Panduan Asuhan Kebidanan (PAK) - Gangguan pernapasan

 

1

Pengertian (Definisi)

Gangguan napas pada bayi baru lahir (BBL) adalah keadaan bayi yang sebelumnya normal atau bayi dengan asfiksia yang sudah dilakukan resusitasi dan berhasil, tetapi beberapa saat kemudian mengalami gangguan napas.

 2

Assament Kebidanan

1.       Pernapasan cepat > 60x/menit

2.      Sianosis atau pucat

3.      Pernapasan cuping hidung

4.      Merintih

 

 

a.    Data Subjektif

1.      Pernapasan cepat > 60x/menit

2.      Aktivitas menurun di sertai atoni atau hipotoni

1.    Data Objektif

1.      Pernapasan cuping hidung

2.      Sianosis atau pucat

3.      Tarikan kedalam dinding iga bagian bawah

4.      Merintih

3

Diagnosa Kebidanan

Gangguan pernapasan bayi baru lahir

4

Penatalaksanaan

1.      Beri oksigen dengan kecepatan sedang

2.      Jika bayi mengalami apnea : bayi di rangsang dengan mengusap dada atau punggung bayi, bila bayi tidak mulai bernapas atau mengalami sianosis sentral napas megap megap lakukan resusitasi dengan memakai balon dan sungkup

3.      Kaji ulang temuan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik

4.      Periksa kadar glukosa darah

5.      Berikan perawatan selanjutnya dan tentukan gangguan nafas berat manajeman spesifik menurut jenis gangguan nafasnya

6.      Tentukan apakah gangguan nafas berat, sedang atau ringan

5

Informasi dan Edukasi

1.      Dirawat rumah sakit

2.      Penjelasan diagnosa

3.      Berkolaborasi dengan dokter

4.      X-ray toraks

5.      Infus

6.      Cegah hipotermia

7.      Oksigen

8.      antibiotik

6

Evaluasi

Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilakukan penatalaksanaan

7

Penelaah Kritis

Sub Komite, Mutu Keperawatan dan Kebidanan

8

Kepustakaan

1.      Aminullah, A. (2006). Gangguan pernapasan Neonatorum. In Ilmu Kebidanaan Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

2.      Sudarti.2013. Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan. Yogyakarta :Nuha Mudika

3.      Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Sistem Gangguan Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »