Penelitian Kuantitatif Bab 2

JUDUL SKRIPSI : PENGGUNAAN POHON FAKTO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 02 SUNGAI KERAN BENGKAYANG


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Media Pembelajaran

1.      Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (2010:4) media adalah setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan yang canggih, media pembelajaran adalah yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.Sedangkan menurut Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 2010:4) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pelajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.Sejalan dengan di atas Sri Anitah (2012:6) mengungkapkan bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan.Pendapat lain yang dikemukakan Gerlach dan Ely (dalam Sri Anitah, 2012:6) mengungkapkan bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual.2.      Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Menurut Sri Anitah (2012:1) mengelompokkan beberapa klasifikasi media pembelajaran yang terdiri dari:a.       Media visual, yang terdiri dari :
1.      Media visual yang tidak diproyeksikan
a.       Gambar, poster
b.      Foto
c.       Charts, grafik, diagram
d.      Pameran, papan info
 2.      Media visual yang diproyeksikan
a.       Proyeksi opaque (tak tembus pandang)
b.      Proyeksi overhead
c.       Slides
d.      Filmstrips
 b.      Media audio
a.       Rekaman piringan
b.      Pita kaset, reel, cartridge
 c.       Media audio-visual
a.       Film
b.      Televisi
c.       Video
 3.      Media Gambar
a.      Pengertian Media Gambar
Gerlach dan Ely (dalam Sri Anitah, 2012:8) mengatakan bahwa gambar tidak hanya bernilai seribu bahasa, tetapi juga seribu tahun atau seribu mil. Melalui gambar dapat ditunjukkan kepada pembelajar suatu tempat, orang, segala sesuatu dari daerah dan jauh dari jangkauan pengalaman pembelajar sendiri. Gambar juga dapat memberikan gambaran dari waktu yang telah lalu atau potret (gambaran) masa yang akan datang.Smaldino, dkk (dalam Sri Anitah, 2012:8) mengatakan bahwa gambar atau fotografi dapat memberikan gambaran tentang segala sesuatu, seperti : binatang, orang, tempat atau peristiwa. Melalui gambar dapat diterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistis. b.      Kelebihan Dari Media Gambar
Adapun kelebihan dari media gambar adalah sebagai berikut :1.      Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak kedalam bentuk yang lebih nyata
2.      Banyak tersedia dalam buku-buku
3.      Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan
4.      Relative tidak mahal
5.      Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi
 c.       Kelemahan Dari Media Gambar
Adapun kelemahan dari media gambar adalah sebagai berikut :1.      Kadang-kadang terlalu kecil untuk untuk ditunjukkan di kelas yang besar
2.      Tidak dapat menunjukkan gerak
3.      Pembelajar tidak selalu mengetahui bagaimana membaca (menginterprestasi) gambar
d.      Manfaat Gambar Sebagai Media Visual
Adapun manfaat dari media gambar adalah sebagai berikut :1.      Menimbulkan daya tarik bagi pembelajar. Gambar dengan berbagai warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta perhatian pembelajar.
2.      Mempermudah pengertian pembelajar. Suatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga pelajar lebih mudah memahami apa yang dimaksud.
3.      Memperjelas bagian-bagian yang penting. Melalui gambar, dapat diperbesar bagian-bagian yang penting atau yang kecil sehingga dapat diamati lebih jelas.
4.      Menyingkat suatu uraian panjang. Uraian tersebut mungkin dapat ditunjukkan dengan gambar saja.
 4.      Ciri-Ciri Media Pendidikan
Gerlach da Ely (dalam Arsyad, 2010:12) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya :a.       Ciri Fiksatif
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan mengkontruksikan suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi kapan saja diperlukan. Dengan cirri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu ditranportasikan tanpa mengenal waktu.b.      Ciri Manipulatif
Tranformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki cirri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-laps recording. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. c.       Ciri Distributif
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditranportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada suatu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah didalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio, disket komputer dapat disebar keseluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.B.     Pembelajaran Matematika
1.      Pengertian Pembelajaran Matematika
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, menyebutkan bahwa ilmu matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan tekhnologi modern, dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.Menurut Rif’at Hamdy (2009: 163) menyatakan bahwa belajar matematika adalah memahami dunia kehidupan dan dunia kerja. Dengan belajar matematika akan dapat membantu seseorang menjelaskan gagasan-gagasan, mengajukan pertanyaan, dan menguji penjelasan melalui berbagai kegiatan, seperti pengukuran dan pengamatan.Mata pelajaran matematika mengajak siswa agar menyelidiki kehidupan, segala aspek fisik, material, dan komponen teknologi dari lingkungan, serta menerimanya dengan cara yang logis dan kreatif. Dengan menggunakan proses yang sistematik dan kreatif, kita adapat menghasilkan pengetahuan dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga kepada generasi mendatang.Mata pelajaran matematika perlu diberika kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, analitis, kritis, dan kreatif serta kemampuan untuk saling berkerjasama di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.  2.      Tujuan Pembelajaran Matematika
Adapun menurut Rif’at Hamdy (2009: 164) mengatakan bahwa pendidikan mata pelajaran matematika berkontribusi kepada pertumbuhan dan perkembangan semua siswa, baik sebagai individu, anggota masyarakat yang punya tanggung jawab, maupun sebagai sosok yang perlu mendapatkan informasi yang diperlukan.Tujuan pendidikan mata pelajaran matematika dalam kurikulum adalah meningkatkan kegiatan belajar dengan cara :a.       Membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan pemahaman yang koheren
b.      Mendorong siswa mengembangkan keterampilan menyelidiki
c.       Menyediakan kesempatan bagi siswa mengembangkan kemampuan atau prestasi
d.      Menampakkan mata pelajaran matematika sebagai suatu kegiatan yang dilakukan orang sebagai bagian dari kehidupan keseharian mereka
e.       Melihat mata pelajaran matematika sebagai proses dan seperangkat gagasan yang telah dikontruksi orang dalam rangka menjelaskan gejala umum dan yang tidak biasa
f.       Mendorong siswa mempelajari cara-cara orang menggunakan pengetahuan dan metode terkait dengan kebutukan tertentu
g.      Mengembangkan pemahaman siswa mengenai cara-cara berbeda yang digunakan orang dalam menyelesaikan masalah-masalah
h.      Mendorong siswa berbakat dalam mata pelajaran matematika dalam rangka menjamin masyarakat masa depan  yang lebih baik dan
i.        Mengembangkan bakat dan pemahaman siswa akan pengetahuan dan prosesnya sebagai basis dari karir masa depan.
 3.      Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika Di Sekolah DasarAdapun ruang lingkup mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar antara lain adalah sebagai berikut :a.       Bilangan
b.      Geometri dan pengukuran
 4.      Konsep Dasar KPK dan FPB
Rahadian (2009) menuliskan bahwa pengertian FPB merupakan faktor-faktor pembagi yang paling besar dari suatu bilangan dan faktor pembagi itu sendiri adalah angka-angka yang dapat membagi suatu bilangan. adalah Faktor Persekutuan Terbesar sedangkan pengertian dari KPK adalah kelipatan dari suatu bilangan tapi yang nilainya paling kecil. Namun yang lebih singkatnya dalam pengertiannya KPK yakni bilangan yang bisa dibagi dan FPB bilangan yang bisa membagi. Maksudnya yakni bilangan FPB bisa Membagi KPK dan KPK bisa dibagi FPB.Dalam pencarian FPB dan KPK biasanya menggunakan faktor prima dan faktorisasi prima dengan pola pohon faktor. Faktor prima adalah faktor-faktor suatu bilangan yang berbentuk bilangan prima. Faktorisasi prima merupakan perkalian dari semua faktor-faktor primanya. Cara menentukan faktor prima dengan membagi bilangan tersebut dengan bilangan prima sampai bersisa bilangan prima. Hal tersebut dinamakan pohon faktor. a.      FPB
Langkah-langkah pengerjaan FPB. 1. Menentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan itu. 2. Mengambil faktor yang sama dari bilangan-bilangan itu. 3. Jika faktor yang sama pangkatnya berbeda, ambillah faktor yang pangkatnya terkecil.Marilah kita terapkan untuk menyelesaikan masalah berikut. Pak Yudi memiliki 12 apel dan 18 jeruk. Apel dan jeruk tersebut akan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Berapa kantong plastik yang dibutuhkan, jika setiap kantong berisi apel dan jeruk dengan jumlah yang sama? Untuk menjawab soal tersebut, kamu harus mencari FPB dari 12 dan 18.Faktorisasi prima dari 12 adalah 12 = 2 × 2 × 3 = 22 × 3. Faktorisasi prima dari 18 adalah 18 = 2 × 3 × 3 = 2 × 32. FPB dari 12 dan 18 adalah 2 × 3 = 6.Jadi, kantong plastik yang diperlukan adalah 6 buah. Setiap kantong plastik memuat 2 apel dan 3 jeruk, seperti terlihat pada gambar berikut.Sekarang, kita akan mempelajari cara menentukan FPB dari tiga bilangan. Perhatikan contoh berikut.Contoh 1: Tentukan FPB dari 12, 24, dan 42.Jawab:Faktorisasi prima dari 12 adalah 12 = 2 × 2 × 3 = 22 × 3. Faktorisasi prima dari 24 adalah 24 = 2 × 2 × 2 × 3 = 23 × 3. Faktorisasi prima dari 42 adalah 42 = 2 × 3 × 7. Jadi, FPB dari 12, 24, 24, dan adalah 2 × 3 = 6. Contoh 2  : Tentukan FPB dari 15, 25, dan 60.Jawab:Faktorisasi prima dari 15 adalah 15 = 3 × 5. Faktorisasi prima dari 25 adalah 25 = 5 × 5. Faktorisasi prima dari 60 adalah 60 = 2 × 2 ×3 × 5 = 22 × 3 × 5. Jadi, FPB dari 15, 25, dan 60 adalah 5.Kemudian sekarang dengan cara cepatnya Rumus: FPB           : yang besar dibagi yang kecil, sisanya itu FPB KPK          : yang besar dikali yang kecil dibagi FPB FPB dan KPK dari 12 dan 16 FPB           = 16 dibagi 12 , dapat 1 sisa 4 dan FPBnya adalah 4 KPK          = 16 x 12 : 4 = 16 x 3 = 48b.      KPK
Langkah-langkah menentukan KPK : 1. Tentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan tersebut. 2. Ambil semua faktor yang sama atau tidak sama dari bilangan-bilangan tersebut. 3. Jika faktor yang sama memiliki pangkat berbeda, ambillah faktor yang pangkatnya terbesar.Marilah kita terapkan untuk menyelesaikan masalah berikut. Pak Teguh mendapat tugas piket di sekolah setiap 12 hari sekali. Pak Didi mendapat tugas piket setiap 18 hari sekali. Tanggal 1 Juli 2011 mereka mendapat tugas piket secara bersamaan. Kapan mereka akan mendapat tugas piket secara bersamaan untuk yang kedua?Untuk menjawab soal tersebut, kamu harus mencari KPK dari 12 dan 18.Faktorisasi prima dari 12   adalah = 2 × 2 × 3 = 22 ×3. Faktorisasi prima dari 18   adalah = 2 × 3 × 3 = 2 × 32. KPK dari 12 dan 18          adalah = 22 × 32 = 4 × 9 = 36.Jadi, Pak Teguh dan Pak Didi akan mendapat tugas piket secara bersamaan setiap 36 hari sekali. Coba kamu tentukan tanggal berapakah itu? Kalian akan mempelajari cara mencari KPK dari tiga bilangan. Cara menentukan KPK dari tiga bilangan sama seperti dalam mencari KPK dari dua bilangan.Perhatikan contoh berikut.Contoh : Tentukanlah KPK dari 8, 16, dan 40. Jawab:Faktorisasi prima dari 8     = 2 × 2 × 2 = 23. Faktorisasi prima dari 16   = 2 × 2 × 2 × 2 = 24. Faktorisasi prima dari 40   = 2 × 2 × 2 × 5 = 23 × 5. KPK dari 8, 16, dan 40 adalah 24 × 5 = 16 × 5 = 80. Jadi, KPK dari 8, 16, dan 40 adalah 80 5.      Pohon Faktor
Pohon faktor adalah cara mencari faktor prima dari suatu bilangan dengan membuat penyelesaian yang berupa pohon yang menurun ke bawah, hal ini dilakukan karena dapat mempermudah dalam menyelesaikan permasalahan . adapun cara penggunaan pohon faktor sendiri yaitu dengan membagi bilangan prima yang sekecil mungkin dan dapat membagi bilangan tersebut, kemudian lakukan seterusnya hingga hasil terakhir yang didapat adalah bilangan prima.


Adapun contoh dari pohon faktor adalah sebagai berikut :


                      
 C.    Hasil Belajar
Untuk memperoleh sesuatu yang bermakna setiap individu harus belajar dalam suatu proses yang terarah dan terukur. Menurut Thursan Hakim (2008:1) mengemukakan belakar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain.Sedangkan menurut Abu Ahmadi (2005:17) menyatakan belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap bahkan meliputi segenap aspek pribadi.Menurut Mukhtar  (2010:15)  mengemukakan bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan suatu proses yang sengaja dan sadar tujuan. Artinya proses belajar mengajar merupakan proses interaksi yang terikat, terarah pada tujuan, dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.Sedangkan hal yang sama juga dikemukakan oleh Zuldafrial (2011:5) bahwa belajar pada dasarnya adalah merupakan suatu proses mental karena orang yang belajar perlu memikir, menganalisa, mengingat, dan mengambil kesimpulan dari apa yang dipelajari.  
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha sadar manusia untuk memperoleh sesuatu yang baru dalam merubah tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar  yang meliputi aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik yang saling terintegrasi dalam diri seseorang. 


DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, 2005. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia
Azhar Arsyad, 2010. Media Pembelajaran, Jakarta: Rajagrafindo Persada
Depdiknas, 2007. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta: BSNP
Heruman, 2012. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Bandung: Remaja Rosdakarya
http://theresiastartya.wordpress.com/materi-ajar/pohon-faktor/, diakses tanggal 27 Juni 2014
Kunandar, 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembengan Profesi Guru, Jakarta: Rajawali Pers
Mahi M. Hikmat, 2011. Metode Penelitian Dalam Prespektif Ilmu Komunikasi dan Sastra, Yogyakarta: Graha Ilmu
Muhamad Ali, 2001. Penelitian Pendidikan-Prosedur dan Strategi, Bandung: Angkasa
Mukhtar, 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta: Gaung Persada
Rahadian, 2009. FPB (Faktor Persekutuan Terbesar). Sumber: http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-matematika/matematika-fpb-faktor-persekutuan-terbesar/. diakses pada tanggal 27 Juni 2014
Rahadian, 2009. KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil). Sumber: http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-matematika/matematika-kpk-kelipatan-persekutuan-terkecil/. Diakses pada tanggal 27 Juni 2014
Rif”at Hamdy, 2009. Pendidikan Matematika dari Prespektif Mengajar dan Belajar, Pontianak: Romeo Mitra Grafika
Sri Anitah, 2012. Media Pembelajaran, Surakarta: Yuma Pustaka
Sugiyono , 2002. Metode Penelitian Pendidikan-pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto, 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara
Suryadi, 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta
Thursan Hakim, 2008. Belajar Secara Efektif, Depok: Puspa Swara
W. Gulo, 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Zuldafrial, 2011. Strategi Belajar Mengajar, Pontianak: STAIN Pontianak Press
Zuldafrial, 2012. Penelitian Kualitatif, Surakarta: Yuma Pressindo


Contoh Skripsi Penelitian Tindakan Kelas PTK 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »