Perencanaan Sistem Integrasi Proses Bisnis Bab 3

Judul Skripsi
Perencanaan Sistem Integrasi Proses Bisnis Pada Puskesmas Sungai Duri
Bengkayang

BAB 3
GAMBARAN UMUM PUKESMAS SUNGAI DURI BENGKAYANG
3.1.        Tinjauan Umum
Pada tahun 1978 berdirilah Puskesmas Sungai Duri yang berkedudukan di Jl.Baru no. 204B yang di kepalai oleh seorang dokter yaitu dr.Sucipto. Beliau bertugas di Pukesmas Sungai Duri selama 3 tahun dan dibantu oleh 10 tenaga kesehatan.
Tabel 3.1
Jumlah Tenaga Puskesmas Sungai Duri 1978

No.
Jenis Tenaga
Jumlah Tenaga
1.
Bidan
2 Orang
2.
Perawat
4 Orang
3.
Juru imunisasi
1 Orang
4.
Sanitasi
1 Orang
 5.
Tata usaha
1 Orang
 6.
Pembantu rumah tangga
1 Orang
        Sumber : Puskesmas Sungai Duri
Sejak berdirinya Puskesmas Sungai Duri serta bertambahnya tenaga kesehatan maka Puskesmas Sungai Duri mulai mengembangkan beberapa program kesehatan yaitu program imunisasi, Program Kia, dan Program Kesehatan Lingkungan.
Pada tahun 1984 sampai dengan 1985 Kepala Puskesmasnya adalah Bapak dr. M. Thoyyibi. Pada masa itu, Puskesmas Sungai Duri bertambah 2 orang tenaga kesehatan yaitu 1 orang tegana perawat (Bapak Atang Suparta) dan 1 orang tenaga bidan (Ibu Uray Hadijah).
Pada pertengahan tahun 1996 sampai dengan pertengahan tahun 1997. Kepala Puskesmas Sungai duri adalah Bidan Afrida.
Pada pertengahan tahun 1997 sampai dengan 2009 Kepala Puskesmasnya adalah Dr. Carlos Dja’afara, M Kes. Puskesmas sungai duri yang sebelumnya masuk dalam wilayah Kabupaten Sambas  pada tahun 2000 dimekarkan menjadi 2 Pemerintah Kabupaten dan 1 Pemerintah Kota yang mana Puskesmas Sungai Duri masuk dalam Pemerintah Kabupaten Bengkayang. Pada tahun 2005 Kecamatan Sungai Raya dimekarkan menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Raya dan kecamatan Capkala dan Puskesmas sungai Duri masuk dalam Kecamatan Sungai Raya yang sebelumnya membawahi 7 desa menjadi 5 desa. Pada tahun 2004 Puskesmas Sungai Duri dikembangkan menjadi Puskesmas Perawatan. Pada pertengahan tahun 2009 sampai sekarang kepala Puskesmas Sungai Duri dijabat oleh Bapak Slamet Adhi Susanto, S. ST.
Puskesmas Sungai Duri Bengkayang  merupakan sebuah organisasi penyedia jasa pelayanan kesehatan masyarakat. Jumlah penduduk tahun 2011 yang ada yaitu 18.325 jiwa dengan jumlah kunjungan Puskesmas Sungai Duri 21.061 orang terdiri dari kunjungan umum 13.777 orang, jamkesmas 4.745 orang, Askes 2.236 orang dan gratis 303 orang maka visite Rate Puskesmas Sungai Duri mencapai 1,14. Peningkatan kunjungan ini bukan berarti menandakan terjadinya peningkatan kasus tetapi merupakan upaya masyarakat (kesadaran masyarakat) untuk meningkatkan kesehatan cukup besar. Ada juga masyarakat yang datang ke Puskesmas untuk berkonsultasi tentang masalah kesehatan yang dialaminya (usaha promotif), ada juga masyarakat yang hanya ingin kontrol kesehatannya dengan cara pemeriksaan laboratorium, selain itu masih ada masyarakat yang datang ke puskesmas untuk berobat (usaha kuratif).

3.2.        Visi dan Misi
Visi Puskesmas Sungai Duri: “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”.
Misi Puskesmas Sungai Duri:
a.             Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani.
b.            Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, berkeadilan.
c.             Menjamin ketersediaan dan pemeratan sumber daya kesehatan.
d.            Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

3.3.        Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas Sungai Duri berbentuk line atau garis dimana struktur organisasi ini lebih sederhana dan lebih mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat didalamnya. Dimana direktur sebagai puncak pimpinanan yang mewakili wewenang untuk menyerahkan tugas sesuai dengan bidangnya kepada bawahannya. Gambar 3.1 adalah gambar struktur organisasi Puskesmas Sungai Duri :
Berdasarkan struktur organisasi diatas dapat dijelaskan tugas masing-masing bagian dalam organisasi sebagai berikut :
1.               Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas mempunyai tugas sebagai penanggung jawab yang berkaitan dengan sistem menejemen Puskesmas yang terdiri dari :
a.       Usaha Kesehatan Perorangan (UKP)
b.      Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
2.               Waka Puskesmas
Waka Puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut :
a.       Memastikan proses menejemen mutu telah disusun, diterapkan dan dipelihara
b.      Melaporkan ke Kepala Puskesmas mengenai kinerja sistem menejemen dan kebutuhan untuk peningkatan.
c.       Memastikan seluruh staf memahami kebutuhan masyarakatdi bidang kesehatan dalam wilayah kinerjanya.
d.      Sebagai penghubung pihak eksternal dengan sistem menejemen.
3.               Internal Audit
Internal Audit mempunyai tugas sebagai berikut :
a.       Membuat planning kerja termasuk form cek’lis dan jadwal kegiatan.
b.      Mendokumentasikan hasil rapat.
c.       Melakukan audit internal.
d.      Mendokumentasikan hasil audit.
4.               Kepala GKM (Gugus Kendali Mutu)
Kepala GKM mempunyai tugas untuk membuat semua prosedur dan instruksi kerjasesuai dengan ketentuan.
5.               Tata Usaha
Tata Usaha mempunyai tugas sebagai koordinator dan penanggung jawab.
6.               Keuangan
Bagian Keuangan Puskesmas mempunyai tugas untuk mengurusi bagian keuangan Puskesmas.
7.               Perlengkapan
Bagian Perlengkapan Puskesmas mempunyai tugas untuk mengurusi bagian perlengkapan pada Puskesmas.
8.               Umum / Personalia
Personalia  mempunyai tugas untuk mengurusi bagian kepegawaian.
9.               Perencanaan dan Perkembangan Puskesmas GKM, Tim Mutu, Audit Internal
Mempunyai tugas untuk menyusun dan merencanakan program kerja Puskesmas (dilakukan setiap tahun) bertanggung jawab ke Kepala Puskesmas.
10.           Yankesmas (Pelayanan Kesehatan Masyarakat)
Yankesmas mempunyai tugas sebagai coordinator / penanggung jawab UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) atau program kesehatan.
11.           Prom Kes (Promosi Kesehatan)
Merupakan program kerja yang kegiatanya berhubungan dengan upaya peningkatan kesehatan (penyuluhan).
12.           PSM (Peran Serta Masyarakat)
Merupakan program kerja yang kegiatanya berhubungan dengan mengajak masyarakat untuk peran aktif untuk meningkatkan kesehatan.
13.           JPKM (Jaminan Program Kesehatan Masyarakat)
Merupakan program kerja yang kegiatanya bersifat jaminan kesehatan seperti Askes, Jamkesmas, Jamperda, Jampersal dimana program ini bertujuan untuk menjelaskan kemasyarakat.
14.           Perkesmas (Peralatan Kesehatan Masyarakat)
Merupakan bagian dari kegiatan keperawatan yang ditujukan pada upaya kesehatan masyarakat.
15.           UKS/IKGS (Usaha Kesehatan sekolah)/(Usaha Kesehatan Gii sekolah)
Merupakan program kerja yang kegiatanya untuk meningkatkan usaha kesehatan anak sekolah dan usaha peningkatan gigi anak sekolah.
16.           Kesling (Kesehatan lingkungan)
Kesling mempunyai tugas sebagai tenaga pelaksana kesehatan lingkungan.
17.           PAB/PLP (Penyedia Air Bersih)/(Penyehatan Lingkungan Pemukiman)
PAB/PLP mempunyai tugas sebagai Penyedia masalah air bersih dimasyarakat dan penyehatan lingkungan pemukiman seperti masalah lingkungan.
18.           TPM/TTU (Tempat Pengolahan Makanan)/(Tempat-Tempat Umum)
TPM/TTU mempunyai tugas sebagai tempat pengawasan untuk rumah makan, tata boga, ketring dan lain-lain dan sebagai pengawasan tempat-tempat umum seperti sekolah, pasar, dan kantor dan lain-lain.
19.           Gizi
Gizi mempunyai tugas bertanggung jawab pada kegiatan gizi masyarakat.
20.           Posyandu
Posyandu mempunyai tugas sebagai berikut :
a.       Pengawasan gizi bayi
b.      Pemantauan gizi anak
c.       Pencegahan penyakit melalui imunisasi
d.      Asi eksklusif selama 6 bulan
21.           P2M (Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular)
P2M mempunyai tugas sebagai koordinator pencegahan dan pemberantasan penyakit menular yang terdiri dari :
a.       Imunisasi
b.      Diare
c.       TB Paru/Kusta
d.      DBD
e.       ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
f.       Malaria
g.      HIV AIDS
22.           Yamedik (Pelayanan Medik)
Yamedik mempunyai tugas sebagai koordinator pelayanan kesehatan perorangan.
23.           Loket
Loket mempunyai fungsi sebagai tempat pendaftaran pasien (rekam medik).
24.           Poli Umum
Poli Umum mempunyai fungsi sebagai tempat pengobatan penyakit umum.

25.           Poli Gigi
Poli Gigi mempunyai fungsi sebagai tempat pengobatan yang bekaitan dengan penyakit gigi dan mulut.
26.           Poli KIA (Kesehatan Ibu Anak)
Poli KIA mempunyai fungsi sebagai tempat konsultasi serta mengecek kesehatan ibu dan anak, Poli Kia terdiri dari :
a.       KIA ibu dan anak
b.      KIA Keluarga berencana (KB)
c.       KIA MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) melayani anak usia 1-5 tahun.
27.           Laboratorium
Laboratorium mempunyai fungsi sebagai tempat pemeriksaan untuk menegakkan diagnose penyakit seperti pemeriasaan dara, pemeriksaan air seni dan lain-lain.
28.           Gudang Obat dan Kamar Obat
Gudang Obat mempunyai fungsi untuk pelayanan dan pengelolaan obat di Puskesmas seperti :
a.       Tempat penyimpanan obat yang diambil dari Kabupaten untuk menyediakan obat di Puskesmas.
b.      Pengontrolan dan penyedia obat Puskesmas.
c.       Menganalisa kebutuhan Puskesmas
d.      Pencatatan dan pelaporan ke gudang obat Kabupaten.
Kamar Obat mempunyai fungsi untuk melayani kebutuhan obat pasien sesuai peresepan dari berbagai poli, menganalisa kebutuhan obat setiap hari dan pencatatan laporan.
29.           UGD (Unit Gawat Darurat)
Unit Gawat Darurat  mempunyai fungsi untuk penanganan gawat darurat seperti kasus emergensi, kasus-kasus darurat (kecelakaan) dengan cidera parah.
30.           Ruang Inap
Ruang Inap  mempunyai fungsi sebagai pelayanan pasien dengan rawat inap dan menerima rujukan dari unit-unit rawat jalan.
31.           Ruang Konsul
Ruang konsul mempunyai fungsi untuk melayani kegiatan konsultasi (konseling) seperti Konsultasi gizi, Konsultasi kesehatan lingkungan (sanitasi), konsultasi TB Paru, Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
32.           Pustu (Puskesmas Pembantu)
Pustu merupakan jajaran pelajanan kesehatan dibawah koordinasi Puskesmas induk yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan didesa.  Pustu Puskesmas Sungai Duri terbagi menjadi :
a.       Pustu Sungai Jaga A
b.      Pustu Sungai Pangkalan II

33.           Polindes (Pondok Persalinan Desa)
Polindes merupakan jajaran Puskesmas induk yang melayani kesehatan ibu dan anak didesa.  Polindes Puskesmas Sungai Duri terbagi menjadi :
      a.       Polindes Segedong
b.      Polindes Sungai Jaga A
c.       Polindes Sungai Pangkalan I
d.      Polindes Sungai Pangkalan II

3.1.        Unit Pelayanan
Puskesmas Sungai Duri merupakan Pukesmas induk, dengan status Puskesmas rawat jalan, dan sejak tanggal 24 Maret 2004 telah berubah menjadi Puskesmas Perawatan yang dilengkapi dengan sarana pelayanan yang terdiri dari :
a.       Unit Gawat Darurat (UGD) umum dan Unit Gawat darurat Kebidanan yang dilengkapi dengan ruang observasi bagi pria dan wanita.
b.      Ruang Rawat Inap yang terdiri dari Ruang Perawatan umum dengan 10 Tempat Tidur dan Ruang Rawat Kebidanan dengan 2 tempat tidur.
c.       Ruang Loket sebagai tempat pendaftaran bagi setiap penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan.
d.      Poli Umum
e.       Ruang Kia/kesga
f.       Poli Gigi
g.      Ruang Laboratorium
h.      Ruang Obat dan Gudang Obat
i.        Ruang Tata Usaha dan Data
j.        Ruang Imunisasi
k.      Ruang Rapat dan Perpustakaan
l.        Gudang Barang
m.    Ruang konsultasi
n.      R.Radiologi

Puskesmas Pembantu sebanyak 2 buah yang terletak di dua desa yaitu:
      a.       Desa Sengai Jaga A
b.      Desa Sungai Pangkalan II

Polindes sebanya 5 buah dan terletak di setiap desa yaitu :
      a.       Desa Sengai Duri
b.      Desa Sungai Jaga A
c.       Desa Sungai Jaga B
d.      Desa Sungai Pangkalan I
e.       Desa Sungai Pangkalan II


3.2.        Tata Laksana sistem Berjalan
 Adapun tata laksana sistem berjalan pada Puskesmas Sungai Duri Bengkayang yang digunakan sebagai penunjang dalam pelaksanaan fungsi sistem selama ini diantaranya adalah :
3.5.1   Pendaftaran Pasien
Pasien yang datang berobat mendaftarkan diri kebagian loket, kemudian petugas memberikan kartu indek kunjungan. Kemudian mengantarkan status pasien dari loket ke Poli yang dituju. Hal ini berlaku untuk semua pasien baik pasien Umum, Askes, Jamkesmas, Jamperda, Jampersal.
3.5.2   Pemeriksaan Pasien
Pasien dipanggil untuk dilaksanaakan anamnesa dan pemeriksaan fisik, jika diperlukan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Setelah didapatkan hasil pemeriksaan di laboratorium, baru dilakukan diagnose penyakit kemudian pasien diberikan terapi / resep obat dan disarankan kepada pasien bila tidak ada perubahan maka dilakukan kontol kembali.
3.5.3   Pengambilan Obat
Petugas mengambil resep dari pasien dan kemudian memberikan nomor urut dan membaca resep. Selanjutnya menyediakan jumlah obat dan memasukkannya kedalam wadah/plastik sesuai permintaan resep, menulis etiket/label dan memasukkannya kedalam wadah/plastik obat. Barulah obat tersebut diserahkan kepada pasien dan menjelaskan aturan pakai (dosis).
3.5.4   Prosedur Perhitungan Biaya
Bagi pasien yang telah selesai pemeriksaan dan telah mengambil obat, akan menjalani proses pembayaran atau administrasi. Petugas loket melakukan perhitungan biaya pemeriksaan yang dijalani pasien. Perhitungan biaya mengacu pada tarif yang di tetapkan sesuai dengan Perda  Bengkayang no.2 tahun 2001.
3.5.5   Prosedur Pembuatan Laporan
Pencatatan dan pelaporan menjadi tanggung jawab dimasing-masing unit yang dilakukan tanggal 25 setiap bulan dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten. Untuk menyangkut Layanan Kesehatan Langsung (UKP) dan berkaitan dengan penarikan biaya kepada masyarakat (retribusi) dilakukan pencatatan pelaporan setiap hari oleh bendahara penerima dan akan dilaporkan (disetor ke kas Daerah setiap akhir bulan).

 
Gambar 3.3 Flow Chart Prosedur Pendaftaran Pasien



Gambar 3.4 Flow Chart Pemeriksaan Pasien



Gambar 3.5 Flow Chart Pengambilan Obat


Gambar 3.6 Flow Chart Prosedur Perhitungan Biaya


Gambar 3.7 Flow Chart Prosedur Pembuatan Laporan


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »