun yang menjadi narasumber observasi adalah
siswa-siswi kelas VIIc Sekolah
Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang yang berjumlah 25 orang siswa dan yang menjadi
narasumber saat wawancara adalah 5 orang siswa.
b. Tempat
Tempat
atau lokasi penelitian adalah
tempat yang
berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian, serta merupakan salah salah satu jenis sumber data yang
bisa dimanfaatkan oleh peneliti.
Informasi
mengenai kondisi dari lokasi, peristiwa atau tempat dimana aktivitas dilakukan,
bisa digali melalui sumber tempatnya. Pada penelitian ini yang menjadi sumber tempat dalam penelitian
adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya
Kepulauan Kabupaten Bengkayang karena dalam penelitian ini
akan mengamati kegiatan belajar mengajar pelajaran IPS Terpadu di kelas VIIc Sekolah
Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang.
c. Dokumen
Sugiyono (2011:329) mengatakan bahwa “dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Dokumen yang berbentuk
tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan
lain-lain. Dan dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
berupa gambar patung, film, dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami
bahwa dokumen adalah sumber data primer yang berupa bahan tertulis dan dalam
hal ini sumber dokumen yang diperoleh oleh peneliti seperti Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maupun
buku yang digunakan dalam proses pembelajaran.
B. Teknik
dan Alat Pengumpul Data
1. Teknik
Pengumpul Data
Dalam setiap
penelititan diperlukan juga teknik dan alat pengumpul data yang relevan agar
pemecahan masalah dapat mencapai tingkat validitas dan reliabilitas yang
memungkinkan diperoleh hasil yang objektif. Terdapat beberapa macam teknik dan
alat pengumpul data, dan penggunaannya sesuai dengan keperluan analisa dan
tujuan penelitian. Penentuan atau pemilihan teknik dan alat pengumpul data yang
salah dapat berakibat data yang diperlukan tidak akurat dan valid. Menurut
Hadari Nawawi (2007:100) terdapat enam bentuk teknik pengumpul data, yaitu:
a.
Teknik observasi
langsung
b.
Teknik observasi
tidak langsung
c.
Teknik
komunikasi langsung
d.
Teknik
komunikasi tidak langsung
e.
Teknik
pengukuran
f.
Teknik
studi dokumenter
Sedangkan
menurut Sugiyono (2011:193) ada beberapa teknik pengumpul data, yaitu “interview
(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya”.
Dari kedua
pendapat di atas, teknik pengumpul data yang peneliti gunakan adalah 3 (tiga)
teknik pengumpul data, yaitu observasi langsung, komunikasi langsung dan teknik
studi dokumenter. Adapun teknik-teknik
tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Observasi
langsung
Nasution (Sugiyono, 2011:310) mengatakan bahwa
“observasi adalah dasar sebuah ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat
berkerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
dengan observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat
yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang sangat
jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas”.
Observasi adalah aktifitas yang dilakukan terhadap
suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk melanjutkan suatu penelitian.
Dalam hal ini peneliti akan melakukan observasi
langsung di tempat penelitian, yaitu di Sekolah Menengah Pertama Negeri 03
Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang, untuk memperoleh data yang sesuai
di lapangan yang digunakan dalam penelitian ini.
b.
Teknik
komunikasi langsung
Menurut Hadari Nawawi (2007:95) mengatakan bahwa
“teknik komunikasi langsung adalah cara mengumpulkan data seorang peneliti
mengadakan kontak langsung secara lisan atau tatap muka (face to face) dengan sumber data, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi yang sengaja di buat untuk keperluan tersebut”.
Berdasarkan pendapat tersebut berarti teknik komunikasi langsung adalah teknik
pengumpulan data dengan mengadakan hubungan dengan subjek penelitian.
Adapun dalam penelitian ini peneliti akan
berkomunikasi langsung dengan guru mata pelajaran IPS terpadu, serta siswa dan
siswi kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan
Kabupaten Bengkayang, yang menjadi informan dalam penelitian ini.
c.
Teknik
Studi Dokumenter
Mahmud (2011:123) mengatakan bahwa “dokumen adalah
catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan tertulis yang disusun oleh
seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa, dan berguna
bagi sumber data, bukti, informasi kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar
ditemukan, dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap
sesuatu yang diselidiki”.
Sugiyono (2011:329) mengatakan “Dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang”. Studi
dokumentasi yang dilakukan peneliti yaitu pengumpulan segala sesuatu yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
Dengan demikian, dalam teknik dokumentasi sumber informasinya berupa bahan-bahan tertulis
atau tercatat. Berdasarkan
pendapat tersebut, peneliti dalam hal ini
menggunakan teknik dokumentasi berupa foto-foto, Program Tahunan, Program Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) di Kelas kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang.
2. Alat
Pengumpul Data
Untuk
mendapatkan data yang akurat di lapangan dalam penelitian ini akan menetapkan
beberapa alat sebagai alat pengumpul data adalah sebagai berikut:
a.
Pedoman
observasi
Pedoman observasi adalah alat yang digunakan oleh
peneliti untuk mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis dengan memberikan
sejumlah pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban yang akan dipilih
oleh observer. Kemudian alternatif jawaban yang disediakan berupa “YA” dan
“TIDAK” yang cukup hanya memberikan tanda chek
list (√) terhadap alternatif jawaban yang dianggap sesuai oleh observer
sendiri. Zuldafrial (2010:49) menyatakan “chek
list adalah suatu daftar yang berisi nama-nama subjek dan faktor-faktor
yang hendak diselidiki, yang dimasukkan untuk mensistematiskan catatan
observasi”. Adapun responden yang akan diobservasi dalam penelitian ini adalah
guru dan siswa/siswi Sekolah
Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang.
Dalam pelaksanaan observasi
dapat dilakukan dalam beberapa cara, salah satunya adalah dengan menggunakan
observasi sistematik. Menurut Hadari Nawawi (2007:111) “observasi sistematik
disebut juga observasi berkerangka (structured
observation), yang diselenggarakan dengan menentukan secara sistematik
faktor-faktor yang akan diobservasi lengkap dengan kategorinya”.
Menurut Agus Salim (2006:14)
observasi dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1.
Tahap
pertama adalah pemilihan setting
2.
Selanjutnya
adalah pengumpulan data
3.
Observer
harus bersikap netral dan objektif
4.
Setelah
data terkumpul dilakukan pengolahan data
b.
Panduan
wawancara
Panduan wawancara adalah alat yang digunakan oleh
peneliti untuk mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk mendapatkan
jawaban secara lisan. Adapun responden yang diwawancarai adalah guru IPS terpadu, dan beberapa siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya
Kepulauan Kabupaten Bengkayang.
Menurut Saebani
(2008:192-193) ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan
data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1.
Menetapkan
kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
2.
Menyiapkan
pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
3.
Mengawali atau
membuka alur wawancara
4.
Melangsungkan
alur wawancara
5.
Menginformasikan
iktisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6.
Menuliskan hasil
wawancara ke dalam catatan lapangan
7.
Mengidentifikasi
tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh
Langkah-langkah dalam wawancara yang telah diuraikan
di atas adalah langkah-langkah yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.
c.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah sumber-sumber data yang meliputi
catatan atau laporan resmi, buku teks, buku referensi, dan sebagainya. Dalam
penelitian ini yang menjadi alat dokumentasi adalah buku nilai, silabus dan
RPP. Buku nilai ini berupa daftar nilai hasil ulangan harian IPS terpadu yang diperoleh siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya
Kepulauan Kabupaten Bengkayang dan perangkat
pembelajarannya didapat dari guru mata pelajaran IPS terpadu.
3. Validitas Data
Data-data yang telah dikumpulkan dari sumber data tidak semuanya akurat,
sehingga dibutuhkan suatu teknik tepat untuk menguji keabsahan data. Untuk
menguji data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi. Menurut saebani
(2008:189) “triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”.
Teknik triangulasi berarti peneliti menggunakan teknik pengumpul data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
a. Triangulasi Teknik
Menurut Sugiyono (2011:330)
menyatakan “triangulasi teknik ysitu, peneliti menggunakan teknik pengumpul
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama”. Peneliti
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang
sama.
Dalam penelitian digunakan
berbagai metode tersebut untuk memperoleh informasi tentang minat siswa
terhadap pelajaran IPS terpadu kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang. Data yang diperoleh melalui teknik
pengumpulan data yang berbeda melalui sumber yang sama tersebut, hasilnya akan
dibandingkan dan ditarik kesimpulan sehingga menperkuat tingkat validitasnya.
b. Triangulasi Sumber
Menurut Sugiyono (2011:330) mengatakan bahwa
“triangulasi sumber adalah mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda
dengan teknik yang sama”. Dalam hal ini data
diambil dari beberapa sumber yaitu guru mata pelajaran IPS terpadu, siswa dan
perangkat pembelajaran (silabus dan RPP). Dengan adanya perbandingan sumber
inilah maka akan diketahui tingkat validasi dari data.
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif (Interactive Model Of Analisis). Menurut
Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011:338) dalam model interaktif terdapat tiga
komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan,
dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus.
Ketiga kegiatan dalam analisis model interaktif dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Reduksi Data (data
reduction)
Reduksi data
adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data kasar
yang muncul dalam catatan-catatan tertulis dilapangan. Menurut Sugiyono
(2011:338) mengatakan “reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu”. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelititan.
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan menggorganisasikan data.
2. Penyajian
Data (data display)
Penyajian data (data Display) adalah sekumpulan
informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Dalam hal ini menurut Miles dan Huberman (Sugiyono,
2011:341) mengatakan “the most frequent
from of display data for qualitative research data in the past has been
narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan
penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa
yang harus dilakukan berdasarkan pemahaman tentang penyajian data.
3. Penarikan
Kesimpulan (conclusion drawing)
Langkah ketiga
dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011:345)
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang diambil akan
ditangani secara longgar dan tetap terbuka sehingga sehingga kesimpulan yang
semula belum jelas, kemudian akan meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar
dengan kokoh. Kesimpulan ini juga di verifikasi selama penelitian berlangsung
dengan maksud-maksud menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokannya yang
merupakan validitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A dan Prasetya, J T. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Pustaka Setia.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka.
Gunawan, R. 2013. Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta
Hakim, T. 2008. Belajar
Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Irwanto. 2002. Psikologi
Umum. Jakarta: Total Grafika.
Mahmud. 2010. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Mahmud. 2011. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Mukhtar. 2010. Desain
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Gaung
Persada
Nawawi, H. 2007. Metode
Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada Unyvesity Press.
Sabri, A. 1996. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Saebani, B.A. 2008. Metode Penelitian. Bandung:
Pustaka Setia.
Saleh, A.R dan Wahab, M.A. 2003. Psikologi Suatu Pengantar dalam Prespektif Islam. Jakarta:
Kencana.
Salim, A. 2006.
Teori & Paradigma Penelitian
Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana
Samion, AR. Dkk. 2010. Pedoman Oerasional Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan-
Persatuan Guru Republik Indonesia. Pontianak: CV. Faruna Bahagia
Sapriya. 2009. Pendidikan
IPS (Konsep dan Pembelajaran). Bandung: Remaja Rosadakarya
Slameto. 2010. Belajar
dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Syah, M. 2014.
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode
Penelitian Pendidikan (Pendekaktan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Taufani, C.K. 2008. Menginstal Minat Baca Siswa. Bandung: Globalindo.
Trianto. 2007. Model
Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Uzer, U. 1997.
Menjadi Guru Profesional.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Zuldafrial. 2010. Penelitian Kualitatif. Pontianak: Stain Press
Zuldafrial. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pontianak: Stain Press
Skripsi:
Irmadewi, M. 2013. Hubungan Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan
Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS Terpadu Materi Pokok
Gejalaj-Gejala yang Terjadi Di Atmosfer. Pontianak: STKIP-PGRI Pontianak
(skripsi tidak diterbitkan).
Mustika. 2013. Analisis
Pemahaman Siswa Terhadap Perkembangan Masyarakat Indonesia Pada Masa Reformasi
Sub Bab Konflik Antar Etniss di Sambas Tahun 1999 Sebagai Sumber Belajar
Sejarah Kelas XII IPS SMA Negeri 08 Pontianak. Pontianak: STKIP-PGRI
Pontianak (skripsi tidak diterbitkan).